Narator pov'Semuanya mulai adu bugem satu sama lain.
Aira bagian nontonin sama manasin biar ngak masuk angin.
"Oi serius kah aira? Apa kau sungguh hanya akan menonton? Kau pasti tau akan terjadi sesuatu disini kan?" teriak draken menggema.
"Urusai yo! Makanya aku bilang tunggu dulu!" kesal aira menunjuk draken dan melemparnya dengan bola bisbol.
"Pfftt...." mikey hampir tertawa melihat perkelahian dia orang sahabatnya yg satu mokad.
Btw baji masih pergi ambil makan kucing di suruh sama ayang cipuy makanya sama aira ngak diajak gelud bareng.
Takemichi yg berusaha menahan semuanya agar tidak adu jotos, kakaknya malah terus manas-manasin geng satu dengan yg lainnya.
"Mwehehe hehe 😏." aira duduk diatas dahan pohon dengan memainkan rambutnya.
"Turun aira." entah nongol darimana izana sudah ada dibawah dengan wajah berlumuran darah.
"Dia masih sama kejamnya dengan dulu tapi sekarang malah tambah nyeremin." guman aira menatap horor izana yg tersenyum manis dibawahnya.
"Mau aku gergaji dulu baru mau turun?" tanya izana ditangannya tiba-tiba sudah menahan gergaji mesin yg menyala.
"Hiieeee aku turun!aku turun!" aira dengan nada seolah ketakutan meloncat dan mendarat tepat di hadapan izana.
Izana tersenyum senang lalu memeluk aira dengan sangat erat, bahkan aira bisa merasakan salah satu sendi dibagian lengannya ada yg retak.
"Aitakatta yo my sweet light!" izana tersenyum lalu mengecup dahi aira dengan lembut.
"Apa yg kau lakukan izana?" mikey berdiri di seberang dengan tangan berlumuran darah.
Izana tersenyum masam mengeratkan dekapannya pada aira lalu memandang remeh adiknya.
"Lepaskan dia izana, kau seharusnya membantu kakucho melawan sanzu." ucap mikey menahan pergelangan tangan aira agar tidak pergi.
"Kau yg harusnya pergi mikey, anak buahmu tampaknya terpojok karena brahman." ucap izana menahan bahu aira dan menariknya menjauh dari mikey.
"Please lah aku cuma mau nolong South biar ngak mati muda kenapa malah kalian yg kesini ngerusuhin aku!" aira pada akhirnya memilih kabur saat perhatian izana dan mikey teralihkan dengan South yg berhasil mengalahkan senju.
Pada akhirnya aira menghentikan South yg berniat memukul senju dengan pancaran hyper- ehem dengan menggunakan pukulan tangannya.
Ia mementalkan tubuh South sampai ujung.
"Ai-chan sugoi!" seru senju tanpa memedulikan luka pukulan di wajahnya.
"Apa yg sebenarnya terjadi?" tanya wakasa terkejut saat melihat hempasan angin yg ikut terlempar bersamaan dengan tubuh South yg dipental sampai ujung.
"Sekarang bukan saatnya untuk bengong, karena aku sudah merubah masa lalu sekarang aku harus kembali ke masa depan dengan upaya memulihkan tenagaku! Jadi jangan macam-macam!"aira menghilang dengan menggunakan warp dan pergi dari sana.
Bukan menuju masa depan, melainkan menuju toko masa depan yg ada di depan kuil musashi.
" hisashiburi aira-dono, ada gerangan apakah anda repot-repot kemari?"tanya seorang rubah penjaga toko tersebut.
"Aku cuma mau nyari komik sasaki to miyano yg kebetulan udah rilis disini." kata aira masuk dengan santainya setelah melepas jubahnya.
"Baiklah semoga anda beruntung." setelahnya rubah itu menghilang dengan bunyi lonceng yg berdenting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just For You (HIATUS SELAMANYA)
Teen FictionMati karena nyelamatin bocah dakjal si kembaran sama yg bunuh gin? Gadis bernama Aira mati lebih cepat dari yg seharusnya dan akhirnya sang dewa memberikan satu kesempatan lagi. *agak typo *gaje *sering ada spoiler *agak melenceng dari cerita seharu...