Salju mulai menipis, jalan-jalan yang tadinya tertimbun dan ranting-ranting pohon serta danau yang membeku perlahan mulai mencair. Musim dingin segera berakhir.
Iwaizumi datang lebih awal untuk menjemput (Name) dan berangkat ke Hogwarts bersama dikarenakan masa liburan telah habis.
Ting tong!
Pemuda yang memakai hoodie dengan dilapisi jaket denim itu memencet bel sembari menunggu sang tuan rumah untuk membukakan pintunya.
"Ya, cari siap— Hajime?"
Iwaizumi terkejut ketika melihat seorang pria paruh baya yang sangat dikenalnya melongok dibalik pintu. Lantas ia tersenyum canggung.
"E-eh, Tuan Andreas," sapanya.
Andreas tertawa kecil, membuka pintu dengan lebar—menyambut Iwaizumi. "Apa kabar Hajime? Masuk, masuk!"
"Baik." Iwaizumi menjawab dengan sopan seraya mengikuti Andreas yang telah mempersilahkannya masuk.
"Anda ayahnya (Name)?"
Andreas tersenyum jenaka. "Kau pasti kaget, ya? Iya, aku ayahnya (Name). Bagaimana kabar ayahmu?"
"Tidak menyangka kalau (Name) itu putrimu," komentar Iwaizumi sambil tersenyum sopan. "Ayahku baik-baik saja."
"Harusnya kau bisa langsung mengenalinya," ucap Andreas dengan wajah pura-pura kecewa.
"Ah, ya, kalian sangat mirip," tanggap Iwaizumi seolah baru sadar.
Andreas ketawa khas bapak-bapak sambil menepuk-nepuk punggung pemuda tersebut.
"Kau cari (Name), ya? Dia ada di dapur sedang sarapan. Ayo sarapan dulu!" ajaknya kemudian.
"Tidak usah. Aku sudah sarapan." Iwaizumi menolak, lalu menyampaikan maksud dan tujuannya. "Kami akan berangkat bersama ke Hogwarts."
"Ya, aku tau. (Name) sudah bilang padaku semalam," ucap Andreas. "Tapi setidaknya kau makan dulu." ajaknya lagi.
Andreas berjalan ke arah dapur, Iwaizumi menunggu di ruang tamu selagi ayah dari temannya itu memanggil sang anak.
"PUTRIKU SAYANGKU! PACARMU SUDAH DATANG UNTUK MENJEMPUTMU!" teriak Andreas.
(Name) yang lagi sarapan di dapur lantas tersedak. Buru-buru meminum air untuk menghilangkan rasa nyeri di tenggorokan.
"Pacar? Siapa, njir?"
Penasaran, (Name) bergegas menyelesaikan makanannya lalu menghampiri sang ayah.
"IH AYAH MELANTUR! AKU MANA PUNYA PAC—oh, Iwaizumi?" protesan (Name) terhenti ketika melihat Iwaizumi sedang duduk di ruang tamu. "Kau tiba lebih cepat."
Iwaizumi mengangguk. "Aku pikir kau sudah siap. Maaf karena tidak mengabari-mu terlebih dahulu."
"Ah tidak! Seharusnya aku yang meminta maaf karena belum siap-siap," ujar (Name) sesal.
Andreas memandang putrinya dengan malas. "Dia memang selalu begitu. Kau maklum saja kalau berpacaran dengan dia." katanya pada Iwaizumi.
"KAMI TIDAK— ah, sudahlah." (Name) tidak jadi protes. Kalau diladeni pun ayahnya akan semakin menjadi. "Ayo Iwaizumi kita berangkat." ajaknya.
"Tapi dia belum makan?" protes Andreas.
(Name) menoleh pada Iwaizumi yang langsung bangun.
"Aku sudah sarapan," ucap Iwaizumi seolah memahami maksud pandangan (Name).
"Dia bilang sudah sarapan." (Name) berkata ulang pada sang ayah.
Kemudian gadis itu menaiki tangga menuju kamarnya, lalu turun sambil membawa koper berisi barang-barang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu Hogwarts x (Reader) ✅
Fiksi Penggemar"Hah? Penyihir? "Iya, Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry adalah sebuah sekolah sihir." "(Nameeeee)!!!!! Ayo kita nyusup ke dapur" "(Name) kau harus membayar untuk itu" "jadi babuku sehari. Ikuti kata-kata ku." "Penyihir kok kelakuan kayak se...