"Katakan, kenapa kau tidur diluar?" Iwaizumi mulai melakukan sesi tanya jawab pada (name) setelah mereka sampai di asrama Gryffindor.
Saat ini (name) dengan wajah telernya yang sekarang sebelas/duabelas kayak Suna–menguap bosan. Karena kejadian tadi, (name) mendadak jadi terkenal, dan dia sekarang di kerubuti oleh anak-anak Gryffindor yang lain di common room.
"Bisa kau mewawancarai ku nanti saja? Aku mengantuk tahu!" ketus (name) sebal.
Apa kau tidak melihat mata panda nya itu, Iwaizumi?
Iwaizumi menghela napas, lalu melirik kaki (name) yang ada bercak darah yang sudah mengering. Bahkan ada beberapa bagian kakinya yang membiru seperti terhantuk sesuatu.
"Kaki mu kenapa bisa terluka?" tanya Iwaizumi.
"Jatoh." jawab (name) dengan wajah datarnya.
"Jatuh? Darimana?"
"Dari genteng, ketiban banteng, gepeng." lagi-lagi (name) menjawab dengan watados-nya.
"(Name) aku serius!" geram Iwaizumi. Wajahnya berubah garang, ia sebenarnya sangat mengkhawatirkan gadis ini. Tapi yang di khawatirin malah sikapnya begini. Hadeh.
"Ayok kita ke pelaminan!" ajak (name) melucu.
Menghela napas panjang, Iwaizumi mengulangi perkataannya, "(Name), kau jatuh darimana?"
"Tangga."
"Tangga mana?" tanya Iwaizumi lagi.
"Asrama Ravenclaw. Aku jatuh bergelinding dulgluduk gluduk gluduk, lalu terbang menuju tak terbatas dan melampauinya kemudian mendarat dengan estetok. Cerita selesai." jelas (name) sembari mempraktekannya dengan tangannya.
Iwaizumi melotot seketika, ia menepuk keningnya. Alisa dan beberapa orang disana juga terdiam mendengar cerita (name). Asrama Ravenclaw? Yang benar saja!
"Astaga!"
"Dia itu sedang melindur atau mabok? Bicara seperti orang teler." bisik Tanaka yang baru saja kembali setelah memastikan Nishinoya baik-baik saja.
"Sepertinya ada masalah dengan kepalanya. Mungkin akibat terjatuh itu!" balas Hinata menggebu.
Alisa langsung menempelkan punggung tangannya di kening (name).
"Astaga! Kau demam! Badanmu panas, pasti karena kau tidur diluar!" kata Alisa dengan raut wajah khawatir. Pantas saja daritadi (name) berbicara ngawur, rupanya sedang demam.
"Akhirnya aku sakit juga." ucap (name) dengan wajah berseri.
"Sakit kok seneng?!" seru Tanaka tak habis pikir.
"Seneng lah. Bisa turu seharian, terbebas dari masalah, dan yang terpenting tidak usah menghadiri kelas." balas (name) santuy.
Tanaka menepuk jidatnya, "Kau benar, otaknya memang sudah terganggu."
*****
Setelah memastikan Alisa membawa (name) ke hospital wings, Iwaizumi kembali ke great hall untuk mengecek teman-teman asramanya yang lain. Terutama Nishinoya. Ia ingin menanyakan sesuatu pada si jabrik rolling Thunder itu.
Tiba di great hall, Iwaizumi melangkahkan kaki menuju Noya yang duduk di meja Gryffindor dengan kepala yang terbalut dengan perban. Mungkin terluka karena kejedot tadi.
"(Name) dimana?" tanya Noya kala Iwaizumi mengambil tempat di sebelahnya.
"Dia sakit." jawab Iwaizumi.
"Kenapa bisa?!" Noya reflek teriak.
"Bisa lah! Kalian tidur diluar dengan cuaca yang sangat dingin hanya memakai jubah! Wajar kalau dia demam!" sungut Tanaka yang tiba-tiba datang. Ia menunjuk-nujuk Noya dengan esmosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu Hogwarts x (Reader) ✅
Fanfiction"Hah? Penyihir? "Iya, Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry adalah sebuah sekolah sihir." "(Nameeeee)!!!!! Ayo kita nyusup ke dapur" "(Name) kau harus membayar untuk itu" "jadi babuku sehari. Ikuti kata-kata ku." "Penyihir kok kelakuan kayak se...