62

85 18 0
                                    


No one pov

"Huft..."aira melihat keatas langit-langit kamarnya dan mengintip di sekitar jendela apartemen.

Aira bangun dari kasurnya dan mengintip di bagian sisi jendela dan melihat gerombolan laki-laki berjas hitam dan kacamata hitam di sekitar halaman.

"Suialan!"kesal aira menarik gorden dan menutupi jendela kamarnya setelah mematikan lampu kamar.

"Sho mau sampai kapan kamu main game disini?"aira melirik sho yg sedang fokus mengalahkan bos terakhir di game papa zola 5.

"Habis ini aku pulang,tapi pria berjas hitam itu semakin lama semakin banyak,apa ngak masalah?"sho memalingkan wajahnya melihat kearah aira yg juga tidak tahu harus menjawab apa.

"Ngak masalah kok asal kamu keluar lewat genteng lagi kayak dulu."ucap aira membuka tutup langit-langit atap apartemennya.

"Ini ngusir ya?"kata sho meletakkan stik gamenya di kasur.

"Yaah mau gimana lagi,mereka mau datang dan juga aku harus segera bersiap menyambut mereka bukan?"kata aira tersenyum kaku.

Sho yg hanya terdiam,lantas menganguk paham dan mulai berangkak menuju arah atap dengan lewat tutup langit-langit atap.

"Sampai nanti."ucapnya dibalik tutup.

"Bye2."balas aira melambai tangannya diam-diam baru menutup rapat atapnya.

Baru saja sho pergi terdengar suara grebek-grebek yg muncul di sekitar beranda kamar.

"Sepertinya mereka sudah mengepung sekitar apartemen,cih ngak ada waktu buat mikir sekarang tenaga yg harus dipakai."segera aira membawa keluar sebuah tali yg diikat dengan sangat erat di kaki kasur dan dia bersiap melompat melewati barikade dengan menggunakan itu.

Karena para anak buah bonten mengira kalau aira akan keluar melalui beranda,mengingat dirinya adalah ahlinya kabur dari situasi sulit.

Akhirnya mereka mengepung seluruh beranda yg ada disana tanpa sadar kalau aira keluar melalui jendela kamar mandi yg ada dibagian bawah kamar.

"Seengaknya aku udah ngunci kamarnya jadi aman-aman aja lah."guman aira menuruni jendela kamar mandi dengan perlahan-lahan sambil sesekali mengintip dibawah kalau nantinya dia disergap diam-diam.

Akhirnya setelah berusaha sampai sejauh ini,aira berhasil kabur dan membawa potongan tali yg dia punya untuk dibawa kabur bersamanya.

Di jarak beberapa kilometer sebuah mobil luxury yg ada di tempat sepi tengah mengamati pergerakan seseorang di monitor mereka.

"Ooh dia berhasil kabur."ucap koko terkagum.

"Sudah kuduga cara ini juga gagal."dengus kakucho menijit pelipisnya yg sudah dibuat pusing dengan ulah aira.

Sabar mas calon bojomu wi.

"Ooh dia gerak lagi."sanzu memutar arah monitor menjadi sedikit mendekat saat melihat aira masuk ke dalam sebuah bar dengan masih memakai baju tidurnya.

"Ngapain airicchi ke bar?"tanya mikey keheranan.

"Ya mana saya tahu."jawab izana yg sama herannya.

"Daripada penasaran kenapa ngak kita susul aja dia?"tawar ran tersenyum miring.

"Lu ngak mikir yg aneh-aneh kan bang?"tanya rindou penuh selisik memasang wajah was-was sama abang tercintanya ini.

"Yaa enggaklah mana mungkin,aku cuma mau main bentar."akhirnya ni anak jujur.

"Terserahlah jadi gimana nih?"takeomi memastikan melalui kaca spion bagian belakang meminta persetujuan dari bos mereka.

"Okey kita ikut."jawab mikey setuju.

Just For You (HIATUS SELAMANYA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang