Bludger nyasar

2.5K 488 149
                                    

Ih aku seneng banget deh ceritaku banyak yang baca dan vote 😭

Tadinya aku tuh kena writers block dan pengen Hiatus dulu karena bingung mau gimana.

Tapi ngeliat komen kalian yang bikin mood booster naik, aku jadi semangat nulisnya.

So, kalian jangan bosen-bosen buat komen ya biar aku semangat nulisnya.

Makasih apresiasi nya guyss.

Lop u so much🤍🤍🤍

****

"Kalian sudah selesai kelas?" Iwaizumi bertanya pada Tanaka dan Noya yang baru saja keluar kelas.

"Kami izin. Cukup membosankan di pelajaran mantra, jadi kami memutuskan untuk izin." jawab Noya.

Ia memutuskan untuk tidak masuk ke kelas selanjutnya. Alasannya? Tentu saja yang pertama, karena (name) tidak ada. Yang kedua, karena dia malas. Dan yang ketiga, Noya dan Tanaka juga ada latihan Quidditch. Jadi lebih baik mereka latihan ketimbang duduk di kelas membosankan itu.

Sementara Kanoka sendiri sudah pergi ke kelas selanjutnya. Walaupun lagi-lagi ia sendirian. Kasian kamu nak, kerjaannya di tinggalin sama (name) mulu.

"Dimana (name)? Biasanya kalian selalu bersama kalau keluar dari kelas." tanya Iwaizumi celingak-celinguk mencari keberadaan gadis jadi-jadian satu itu.

"Dia di tarik Professor."

"Professor menyeretnya pergi."

Tanaka dan Noya berkata secara bersamaan.

"Kenapa? Apa dia melakukan sesuatu lagi?" tanya Iwaizumi dengan raut wajah horornya.

"Tidak, tenanglah Iwaizumi. Kau selalu khawatir berlebihan tentangnya." ucap Tanaka menenangkan.

Mungkin Iwaizumi trauma. Mengingat tingkah ajaib (name) yang diluar nalar, yang membuat nya sering kali mendapat detensi atau kehilangan poin dan semacamnya. Jadi ia agak khawatir, mungkin. Begitu pikir Tanaka.

Iwaizumi menghela napas, "Hah, bagaimana tidak? Dia selalu melakukan hal-hal diluar nalar."

Benar, sekalih!

"Yah, tingkahnya emang diluar akal sehat semua sih." Noya menyetujui.

"Kau perlu kaca?" sarkas Iwaizumi. Padahal dua orang di depannya ini juga sering melakukan hal-hal diluar nalar semua. "Dibawa kemana dia? Kenapa Professor membawanya?"

"Dia agak sedikit bermain-main saat pelajaran tadi. Dan Professor menyeretnya untuk membantunya melakukan sesuatu. Aku tidak tahu secara jelasnya." jelas Tanaka.

"Ohh. Baiklah kalau itu yang terjadi. Ayo kita ke lapangan. Quidditch besok, aku tidak mau ada kesalahan strategi. Apalagi lawan pertama kita adalah Slytherin." kata Iwaizumi seraya melangkahkan kakinya.

Noya dan Tanaka mengikuti dari belakang. Mata mereka berbinar senang, terutama Nishinoya yang sudah sangat menantikannya.

"Kau tenang saja Iwaizumi. Kita pasti menang!" seru Noya menggebu. Kali ini ia pasti akan menumbangkan si setan merah jadi-jadian alias Tendou.

"Ya maka dari itu kalian harus serius dan jangan terlalu banyak bermain-main!" ucap Iwaizumi, mengingat mereka kebanyakan asal mukul bludger dengan gak ngotak hingga nyasar kemana-mana. Kan bahaya.

"Siap, boss!" Tanaka dan Nishinoya memasang postur hormat.

****

"Asu, asu, asu, enyah aja kek nih manusiaa penutup mata sialan!!!!"

"Kenapa aku harus melakukan ini sih?! Gak ada yang lebih bener apa?!"

(Name) menggerutu sebal seraya memandang sinis Professor baru nya yang tengah anteng menandatangani berbagai surat penggemarnya.

Haikyuu Hogwarts x (Reader) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang