Di rooftop sosok (name) tengah menikmati semilir angin yang berhembus. Helaian rambut tipis berterbangan menyapu wajahnya. Berkali-kali menghela napas dan mendengus.Hari ini dia bolos kelas, lagi. Abis balik dari ruang kepala sekolah tadi, (name) bukannya balik ke kelas malah nyasar ke rooftop. Padahal tadi udah dibilangin sama pak Jordan, tapi gak di dengerin.
"Kenapa harus pindah sih? Gue kan males harus nyesuain diri lagi sama lingkungan baru." gerutu (name).
Memejamkan mata sambil menarik napas dalam-dalam. Sungguh menyegarkan, apalagi di pinggir pembatas rooftop kayak gini.
"Jadi, itu alasanmu tidak ingin pindah?"
"BANCI KALENG!" latah (name)
Matanya bergulir ke samping, dimana sosok perempuan cantik itu berdiri di sebelahnya. (Name) memegang dadanya yang berdegup kencang. Selain kecantikan nya, kayaknya mbak Kiyoko ini ada bakat jadi jelangkung ya. Bikin kaget orang aja, untung (name) gak punya riwayat penyakit jantung.
Menghela napas, (name) kembali menatap ke depan. "Yahh... Aku sudah nyaman sekolah disini. Dan juga aku merasa Hog-ehm maksud ku sekolah nya agak... Aneh?"
Shimizu tersenyum kecil sambil menyelipkan anakan rambutnya di sela telinga. "Yahh...memang." katanya.
(Name) yang melihat itu melongo. "Ini orang pernah inscure kagak ya? Berasa sebelahan sama bidadari gue. Anjg, gue jadi merasa kentang. Eh gak boleh inscure."
"Shim-ehm maksud ku... bentar aku harus memanggilmu apa?" tanya (name). Takut di kira sokab sama gak sopan bro, abisnya Shimizu ini kayaknya cewek yang suka ngomong lembut, sopan, tertata gitu loh. Gak kayak (name) yang bar-bar, toxic, dan ceplas-ceplos.
"Kiyoko saja. Umur kita tidak beda jauh." jawab Kiyoko.
"Oghey."
"Kiyoko boleh aku bertanya?"
"Silahkan."
"Seperti apa sekolahmu itu?"
"Kau akan tahu nanti." jawab Kiyoko minta di tampol.
(Name) cuma bisa senyum-senyum menahan geram. "Sok misterius banget anjeng kan gue jadi penasaran?!!"
"Oke tenang, cari pertanyaan lain lagi. Oh iya gue inget." (Name) langsung menoleh ke Kiyoko.
"Mau tanya lagi dong, kenapa kau yang ditunjuk sebagai perwakilan? Apa kau semacam siswa berprestasi atau OSIS?"
(Name) penasaran kenapa Kiyoko bisa ditunjuk sebagai perwakilan, kalo udah ditunjuk pasti Kiyoko punya posisi penting di sekolah, misalnya anak kepala sekolah, OSIS atau siswa yang berprestasi.
"OSIS? Oh iya aku ingat. Semacam itu."
"Berarti kau terkenal pastinya kan?"
"Haha...yah.., tidak juga." Kiyoko ketawa cangtip.
"Anjim, ketawanya aja estetik. Tapi kok gue agak sangsi ya sama jawabannya. Ah udah pasti terkenal ini mah mbak Kiyoko, gosah pake ditanya. Palingan ini dia lagi merendah untuk meninggal." Batin (name) nanya sendiri jawab sendiri.
Kiyoko mengeluarkan selembar surat dan juga segulung kertas, lalu memberikannya kepada (name).
"Ini catatan untuk perlengkapan mu. Besok temui aku di cafe Roselina jam 10 pagi. Kau tau kan letak nya?"
"Aku sering pergi kesana."
"Itu tempat pertama kalinya gue ketemu si sempak abang angkot. Kemana ya sekarang itu anak?" batin (name) bertanya-tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu Hogwarts x (Reader) ✅
Fanfiction"Hah? Penyihir? "Iya, Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry adalah sebuah sekolah sihir." "(Nameeeee)!!!!! Ayo kita nyusup ke dapur" "(Name) kau harus membayar untuk itu" "jadi babuku sehari. Ikuti kata-kata ku." "Penyihir kok kelakuan kayak se...