"Hey itu ayamku!""Apaan sih? Jelas-jelas ini punyaku!"
"Memangnya di ayam itu ada namamu hah?! Siapapun bisa mengambil ayam ini!"
Iwaizumi menghela napas panjang melihat pertengkaran Tanaka, Noya dan Lev yang tidak ada habisnya memperebutkan ayam. Padahal Professor belum mempersilahkan untuk makan tetapi piring mereka sudah penuh dengan beberapa potongan ayam.
"Kalian jangan serakah. Sisakan untuk yang lain juga!" Iwaizumi selalu mengingatkan, meskipun tidak pernah mereka dengar.
"Sudah, sudah, kami masih bisa makan yang lain. Mereka itu kalau diminta ayamnya pasti akan menggigit," lerai Alisa maklum.
"YANG BENER DONG MAKANNYA!" Kanoka mengamuk ketika Noya baru saja tersedak karena memakan ayam dengan terburu-buru.
Noya terbatuk-batuk. "Airr.. airr.." tangannya berusaha menggapai piala yang ada di meja.
"Lagian, belum juga disuruh makan udah makan duluan," cibir Kanoka.
"Minum ini senior!" Hinata dengan sigap mengulurkan segelas piala berisi jus labu kepada Noya yang langsung ditenggaknya.
"Kalau ada (Name), dia pasti akan memukul punggungmu dengan kencang," ucap Tanaka sambil memperagakan tabokan (Name) yang super dahsyat.
Noya melirik sinis setelah berhasil menetralkan napasnya setelah tersedak. Dia meletakkan potongan ayam yang tersisa dan menyimpannya untuk nanti.
"Ngomong-ngomong soal (Name), bagaimana keadaannya? Apa kalian sudah menjenguknya?" tanya Alisa. "Aku belum sempat menjenguknya lagi," lanjutnya sesal.
"Madam Saeko bilang kalau dia sudah lebih baik. Mungkin besok dia akan keluar dari Hospital Wings," sahut Kanoka.
Tanaka manggut-manggut. "Kami akan menjenguknya habis ini. Rencananya kami mau makan bersamanya si Hospital Wings."
"Oh benarkah?" tanya Alisa antusias.
"Be—"
"Sepertinya tidak perlu."
Tanaka langsung menoleh pada Ushijima yang menyela. Keningnya mengerut bingung.
"Apa maksudmu?"
"Lihat disana."
Tanaka dan Noya sontak menoleh ke arah yang ditunjuk Ushijima. Mata mereka melotot ketika (Name) tengah melambai dari pintu masuk aula besar.
"(Name)!!"
Kanoka terkekeh. "Panjang umur."
(Name) menghampiri Tanaka dan Noya sembari berlari dengan senyuman lebar. Sementara Tanaka dan Noya merentangkan tangannya, bersiap menyambut kehadiran (Name) dengan sebuah pelukan hangat. Namun, apa yang mereka dapat justru sebuah tabokan keras di tangan ketika (Name) sampai di depan keduanya.
"SAKIT SIAL!" Noya mengamuk sambil mengusap-usap tangannya yang abis ditabok (Name).
"Sopan banget datang-datang mukul," cibir Tanaka kesal.
(Name) tertawa bak tak ada dosa. "Maaf, maaf, aku cuma bercanda," katanya dengan cengiran. "Ayo, aku beri pelukan yang layak." Lalu (Name) merentangkan tangannya.
Tanaka dan Noya langsung menyambutnya dan mereka berpelukan. Kanoka memutar matanya malas, trio ini selalu membuat drama kemanapun mereka pergi.
"AKU MAU IKUT!"
"AKU JUGA!"
Hinata dan Bokuto menghambur ke ketiga orang itu. Mereka berlima berpelukan seperti Teletubbies.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu Hogwarts x (Reader) ✅
Fanfiction"Hah? Penyihir? "Iya, Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry adalah sebuah sekolah sihir." "(Nameeeee)!!!!! Ayo kita nyusup ke dapur" "(Name) kau harus membayar untuk itu" "jadi babuku sehari. Ikuti kata-kata ku." "Penyihir kok kelakuan kayak se...