(Name) terus berlari tanpa melihat-lihat jalan di depannya. Alhasil—
BRAK!
Dirinya menabrak Kageyama yang tengah membawa susu. Jadilah susu itu tumpah. (Name) melongo begitu gelas berisi susu tersebut jatuh ke bawah. Lalu melirik Kageyama yang memasang tampang masam pada susunya yang sudah tergeletak mengenaskan di lantai.
"Lagi-lagi kau menumpahkan susuku!" kesal Kageyama.
(Name) menoleh ke belakang, lalu menyeret Kageyama untuk sembunyi. Ia mendorong tubuh Kageyama untuk bersembunyi di salah satu koridor. Lalu netranya memandang was-was ke sekitar. Takut-takut kalau Oikawa mengejarnya.
"Stt diamlah." titah (Name) pada Kageyama yang melotot.
Bayangkan, dirinya lagi jalan tiba-tiba ada orang yang menabraknya hingga susunya tumpah. Udahlah gak minta maaf, Kageyama malah ditarik ke tembok. Mana posisinya dekat banget pula. Apa tidak menimbulkan salah paham? Kalo ada yang lihat, pasti mereka akan mikir yang hiyahiya.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Kageyama pada (Name) yang gelagatnya terlihat aneh. Gadis itu hanya setinggi dadanya saja, jadi ia harus menunduk sedikit untuk menatap sang gadis.
"Aku sedang bersembunyi dari Oikawa." (Name) berujar pelan. Netranya masih melongok ke lorong.
"Kenapa?" tanya Kageyama, lagi.
(Name) menoleh pada pemuda itu. Harus sedikit mendongak untuk menatap netra blueberry nya.
"Karena aku tidak sengaja menginjak tangannya yang patah." ujar (Name).
Kageyama terdiam sebentar. Kemudian dia melirik pada tangan (Name) yang menempel di dada nya--bermaksud menyuruh gadis itu untuk segera menyingkirkan tangannya.
(Name) yang sadar pun menuruti. Ia memamerkan cengiran tak berdosa nya. "Hehe, maaf."
Kageyama tidak menjawab. Ia langsung melangkahkan kakinya hendak pergi.
"Kau mau kemana?" tanya (Name).
"Asrama." Kageyama menjawab tanpa menoleh.
(Name) tersenyum cerah, "Bagus, boleh aku ikut?"
Pemuda bersurai raven itu menghentikan langkahnya. Ia menoleh pada sang gadis, "Silahkan."
"Yey!" (Name) memekik senang.
Lalu mereka berdua berjalan menuju asrama Ravenclaw. Disini (Name) benar-benar lupa kalau Kageyama itu anak Ravenclaw. Ia baru menyesal ketika mereka naik tangga yang sangat banyak itu.
"Tunggu, pelan-pelan!" (Name) protes dengan napas tersengal-sengal. Ia menatap Kageyama yang tengah naik tangga bak tak ada beban dengan kesal. Padahal kaki (Name) sudah terasa pegal.
"Sebentar lagi sampai." ucap Kageyama. Netranya memperhatikan (Name) yang masih mengatur napasnya. "Atau perlu aku gendong?"
(Name) menoleh cepat sembari mendelik, "Hell, no! Kau pikir aku nenek-nenek? Aku masih kuat tahu!"
Setelah itu (Name) berjalan lebih dulu. Kageyama mengangkat bahu sembari mengikuti dari belakang.
Sampailah mereka di ujung tangga depan pintu asrama Ravenclaw. (Name) mengatur napasnya yang terasa ngos-ngosan.
"Ayo kita masuk!" seru (Name) antusias setelah menetralkan deru napasnya.
"Kita harus menjawab pertanyaan."
Perkataan Kageyama membuat (Name) menghentikan langkahnya. Ia lupa kalau Ravenclaw tidak memakai kata sandi melainkan harus menjawab pertanyaan.
Kageyama mengetuk--pengetuk perunggu berbentuk elang sebanyak tiga kali. Elang itu bersuara dan mulai memberikan pertanyaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu Hogwarts x (Reader) ✅
Fanfic"Hah? Penyihir? "Iya, Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry adalah sebuah sekolah sihir." "(Nameeeee)!!!!! Ayo kita nyusup ke dapur" "(Name) kau harus membayar untuk itu" "jadi babuku sehari. Ikuti kata-kata ku." "Penyihir kok kelakuan kayak se...