(Name) dan Alisa sudah menjelajahi gerbong tapi mereka belum menemukan kompartemen yang kosong."Oh, hai Iwa!"
Alisa membuka salah satu kompartemen dan menyapa orang yang ada di dalamnya. Karena (name) berada di belakang Alisa, jadi dia tidak melihat dengan jelas siapa orang itu.
"Disini kosong?" tanya Alisa sedikit bergeser.
Barulah (name) melihat seorang pemuda yang tengah membaca buku.
"Muka nya sangar anjir, mirip mang ucok." batin (name).
Pemuda itu menoleh ke Alisa dan mengangguk.
"Apa kita boleh disini?" pinta Alisa.
"Silahkan." kata Iwa sambil berpindah tempat duduk jadi dekat jendela.
"Tumben kau sendiri, dimana yang lainnya?" Alisa bertanya seraya mendudukkan dirinya di kursi.
Sedangkan (name) daritadi diam doang sambil berdiri di depan pintu kompartemen. Abisnya mereka ngobrol kagak ada niatan nyuruh duduk.
"Aku sedang menghindari mereka. Kepala ku pusing sekali karena kelakuan Tanaka dan Noya." jawab Iwa, mukanya kelihatan jengkel sekali.
"Sedangkan Ushiwaka dan Bokuto, mereka bersama Tendou dan Kuroo." lanjutnya agak malas.
Iwa melirik (name) yang berdiri di depan pintu.
Alisa langsung engeh. "Oh iya, perkenalkan ini murid pertukaran pelajar itu. Namanya (name) Andrea." ucap Alisa.
"Hai, (name) Andrea, salam kenal. Panggil (name) aja." kata (name) seraya tersenyum kecil.
"Oh, Iwaizumi Hajime. Salam kenal." balas Iwa.
"Njir Hajime, kayak nama si mangaka psikopat yang demen bunuh-bunuhin karakter nya." batin (name).
"Silahkan, kau bisa duduk di sebelah sana." Iwaizumi menunjukkan tempat di depannya.
"Terima kasih." kata (name).
Ia baru saja mendudukkan dirinya dan–
Boom
Ledakan kecil terjadi, (name) merasa dirinya seolah dikelilingi oleh asap.
"Uhuk..uhuk..."
Terdengar suara tawa menggelegar dari luar. Dua orang pemuda melongok ke kompartemen mereka. Satunya pendek, satunya lagi botak.
"Hahahah, bagimana Iwaizumi apaka–?" perkataan si pemuda bertubuh pendek terhenti.
Dua pemuda itu melongo. Iwaizumi dan Alisa juga sama. (Name) menatap mereka dengan bingung.
"(Name), wajah mu." tunjuk Alisa kaget.
"Kenapa dengan wajahku?" tanya (name) sambil meraba wajahnya. Perasaan masih lengkap, hidung ada, mata masih dua.
"Wajah mu cemong." lanjut Alisa.
"HAH?!" kaget (name). Ia merogoh saku Hoodie nya dan mengeluarkan sebuah cermin kecil.
Matanya melotot sempurna saat melihat pantulan dirinya di cermin. Benar, sangat cemong. Mirip seperti kucing yang baru kecebur got, alias hitam banget.
"Anjing." umpat (name) dalam hati.
"Ryu, sepertinya kita salah sasaran." bisik si pemuda bertubuh pendek ke teman botaknya.
"Kau benar Noya. Tapi muka gadis itu jadi lucu sekali." balasnya sambil terkikik.
(Name) menatap mereka dengan kesal. "Eh ngen–"
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu Hogwarts x (Reader) ✅
Fanfiction"Hah? Penyihir? "Iya, Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry adalah sebuah sekolah sihir." "(Nameeeee)!!!!! Ayo kita nyusup ke dapur" "(Name) kau harus membayar untuk itu" "jadi babuku sehari. Ikuti kata-kata ku." "Penyihir kok kelakuan kayak se...