Ting ting ting!
Kepala sekolah mendentingkan gelasnya—menyuruh agar murid-muridnya memperhatikan dirinya.
"Satu tahun lagi telah berlalu." Kepala sekolah memulai pidatonya. "Dan kini, piala asrama perlu dipersembahkan."
"Duh, kira-kira siapa yang menang ya?" tanya Alisa antusias.
"Yang pasti bukan kita." Kanoka menyahut sinis sambil memandang ketiga biang kerok asrama Gryffindor yang saat ini sedang meringis.
"Kalian benar-benar pembuat onar! Jika bukan karena Fire Whiskey mu itu, kita pasti sudah menang piala asrama!" Lanjut Kanoka sambil menunjuk Tanaka dan Noya. "Apa sih yang ada dipikiran kalian sampai-sampai kalian berbuat jahil dengan menyelundupkan Fire Whiskey dan membuat semua orang mabok?!"
"Ha ha tak tahu kena marah padan muke!" (Name) mengompori sambil menunjuk kedua biang onar itu. "Gara-gara kalian aku juga jadi korbannya tau!!"
"Aduh, maaf deh. Kita gak tau kalau botol itu isinya Fire Whiskey. Kita pikir botol itu berisi minuman jahil kita." Noya klarifikasi sambil menggaruk kepalanya.
"Hahh??!! Jadi kalian bukan cuma bawa Fire Whiskey tapi bawa minuman lain???!!"
"BUKAN! DIBILANG FIRE WHISKEY ITU BUKAN KITA YANG BAWA!"
Iwaizumi menghela napas melihat perdebatan itu. Akibat kejadian kemarin, Shinsuke telah menelusuri siapakah orang yang menyelundupkan Fire Whiskey itu dan ternyata sisa box dan botol dari Fire Whiskey kemarin ditemukan di sudut lorong yang mengarah ke asrama Gryffindor. Setelah ditelusuri lebih lanjut, di ruang rekreasi Gryffindor juga terdapat beberapa botol yang berserakan. Sudah pasti Tanaka dan Noya yang akan jadi tersangka pertama kali. Sebab, siapa lagi yang akan melakukan kejahilan seperti itu jika bukan mereka berdua? Alhasil asrama Gryffindor harus menerima kehilangan banyak poin akibat kejadian kemarin.
"Enak aja nuduh-nuduh kita yang nyelundupin Fire Whiskey itu! Padahal kita cuma bawa minuman jahil yang bikin orang muntah-muntah doang." Tanaka berkata tidak terima.
Tuduhan yang dilayangkan pada mereka tidak berdasar meskipun barang bukti ada di TKP tetapi itu tidak cukup untuk membuktikan bahwa mereka berdua lah pelakunya.
"Udah deh terima aja kalo kalian salah. Apa susahnya mengaku?" lagi-lagi (Name) mengompori. "Gara-gara kalian aku jadi nyanyi macem-macem di pesta semalam. Mau ditaro dimana muka aku yang cakep ini? Mana efeknya buat pusing tujuh keliling pula," cerocosnya.
"Ngomong doang mah enak, (Name). Kau gak dituduh apa-apa jadi lebih baik diam!" Noya berujar sinis.
"Tau, ya. Padahal gara-gara Fire Whiskey itu, kau sama Suna jadi bis—"
"Pritt pritt pritt!! Stop sampe disitu yaa setan!!" (Name) buru-buru membungkam mulut jahanam Tanaka sebelum ngomong yang enggak-enggak.
Kemudian (Name) kembali menatap kepala sekolah. Tapi matanya tanpa sengaja melirik ke arah meja Slytherin dan menangkap Suna yang juga sedang menatapnya. Gadis itu buru-buru melengos—pura-pura tidak melihat. Apa yang terjadi kemarin malam itu diluar kemauannya dan sialnya si Suna itu yang malah ketiban untung sedangkan (Name) buntung.
"Malas kali kutengok muka dia," batin (Name).
"Berikut adalah perincian nilainya; di tempat keempat, Gryffindor dengan nilai 312 point," Kepala sekolah memandang ke meja Gryffindor yang bertepuk tangan dengan wajah lesu.
"Gara-gara kalian ini!" lagi-lagi Kanoka menyalahkan ketiga orang itu, (Name) termasuk karena dia juga suka berbuat onar.
"Tempat ketiga, Hufflepuff dengan nilai 352 point," Kepala sekolah melanjutkan yang mengundang tepuk tangan untuk anak Hufflepuff.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu Hogwarts x (Reader) ✅
Fanfiction"Hah? Penyihir? "Iya, Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry adalah sebuah sekolah sihir." "(Nameeeee)!!!!! Ayo kita nyusup ke dapur" "(Name) kau harus membayar untuk itu" "jadi babuku sehari. Ikuti kata-kata ku." "Penyihir kok kelakuan kayak se...