14

682 105 42
                                    


Penulis pov

"Tunggu mikey-kun sama sekali tidak mungkin membunuh orang."elak takemichi saat mendengarkan cerita dari draken.

"Tapi itulah kenyataannya,bahwa dia yg sudah sangat terpukul dengan melihat orang2 yg ia sayangi mati dengan cepatnya."ucap draken.

Lalu kemudian ia melihat kearah aira.

"Kau juga tahu sendiri kan,dia orang yg amat keras kepala dan kekanak-kanakan...semua yg ia mau harus bisa ia dapatkan apapun caranya....karena itu ia menjadi ketua dari valhalla bersama dengan kisaki tetta itu."ucap draken penuh kekesalan dan penyesalan yg sudah terlambat.

"Iya aku tahu,dan kami akan mengubahnya menjadi lebih baik lagi kali ini."ucap aira matanya menyorotkan kelembutan seorang kakak.

Draken menyunggikan senyumnya dan kemudian ia digiring kembali menuju sel tempatnya dikurung.

Setelah itu takemichi dan yg lainnya juga keluar dan memilih untuk kembali lagi kemasa lalu dan menghentikan semua tindakan yg akan dilakukan saat dimasa lalu itu.

Yg membuat touman sampai terpecah belah,hanya karena seorang musang tengik berkacamata.

"Hei apa yg kau lamunkan rin?"tanya ran tengah duduk disebelah sang adik tercinta yg tengah merenungkan dirinya.

"Hei apa yg kau lamunkan rin?"tanya ran tengah duduk disebelah sang adik tercinta yg tengah merenungkan dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak,tampaknya aku jatuh cinta pada pandangan pertama."

BWUUUUHHHH

Ran menumpahkan cola yg ia minum sampai muncrat kesana kemari.

"Maji?"

"Maji."

Ran memperhatikan wajah sang adik yg tampaknya sangat jujur dengan apa yg ia ucapkan.

"Kapan kamu ketemu sama dia?"tanya ran.

"Barusan aja."

Ran terkaget lagi,adiknya ini yg bahkan tidak pernah menganggapnya kakak bisa jatuh cinta dengan begitu mudahnya pada orang lain,seorang gadis pula.

Ran kira rindou itu gay,karena seringnya cuma main sama cowok,ternyata bukan.

Rindou saat ini masih mengingat-ingat dengan jelas wajah jutes dan kaku sang gadis yg baru saja ia tabrak itu,membuatnya merona sendiri dan menutup wajahnya yg memerah dengan menggunakan kedua telapak tangannya.

"Kawai."guman rindou.

Ran jadi bingung,adiknya yg jutek,dingin dan sangat malas berurusan dengan perempuan bisa kena pelet dengan semudah ini.

Ran jadi takut adiknya udah dikasih yg aneh2 sama gadis tadi.

"Adikku,udah ngak waras lagi...aku yg sebagai kakak  hanya bisa berdoa dan berusaha memanggilkan sang ustadz agar ia segera di ruqyah."doa ran dengan penuh hikmat.

Just For You (HIATUS SELAMANYA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang