Malapetaka

2.5K 490 55
                                    


(Name) mereganggkan badannya yang terasa remuk karena habis menyelesaikan detensi. Salahkan Atsumu yang lebih banyak bermain-main ketimbang membantu, membuat dirinya terpaksa melakukan detensi seorang diri supaya cepat selesai. Bahkan pemuda pirang itu sudah menghilang entah kemana sekarang. Bila ada kesempatan, (name) akan mengadukan hal ini pada Daichi. Pasti.

Gadis itu menatap ke sekitar lorong, Kenapa dia merasa sangat hening ya? Seperti ada yang kurang.

Ah iya!

Dimana dua bodyguard nya? Biasanya si biksu dan boncel itu sering menempel dan mengoceh terus padanya. Sekarang mereka berdua hilang entah kemana. Ya, meskipun mereka sering kali begitu. Tapi sekarang (name) merasa lebih hening dari biasanya karena dua pemuda yang otaknya terganggu itu tidak ada. Dimana mereka?

Apa karena (name) terlalu lama menyelesaikan detensi jadi tidak ketemu mereka?

"Haishhh, kemana dua makhluk jadi-jadian itu?"

Netra (name) tanpa sengaja menangkap sosok Alisa. Bergegas, dia menghampiri gadis itu.

"Alisa!" panggil (name).

Alisa yang tengah berjalan lantas menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah (name), "Oh, hai (name)!"

"Kau mau kemana?" tanya (name).

"Aku mau pergi ke kelas selanjutnya. Habis ini ada kelas dengan Hufflepuff." jawab Alisa, (name) manggut-manggut.

"Ah iya, apa kau sudah menyelesaikan detensi mu?"

"Sudah." jawab (name), "Habis ini aku ada kelas, tapi aku tidak bisa menemukan Noya dan Tanaka. Apa kau tau dimana mereka?"

Alisa mengerutkan keningnya, "Oh, mereka tengah latihan Quidditch di lapangan."

"Quidditch? Sekarang ini?" tanya (name) heran.

"Iya. Jumat ini akan ada pertandingan Quidditch, jadi mereka tengah berlatih." jelas Alisa.

"Ah, begitu rupanya. Terus aku ke kelas selanjutnya, sendiri dong?"

"Kenapa tidak bersama Kanoka?" usul Alisa.

"Aku tidak tahu dia dimana." jawab (name) lesu, "Ah, yasudahhh memang nasib sepertinya aku pergi sendiri lagi."

"Kalau begitu aku dul-"

Bruk

"Aw!" (Name) mengaduh kala seseorang menabrak nya.

"Maaf, maaf!" pemuda bersurai Oren itu reflek meminta maaf.

"Hinata? Kenapa kau berlarian?" tanya (name).

Hinata yang tengah berlari dengan wajah panik tampak berseri kala melihat (name) dan juga Alisa, "Kak Alisa! (Name)! Kebetulan!"

"Kenapa kau terburu-buru seperti itu?" tanya Alisa.

"Itu... Gawat!" seru Hinata panik.

"Kenapa?" tanya Alisa, lagi.

"Kak Bokuto!"

"Bokuto ngapa?" tanya (name) tidak sabar.

"Dia nyangkut di tiang Quidditch!"

"APA?!"

*****

"Ini sih bukan nyangkut namanya, tapi menyangkutkan diri." ucap (name) datar kala melihat Bokuto tengah duduk di tiang Quidditch dengan wajah cemberutnya.

Awalnya (name) menolak untuk datang kesini, tapi Hinata menariknya dan berkata kalau (name) harus membantunya membujuk Bokuto. Mau tidak mau (name) ikut kemari.

Haikyuu Hogwarts x (Reader) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang