34

348 52 0
                                    


Penulis pov

"Jadi ceritanya kayak gitu."kata aira sambil menyeruput teh hijaunya dengan penuh penghayatan.

Dan yg diajak cerita pun cuma bisa "o" doang sambil mangut2 paham.

"Kau mati lagi?"tanya martin sambil memainkan sabitnya.

"Ya ngak lah,cuma lagi mengistirahatkan diri sejenak."kata aira santai lanjut memakan kripik kaca pedas di atas meja kotatsu.

"Jangan seenaknya anggap ini rumah sendiri,dan lagi ini kripikku kalau mau ambil aja di lemari."kata rui menarik kripiknya menjauh dari aira.

Membuat wajah aira menjadi mengkerut karena kripiknya diambil.

"Tck,gini amat jadi dewa lu,katanya dewa kok aku minta kripiknya sedikit ngamuk...mana ada dewa yg emosian?"sindir aira menatap sinis kearah rui yg malah membalas dengan tatapan tajam.

Membuat petir menggelegar diantara mereka,dan ditengah-tengah ada martin yg hanya bisa diam sambil meringkuk ketakutan.

Pernah sekali dia melerai kedua kera ini,tapi naasnya dia malah dimutilasi oleh mereka berdua sebagai pelampiasan emosi.

Kasihan martin,udah magang ngak dibayar...malah sekarang harus merasakan siksaan neraka meski baru didunia.

"Eh aku bingung nih,katanya kamu dewa...kok wajahmu awet banget?jangan2 kamu dulu keturunannya kakek lucas ama kakek jeffrey ya?"tebak aira tiba2 mengubah topik pembicaraan agar suasana lebih nyaman.

"Heh siapa lagi itu?ya memang meski umurku udah ribuan kayak gini....tapi aku adalah satu-satunya dewa berparas tampan nan mempesona....bagaimana mulai tergoda?"rui mendekatkan wajahnya pada aira yg hanya memasang wajah jijik nan najisnya saat melihat rui.

bagaimana mulai tergoda?"rui mendekatkan wajahnya pada aira yg hanya memasang wajah jijik nan najisnya saat melihat rui

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Huweekk mending gue ikutan masuk tanah sama mamang kyoujurou daripada sama dewa narsis kayak dirimu."tolak aira mentah2 dibelakang martin menahan tawanya karena boss untuk pertama kali ditolak oleh gadis.

"Oh iya bagaimana dengan ingatanmu?"rui mulai bertanya dengan nada yg serius,dan mimiknya sangat datar.

Itu berarti dia sungguhan menanyakan ini.

"Entahlah,ada beberapa yg sudah kembali...tapi sisanya masih belum tahu...dan entah mengapa rasanya aku malah ingin melupakan ingatan didunia itu...."jelas aira tertunduk...ia meremas gaun tidur yg dipakainya.

ia meremas gaun tidur yg dipakainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Just For You (HIATUS SELAMANYA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang