Ini aneh. Sungguh, sangat aneh.Kenapa? Kenapa Bludger itu mengincar-nya?
Dan sekarang ... Kageyama?
(Name) benar-benar tidak habis pikir. Belum luput kecurigaan yang dilayangkan pada Clarice, ditambah dengan Guven yang bertingkah aneh dengan menuduh semua anak Slytherin. Lalu sekarang? Kageyama menjadi korban Bludger gila itu. Sebenarnya kenapa?
"Osamu?! Kau baik-baik saja?!" (Name) bertanya, menghampiri Osamu yang baru keluar dari Hospital Wings dengan tangan yang di perban.
Pemuda bersurai abu itu sedikit terkejut ketika (Name) menghampirinya. Wajahnya tampak khawatir dan sedikit panik.
"Y-ya.. tanganku sedikit sakit karena terus-terusan memukul Bludger yang berusaha mengincar Kageyama," kata Osamu.
Netra (Name) membulat. "Jadi benar? Kageyama—"
"Ya. Sejujurnya, ini tidak beres. Aku tidak tau ini ulah siapa." Osamu menjawab sambil menghela napas panjang.
Semua anggota Quidditch sangat bingung. Tidak pernah ada kejadian seperti ini sebelumnya.
"Semi menduga kalau Slytherin yang melakukannya. Tetapi Shinsuke bilang kalau Slytherin tidak mungkin melakukan itu. Mereka tidak mau main kucing-kucingan. Kalau mau melakukan-nya, pasti mereka terang-terangan melakukannya," tutur Osamu.
(Name) terdiam. Otaknya berpikir keras, berusaha memahami semua informasi yang dia terima hari ini. (Name) harus mencari benang merahnya, sebabnya dan kenapa.
"Kenapa? Apa kau mendapatkan sesuatu?" tanya Osamu menyadari wajah (Name) terlihat seperti orang yang sedang berpikir keras.
(Name) menggeleng sambil tersenyum menenangkan. Dia mengambil tangan Osamu yang dibalut perban, lalu mengusapnya. "Pasti sakit, ya."
"Tidak terlalu. Madam Saeko sudah memberi ramuan. Ini akan sembuh," jawab Osamu seraya tersenyum tipis.
"Bagus. Semoga cepet sembuh," ucap (Name) sembari tersenyum. "Aku akan melihat kesana. Terima kasih informasinya."
"Ya.." Osamu membalas, menatap punggung (Name) yang sudah berlari. Sedikit heran karena (Name) yang tiba-tiba penasaran, tetapi dia tidak bisa menanyakan hal itu lebih lanjut. Kalau yang bersangkutan tidak mau cerita, kenapa dia harus memaksa?
(Name) masuk ke Hospital Wings dengan buru-buru. Matanya menangkap Akaashi yang hendak berjalan keluar. "Akaashi! Apa Kageyama luka parah?"
"Tangannya patah. Kepalanya sedikit terluka tapi selain itu baik," jawab Akaashi. Keningnya mengerut melihat (Name) ada disini.
"Kau sendiri tidak apa-apa?" tanya (Name).
Akaashi tersenyum. "Aku baik."
(Name) menghela napas lega. Walaupun Bludger itu kena Kageyama setidaknya yang lain masih baik-baik saja.
"Apa kau penasaran kenapa Bludger itu mengincar Kageyama?" tanya Akaashi seolah peka kenapa (Name) ada disini.
"Ya! Bludger itu kan juga mengincarku!" (Name) menjawab cepat. "Apa Bludger-nya memang error'?"
Akaashi terdiam dengan wajah menunduk. Untuk sesaat dia ragu sebelum menggeleng. "Professor mengeceknya. Itu bukan error, tapi ada yang mengerjai-nya."
"Apa?!" (Name) berseru kaget. "Jadi Tanaka benar," lanjutnya bergumam.
"Sakusa juga sudah menduganya. Dia marah tadi," kata Akaashi.
Dia ingat Sakusa marah-marah perihal Bludger yang mengincar Kageyama. Pemuda berambut keriting itu bilang, kalau sebaiknya pertandingan dihentikan ketika dirasa ada sesuatu yang tidak beres. Tapi sayangnya pertandingan masih berlangsung hingga Kageyama dihantam Bludger dan jatuh dari ketinggian 15 meter yang langsung membuatnya tidak sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu Hogwarts x (Reader) ✅
Fanfic"Hah? Penyihir? "Iya, Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry adalah sebuah sekolah sihir." "(Nameeeee)!!!!! Ayo kita nyusup ke dapur" "(Name) kau harus membayar untuk itu" "jadi babuku sehari. Ikuti kata-kata ku." "Penyihir kok kelakuan kayak se...