Adakah yang masih bangun?
Happy reading!! ❤️
*****
(Name) terbangun ditengah tidurnya. Netra hitamnya berpendar, menatap langit-langit asing yang bukan kamarnya. Dia menoleh ke sekitar, mendapati ranjang kosong dengan penerangan minim, ternyata Hospital Wings.
Perlahan, (Name) bangun. Dia merasakan sakit yang luar biasa pada badannya terutama tangannya. Oh, tangannya patah. Dia sudah menduganya sih. Soalnya, siapapun pasti tau kalau jatuh dari ketinggian seperti itu hanya ada dua kemungkinan, patah tulang atau mati.
"Aduh.." (Name) meringis, kepalanya berdenyut-denyut seperti mau pecah.
"Udah malam, kah?" monolognya ketika tak mendapati siapapun disana.
Hospital Wings yang gelap dan sepi. Jujur, (Name) hanya menyukai Hospital Wings sewaktu siang. Di waktu malam, Hospital Wings terasa cukup menyeramkan dengan penerangan minim ditambah dengan suara-suara berdesis—tunggu.
(Name) menajamkan pendengarannya, suara desisan yang menyapu Hospital Wings malam ini entah mengapa terdengar mencurigakan.
"Suara apaan ya?"
Penasaran, (Name) beranjak bangun. Kepalanya celingukan dengan waspada, takut-takut kalau Madam Saeko terbangun.
Dengan perlahan, (Name) keluar dari Hospital Wings. Kakinya melangkah, menelusuri koridor Hogwarts yang gelap gulita. Cahaya bulan yang masuk melalui sela-sela jendela dan pilar, sedikit memberi penerangan pada malam ini. Sungguh sangat memacu adrenalin ditambah dengan angin malam yang menghembus hingga ke tulang menghantarkan rasa dingin yang menjalar pada tubuh (Name) yang hanya memakai piyama tidur.
Klontang klontang
Kepala (Name) menoleh ketika mendengar suara besi beradu.
"Peeves kah?"
Biasanya hantu Poltergeist yang satu itu sering kali berbuat ulah dengan memukul baju zirah sampai berbunyi.
"Datang ... Datanglah padaku..."
Kening (Name) mengerut samar. Matanya memicing ketika mendapati siluet seseorang di ujung koridor. Penasaran, ia membawa tungkainya mendekat perlahan. Memperhatikan sosok berjubah hitam yang tidak kelihatan rupanya.
"Ap—"
Seruan kaget (Name) tertahan ketika sebuah tangan menariknya, membawa dirinya bersembunyi dibalik tembok. Mata sang gadis membelalak sebelum tangan orang itu membekapnya—mencegahnya untuk tidak berteriak.
"Shhh.. diamlah!"
Iris mata (Name) menatap sosok yang menjulang tinggi di depannya. Pencahayaan Hogwarts yang remang-remang membuatnya sedikit kesulitan untuk melihat siapa sosok di depannya.
"Apa yang kau lakukan disini?"
Kening (Name) mengerut, mendengar pertanyaan yang terlontar dari bibir sang pemuda. Dia kenal suara ini.
Sakusa Kiyoomi, menatapnya dengan wajah sedikit ... khawatir? Dia terlihat agak marah. Terbukti dengan alis menukik dan eskpresi wajah yang terlihat tidak sukanya.
(Name) mendengus setelah Sakusa melepaskan tangannya dari mulutnya. "Kau sendiri, apa yang kau lakukan?"
"Tidak penting," sahut Sakusa cepat. "Kau seharusnya istirahat di Hospital Wings. Kenapa kau keluar?"
"Aku terbangun," jawab (Name) yang mengundang kerutan samar di dahi sang pemuda.
"Ehm .. sebenarnya.. Hospital Wings cukup seram kalau malam," lanjut (Name) memberitahu yang sebenarnya sembari membuang muka ke arah lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu Hogwarts x (Reader) ✅
Hayran Kurgu"Hah? Penyihir? "Iya, Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry adalah sebuah sekolah sihir." "(Nameeeee)!!!!! Ayo kita nyusup ke dapur" "(Name) kau harus membayar untuk itu" "jadi babuku sehari. Ikuti kata-kata ku." "Penyihir kok kelakuan kayak se...