"(Name), hanya perasaan ku atau sedari tadi anak Slytherin pada melirik ke arahmu?" Hinata berbisik pada (name) yang tengah anteng memakan puding nya."Hmm?"
(Name) menaikkan sebelah alisnya, lalu memutar badan--melihat ke arah meja Slytherin. Benar, mereka semua memandang ke arahnya.
Salah satunya ada yang (name) kenali. Mata (name) melotot.
Sial, dia menyeringai.
"Anjir, kok si tukang nyabu ada disini sih?"
(Name) ingat betul dengan si pemuda bermata sipit itu. Dia mengatai (name) dengan menyebutnya pendek.
Lalu, (Name) kembali menghadap Hinata. kemudian, matanya bergulir pada Iwaizumi.
"Iwa, kau tau cowok bermata sipit yang duduk di meja Slytherin sana?" tanya (name).
Iwaizumi yang sedang memotong kue menatap (name) lalu matanya beralih pada pemuda yang dimaksud oleh (name).
"Tau. Namanya Suna." sahut Iwaizumi memberitahu. "Kau bertemu dengan dia di sekolahmu?"
(Name) mengerutkan keningnya. "Kok kau tau?"
"Dia disuruh menemani Kiyoko dan Shinsuke waktu itu, karena dia yang tau dimana letak sekolahnya."
(Name) manggut-manggut. "Ohh pantas saja."
Lalu tersadar sesuatu, (name) menyipitkan matanya. "Shinsuke itu siapa?"
"Kau gak tau?" Iwaizumi bertanya balik.
Sontak (name) menggeleng.
"Dia ketua prefek. Itu orangnya." tunjuk Iwaizumi pada seorang pemuda dengan rambut gradasi yang mirip dengan Bokuto, yaitu hitam putih.
(Name) mengikuti arah tunjuk dari Iwaizumi.
"Anjim, ganteng."
Keningnya mengernyit heran. Perasaan waktu Kiyoko ke sekolahnya, pemuda bernama Shinsuke itu tidak ada. Dan dia hanya bertemu dengan si pemuda sipit, yaitu Suna.
(Name) masih memperhatikan Shinsuke yang makan dengan anteng di meja Ravenclaw. Lalu matanya bergulir pada Bokuto yang tengah memakan makanannya dengan lahap.
"Mereka saudara?" celetuk (name).
Kening Iwaizumi mengerut. "Siapa?"
"Shinsuke dan Bokuto." jawab (name)
"Tidak." Iwaizumi menyahut cepat.
"Tapi rambut mereka sama." kata (name) heran.
"Warna rambut tidak menunjukkan kalau mereka bersaudara."
(Name) membulatkan mulutnya sembari manggut-manggut. "Iya juga ya. Aku belum ketemu dia waktu di sekolah kemarin."
"Dia hanya mengunjungi sekolah mu sebentar lalu langsung pergi ke Ilvermony yang ada di Amerika." sahut Iwaizumi menjelaskan.
"Ohh begitu, pantes." ucap (name).
Mata (name) kembali memandangi Shinsuke dan Bokuto bergantian. Dia baru ingat perkataan ibunya tentang si murid dewasa, kalem, dan sopan, dengan rambut hitam dan putih yang datang ke rumahnya kemarin.
"Jadi yang di maksud emakku ini Shinsuke apa Bokuto? Kayaknya sih Shinsuke, iya gak sih?"
"(Name) karena kami prefek, kami harus memandu anak tahun pertama dulu. Jadi kami pergi duluan." perkataan Iwaizumi membuyarkan lamunan (name).
Iwaizumi dan Alisa berdiri, bersiap untuk beranjak pergi.
"Kalau kau mau, kau bisa pergi bersama Hinata atau Bokuto ke asrama. Atau kau mau ikut bersama kami saja?" Alisa menawarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu Hogwarts x (Reader) ✅
Fiksi Penggemar"Hah? Penyihir? "Iya, Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry adalah sebuah sekolah sihir." "(Nameeeee)!!!!! Ayo kita nyusup ke dapur" "(Name) kau harus membayar untuk itu" "jadi babuku sehari. Ikuti kata-kata ku." "Penyihir kok kelakuan kayak se...