"Tunggu didepan aja deh."(Name) beranjak dari kursinya dan pergi keluar tapi pas deket ambang pintu dia barengan sama orang yang mau keluar juga, akhirnya pas sampe diluar gak sengaja senggolan.
Brukk
"Eh sorry...." orang itu minta maaf, terus natap (name) dan mukanya langsung kaget. "Loh?"
"Eh?" (Name) ikutan ngelag.
"(Name) Andrea kan?" tanya cowok itu.
"Kau? Siapa?" tanya (name) pura-pura lupa.
Cowok itu menatap (name) malas. Biasanya si (name) emang lupaan, tapi dia lupa kalo tingkat kelupaan (name) udah akut banget.
"Oy jangan bilang kau lupa dengan ku?" sinis cowok itu.
"Maaf aku anemia." balas (name) dengan watados-nya.
"Amnesia anjir!" cowok itu menabok pelan tangan (name).
"Ih kasar gak suka." (Name) mengaduh sambil ngusap-ngusap tangannya.
"Tcih, masih aja sama kayak dulu. Nyebelin." kata cowok itu meledek.
(Name) misuh-misuh tidak jelas. Dia kenal betul si cowok ini, namanya Semi Eita. Tapi (name) sering manggil dia Semsem atau sempak abang angkot. Gak ada adab emang anaknya, nama orang cakep-cakep di ganti seenak jidat sama dia.
Mereka lumayan deket, bisa di bilang temen lah ya. Waktu (name) baru pindah ke Inggris, dia sempet ke kafe ini namanya kafe Roselina– yang lumayan deket dari rumahnya– dan gak sengaja ketemu Semi yang lagi nyanyi di kafe. Mereka ngobrol-ngobrol gitu deh, terus deket, dan akhirnya temenan.
Cuman setelah sekitar empat bulan, si (name) di ghosting sama Semi, itu anak ilang aja gak ada kabar. Untung (name) anaknya tidak baper, jadi dia cuek wae. Dan sekarang secara ajaib malah ketemu lagi.
"Kau juga sama ya!" sungut (name) gantian nabok Semi.
Semi ketawa. "Udah lama ya kita gak ketemu." kata Semi tiba-tiba.
(Name) manggut-manggut, sambil masang pose berpikir. "Terakhir kapan? 1 tahun lalu?"
"Kayaknya sih." Semi mengiyakan. "Ketemu lagi di tempat yang sama dong" lalu dia ketawa.
"Haha...iya, bedanya kau sekarang gak nge-band. Oh iya soal band, kau udah gak nge-band lagi kah? Lalu, kemana gitar mu yang sering kau bawa kayak anakmu itu?" tanya (name) teringat.
Soalnya dulu tuh si Semi suka banget nge-band kan, kemana-mana bawa gitar kesayangannya, gak bisa ketinggalan. Dan sekarang (name) baru liat si Semi gak bawa tuh gitar.
"Masih, tapi jarang. Gitarnya aku taro lah. Dan juga aku sibuk dengan sekolahku." jawab Semi.
"Cih, sok sibuk kau." komen (name).
"Aku memang sibuk tau!" seru Semi tak terima.
"Iya deh tuan sok sibuk. Btw, sedang apa kau disini?" (Name) nanya. Lumayan kan ada temen ngobrol sambil nungguin mbak Kiyoko yang sama sekali belum keliatan batang hidungnya.
"Aku hanya mampir sebentar untuk membeli kopi. Setelah ini aku mau pergi membeli perlengkapan sekolah ku, tapi malah ketemu kau. Kau sendiri sedang apa?" Semi nanya balik.
"Aku menunggu seseorang tapi dia belum keliatan batang hidungnya." jawab (name) rada males.
Semi mengerutkan keningnya melihat reaksi (name). "Dari kapan kau menunggu?" tanyanya.
"Lima belas menit yang lalu."
Mendengar jawaban (name). Semi melotot tak percaya. Baru Lima belas menit, tapi tingkah nya udah kayak nunggu dari 2 jam yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu Hogwarts x (Reader) ✅
Fanfiction"Hah? Penyihir? "Iya, Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry adalah sebuah sekolah sihir." "(Nameeeee)!!!!! Ayo kita nyusup ke dapur" "(Name) kau harus membayar untuk itu" "jadi babuku sehari. Ikuti kata-kata ku." "Penyihir kok kelakuan kayak se...