"HELOWW BESTIE!"(Name) menyapa teman-teman seasramanya yang sekarang tengah berada di hospital wings setelah babak belur akibat pertandingan Quidditch yang brutal tadi.
"Cie bonyok." ledek (name) pada Noya sembari tertawa jahat.
Noya mendengus sebal. Akibat jatuh karena menabrak banner tadi, kepala dan telapak tangannya di perban.
"Kalo mau ngeledek mending kau pergi aja deh." sinis Noya. Kepalanya udah cenat-cenut akibat benturan tadi, di tambah ledekan (name) semakin membuatnya pusing.
"Hahahaha." (Name) ketawa nista.
"(Name) sakit, hiks."
(Name) menoleh pada Bokuto yang lengannya di perban. Wajahnya sendu dengan pipi yang mengembung lucu.
"Aaaa bayi aku!" ucap (name) seraya memeluk Bokuto, tapi ia lupa kalau lengan lelaki itu abis terkena bludger. Alhasil lengannya kejentet.
"AAA (NAME) TANGANKU!!" jerit Bokuto.
"MAAAF!" (Name) langsung menjauhkan tubuhnya.
Bokuto dengan wajah pundung mengelus-elus lengannya yang di perban. Noya menarik jubah belakang (name) supaya menjauh dari Bokuto.
"Kau itu bisanya ngerusuh aja! Kesian anak orang woy!" kata Noya.
"Ya aku kan gak sengaja?!" sungut (name), matanya mendapati Hinata yang tengah duduk sembari minum ramuan, "HINATAA KAU GAPAPA?"
Hinata menoleh sembari mengacungkan jempol nya dan mengulas senyum lebar, "Aman!"
(Name) tersenyum senang. Kemudian netranya beralih pada sekumpulan ular Slytherin yang berbaring tak jauh dari ranjang Noya. Gadis itu memasang wajah jahilnya, bersiap untuk meledek mereka.
"Cie yang abis pelukan sama bludger." (Name) meledek pada Suna yang tengah berbaring dengan wajah 4L nya. Lemah, letih, lesu, loyo.
Suna sendiri mengabaikan perkataan gadis itu. Karena ia sudah pusing di tambah tubuhnya sangat remuk, sungguh sulit hanya untuk menggerakkan tangan saja.
Kemudian (name) beralih pada Oikawa. Terlihat, tangan kanan lelaki itu di perban. Mungkin akibat nyungsep waktu kena bludger. Rasakan! Siapa suruh ngajak-ngajak Hinata jatuh.
"Cie yang abis ciuman sama tanah." ledek (name) lagi. Wajahnya tampak seperti penyihir jahat yang tengah tertawa bahagia di atas penderitaan snow white.
Oikawa mendengus, "Bukannya mendoakanku supaya sembuh, kau malah meledekku. Sopankah begitu?"
"Dih, siapa kau? Makanya kalo jatuh jangan ngajak-ngajak!" balas (name) acuh. Lalu matanya beralih pada Atsumu—yang tangah kirinya di perban sesekali meringis memegangi perutnya.
"Gak jadi ke Hogsmeade, eaeaea." ledek (name) tertawa puas melihat Atsumu yang hanya mendengus tidak membalas perkataannya.
"Sudahlah, (name). Jangan meledek mereka." lerai Iwaizumi sembari memijat pelipisnya.
(Name) menoleh ke arah pemuda tersebut. Ia mendelik kala melihat kepala Iwaizumi dan tangan kanannya yang di perban.
"Sakit gak?" tanya (name) seraya meringis. Ia reflek memegang kepala Iwaizumi yang terbalut perban tersebut.
Iwaizumi berdeham sembari menurunkan tangan (name) yang berada di keningnya, "Gak terlalu."
(Name) memiringkan kepalanya. Tampak tidak percaya dengan ucapan Iwaizumi. Masa iya gak sakit? Dia aja kejedot tembok udah hadah-hadeh. Apalagi ini kena bludger?
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu Hogwarts x (Reader) ✅
Fanfiction"Hah? Penyihir? "Iya, Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry adalah sebuah sekolah sihir." "(Nameeeee)!!!!! Ayo kita nyusup ke dapur" "(Name) kau harus membayar untuk itu" "jadi babuku sehari. Ikuti kata-kata ku." "Penyihir kok kelakuan kayak se...