28

106 9 0
                                    

Setelah melajukan motornya akhirnya beberapa menit kemudian binar dan anak-anak Alister telah sampai di rumahnya.

Ada kekhawatiran yang masih membayangi pikiran Binar, ia tak tenang apakah Dirga sudah pergi dari rumah atau belum sampai-sampai ia melamun cukup lama.

" Bin " panggil Kalan tapi Binar belum menyahuti, Binar masih saja berdiri dengan helm yang belum ia lepas.

" Binar " Aldar memanggilnya sembari memberi kode ke Kalan dengan menggeleng kepala tanda tak tau.

" Binar Amalthea " ucap Kalan sekali lagi yang membuat pikiran Binar buyar seketika.

" Astaga iya kenapa "

" Udah sampe ini, Lo kenapa ada masalah ? " Tanya Kalan melihat tingkah aneh Binar yang tak biasa.

" Nggak kok ayo masuk " ajak Binar melangkah ke pintu masuk rumah sedikit ragu tapi ia harus berusaha tenang agar tak curiga.

Kemudian mereka masuk dan duduk di kursi sofa dekat pintu, Binar juga sembari menyiapkan cemilan serta minuman untuk kelima geng Alister.

" Ini ada cemilan sama minuman, maaf ya cuma nyediain gini " ucap Binar.

" Tenang aja Bin nggak usah repot-repot " ucap Nandana mengambil kentang goreng lalu punggung tangannya di tepuk oleh Ansel.

" Nggak usah repot-repot malah di ambil aja dasar Lo " sahut Ansel.

" Hehe gue laper "  

" Bin rumah Lo sepi amat dah " ucap Aldar.

" Iya mau gimana lagi " sahut Binar seraya lega karena Dirga tidak ada di rumah.

Saat mereka berbincang-bincang dengan segera Binar mengambil cctv di rumahnya ia mengecek tentang peneror itu.

" Nih rekaman cctv nya " ucap Binar dengan memberikan teleponnya.

Kalan dan yang lain seksama melihat hasil rekaman itu.

" Di zoom coba yang detik ini " sahut Kalan pada Samudra.

" kal kayaknya nggak asing orang itu " ucap Samudra yang masih sibuk dengan gerakan peneror tersebut.

" Coba stop di situ " ucap Aldar tiba-tiba.

" Nggak salah lagi sih ini kayaknya mahasiswa di univ kita deh " Aldar dengan rasa percaya.

" Lo tau ?" Ansel menyahuti.

" Gue pernah lihat Hoodie yang dia pake bisa jadi kan "

" Masa iya dia ada di kampus kita Dar nyalinya gede banget " ucap Nandana.

" Kayaknya nggak sendirian dia pasti punya orang dalem juga " ucap Kalan.

" Gue mohon kalian harus jaga soal peneror ini jangan sampe beritanya nyebar " ucap Binar.

" Loh kenapa Bin ?" Tanya Aldar

" Kalau sampe berita ini nyebar kemungkinan peneror itu juga akan tau dan kalau posisi dia beneran mahasiswa di kampus kita bisa bahaya Dar " jelasnya.

" Betul kata Binar kita nggak boleh gegabah apalagi udah berani ke rumah Binar ini si nggak bisa di Biarin" sahut Kalan.

" Terus binar bakal bahaya dong Kal gimana ?" Ucap Ansel.

" Iya Bin Lo harus segera pindah dari sini"

" Nggak Kal mau tinggal dimana kalau nggak di sini " jawab Binar.

" Tapi ini bahaya " Kalan kekeh ia khawatir dengan Binar.

" Nggak gue akan tetep disini dan cari tau siapa peneror itu "

KALAN [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang