43

212 33 3
                                    


Sanzu pov

Aku sudah lupa sejak kapan mulai menyukainya,tapi mungkin kalau ditanya saat kejadian menyentuh beberapa tahun lalu lah jawabannya.

Saat itu aku dicegat oleh kakak kelas sma yg merupakan anak berandal gadungan yg kerjanya cuma malak orang dan mengoda ciwi2 yg jalan di sekitar gang sepi.

Mereka yg mengira aku ciwik langsung menarikku ke dalam gang sepi dan berniat melakukan hal tidak senonoh hingga mereka tahu aku adalah lelaki jantan mereka malah besar dan merobek mulutku.

Sampai saat aku hampir meledak,munculah dia yg membawa pentungan ditangannya dan langsung memukul para anak berandalan itu dari belakang tanpa ampun bahkan sampai ada yg memucratkan darahnya melalui kepala.

Segitu brutalnya kah?

Aku sampai melupakan luka di mulutku karena itu,hingga dia tersadar dan segera menghampiriku dengan muka cemas dan takutnya lalu segera menggendongku yg tubuhnya lebih besar darinya.

Tanpa pikir panjang dia langsung mengangkat tubuhku di punggungnya dan segera berlari sekencang-kencangnya.

Dipertengahan jalan kami kembali dihadang tapi tidak seramai tadi,kali ini ada seorang wanita di dalamnya.

Pasti itu jalangnya kupikir,sesaat aku melihatnya tengah menyiapkan kuda2 bertarung...
Dlm sekejab semuanya tumbang dengan sekali pukul.

Gadis ini lebih kuat dari yg kuduga...

"Maaf kita akan lama saat sampai disana...bertahanlah."

Suaranya begitu lembut tapi sikapnya agak kurang cocok menurutku dengan dirinya.

Aku hanya diam sambil mendengar dia yg terus berceloteh menasehatiku agar selalu berhati-hati dan jangan pergi sendirian semua itu terus diulangnya sampai aku bosan dan hampir mengantuk.

Hingga tak sadar kalau kami telah sampai di rumah sakit dan dia berteriak dengan kerasnya meminta pertolongan untuk menolong orang asing sepertiku.

"TOLONG SELAMATKAN DIA,KUMOHON MULUTNYA ROBEK DAN BERDARAH TOLONG SEGERA OBATI DIA."

"Tenang saja nona manis kami akan segera melakukan pertolongan sesegera mungkin untuknya,jadi tolong tunggu di ruang tunggu ya."

"Baiklah."

Belum selang beberapa detik gadis tadi malah ikutan pingsan didepan ruang gawat darurat dengan mulut yg penuh dengan busa.

BRUUUKKKK

"ASTAGA NONA."

Setelahnya yg kulihat hanyalah hitam,mungkin karena aku dibius...setidaknya sampai sebuah cahaya menganggu tidurku yg nyenyak.

"Tck cahaya apa ini silau banget."

"Kakak sudah sadar?syukurlah."

Kulihat kekanan seorang gadis cilik yg menolongku tadi diwajahnya ada sedikit bekas plester.
Ia tengah duduk disampingku sambil memegang erat tanganku.

"Berapa lama aku ngak sadar?"tanyaku.

"Cuma 3 jam kok,akibat efek obat bius yg belum hilang kakak jadi tidur lebih lama."jawab anak itu antusias.

"Apakah tidak aneh?"

"Hm?"

"Menolong orang asing sepertiku yg bahkan kau tidak pernah melihat wajahmu selama ini."

"Memangnya aneh kalau kita menolong sesama manusia?"

"Apa?!"

"Jujur awalnya saat melihat kakak dikeroyok aku ngak habis pikir dan langsung main ambil resiko buat nolong kakak karena aku peduli pada kakak."

Just For You (HIATUS SELAMANYA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang