Senang rasanya bisa kembali ke bentuk semula. Ah, (Name) jadi ingin memeluk semua orang. Jangan tanya kenapa pikirannya menjadi gila, dia hanya senang, kalian tau? Hanya senang saja.
Bahkan senyuman itu masih terpatri di wajah cantiknya hingga membuat beberapa orang mengernyit heran atau bahkan melirik sinis. Dan yang lebih parahnya, melihat (Name) dengan jijik.
"Pagi, Kiyowo." (Name) menyapa pada Sakusa yang lewat di sebelahnya.
Pemuda Ravenclaw itu sudah mengambil jarak sejauh mungkin, tapi entah mengapa masih tertangkap oleh mata gadis Gryffindor yang tengah menyapa itu.
Sakusa heran dengan (Name) yang terus-terusan tersenyum seperti orang tengah dimabuk Amortentia.
"Kiyoomi. Jangan mengganti nama orang seenaknya." koreksi Sakusa rada kesal.
Sudahlah gadis itu merusak pandangannya dengan menebar senyum konyolnya. Ditambah, sapaan riang yang malah terdengar mengerikan di dengar oleh Sakusa, karena sang gadis dengan seenak udel mengganti namanya.
"Ah, sama saja. Bukannya Kiyowo lebih lucu?" goda (Name) sembari menaik-turunkan alisnya. Ia benar-benar merasa bangga karena setiap inci tubuhnya sudah kembali seperti semula, jadi (Name) tengah memamerkannya.
Sakusa mendengus. Meladeni (Name) tidak akan pernah ada habisnya. Jadi, Sakusa memutuskan mengambil langkah seribu sebelum hari indahnya terganggu lebih jauh oleh gadis Gryffindor itu.
"Sak-- hei! Yah dia pergi." (Name) mendengus sebal melihat Sakusa yang sudah hilang di balik koridor Hogwarts.
Tapi tak masalah, (Name) tetap senang hari ini. Benar-benar hari yang sempurna dengan dirinya yang menjadi perempuan.
"Senyam-senyum seperti orang tolol. Kau merusak pandangan."
Reflek, sang gadis menoleh pada pemuda Ravenclaw yang merupakan anggota prefek tersebut.
Shirabu memandang (Name) dengan pandangan aneh dan heran. Kenapa gadis itu selalu tersenyum bodoh dan bersikap konyol? Akal sehat Shirabu menolak menerima semua kelakuan sang gadis.
Sementara (Name) menanggapi tatapan Shirabu dengan cengiran khasnya. "Hai, Shibal. Di pagi hari yang cerah ini ada kalanya kita harus seperti KoNsOnAn langit yang akan menjadi sebuah takdir cinta kita, menjadikan hamparan bahwa saksi ini, detik ini, secara sinaran ulTR4fEnG yang mulai dinaungi oleh GreEnDaY akan menjadi cRaNbErRiEs cinta kita menjadi nY4t4. Aku sudah mempersembahkan terjun dari hEliKopTer untuk kamu sayang!!"
(Name) berseru sembari memperagakan dialog terkenal dari artis kontroversial yang terkenal karena pernah menipu. Gadis itu merentangkan tangannya sambil mendongak ke atas.
Shirabu reflek melotot ngeri sembari menggeleng. "Orang gila." sarkasnya sebelum memilih untuk beranjak pergi. Ia masih waras untuk tidak tinggal lebih lama dengan gadis gila tersebut.
"Sepertinya kau sangat bahagia bisa kembali menjadi seperti semula."
(Name) langsung mendengus begitu tau suara siapa yang menyapa indera pendengarannya. "Dari sekian banyaknya orang aku malah ketemu ular jadi-jadian ini."
"Kenapa?" Kuroo bertanya dengan polosnya. Ia bersandar di salah satu pilar sembari melipat kedua tangannya di depan dada.
(Name) mendengus. "Kau merusak pagi indahku."
"Dan kau merusak pagi orang lain." balas Kuroo meledek. Ia sudah sedaritadi melihat (Name) sejak gadis itu membuat Sakusa sebal dengan memanggilnya dengan sebutan Kiyowo.
"Jangan membalikkan perkataanku." (Name) mencibir sambil menunjuk Kuroo.
Pemuda Slytherin itu sama sekali tidak peduli bahkan ketika (Name) sudah mengacungkan tongkatnya—siap untuk mengutuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu Hogwarts x (Reader) ✅
Fanfiction"Hah? Penyihir? "Iya, Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry adalah sebuah sekolah sihir." "(Nameeeee)!!!!! Ayo kita nyusup ke dapur" "(Name) kau harus membayar untuk itu" "jadi babuku sehari. Ikuti kata-kata ku." "Penyihir kok kelakuan kayak se...