46

202 31 0
                                    


Penulis pov

"Baiklah mari kita mulai darimana?"ucap aira mulai berpose berpikir untuk mencari lubung2 yg ada ingatan tentang semua karakter di anime ini.

*Sorry spoiler guys.

*harusnya dari dulu pantek.

*ish gatau lah aku.

*oke lanjut.

"Mari dimulai saat 7 thn lalu dimana waktu itu aku tidak sengaja berpisah dari emma dan makun karena pergi berburu kupu2 sama masya."kata aira memulai cerita di masa lalu yg penuh dengan keharmonisan.

Flashback

"Huk huk huk aku tersesat lagi."isak aira cilik pelan melihat sekeliling yg penuh dengan orang2 dewasa berlalu lalang dan menatapnya dingin.

"Aku seperti kecinci polos yg akan dilahap habis oleh serigala kelaparan."batin aira mencoba mencari telepon seluler disekitar sana tapi tak kunjung dapat.

Hingga tanpa sadar ia tersesat di sebuah rumah panti asuhan yg ditutupi oleh setumpuk salju putih.

"Kireii."saat itu aira dengan tanpa ijin masuk melalui pagar depan dan nyelonong ke arah taman yg sudah tertutup tumpukan salju.

BUUAKK

"ittai nani kore?yuki?"aira melihat ke arah pukulan barusan dan menemukan gerombolan bocil epep tengah memukulnya dengan bola salju berbagai ukuran.

"Koraa dare da kisama wa?"anak gendut yg satu mirip banget sama kokoro si lo**e lupa judul animenya.

"Soka soka ini daerah kami baka pergilah jama da."yg satunya lagi mirip banget sama si tukang fitnah yg ada di anime tate yusha pokoknya itulah.

"Ini cuma perasaanku kok kayak ada beberapa anak yg random banget ya wajahnya?kayak dari daerah eropa selatan menggok kiri salto depan dulu."guman aira menahan beberapa serangan bola salju yg terus menghujaninya tanpa henti.

"Apa yg terjadi disini?"suara anak laki2 yg mengintimidasi membuat semua gerakan seperti terhenti seketika.

"Sial itu kurokawa da ayo cabut jangan sampai kita digebukin."kata salah seorang anak mengajak anak lainnya untuk masuk menuju dlm.

Setelah semuanya lenyap maksudnya pergi tinggalah aira dengan izana dan juga kakucho yg datang menyusul izana di halaman.

"Hei kamu masih hidup?"kakucho menghampiri aira yg tengah berlutut karena kakinya kebas buat berdiri terus.

"Kamu ngak apa2 bisa berdiri?"tanya kakucho lagi memegang tangan aira lalu membantunnya berdiri dan membersihkan salju yg ada disekitar baju dan rambut aira.

Saat kakucho menatap wajah aira yg bersemu karena kedinginan kakucho seketika mematung.

"Hm?hello?yuhuu"aira melambaikan tangannya kearah mata kakucho yg tak bergerak sama sekali.

TUK

"Hei kalau melamun terus kamu nanti kesambet lho."ujar aira menusuk dahi kakucho dengan jari telunjuknya agar ia segera sadar.

"Ohh gomen aku ngak sadar soalnya."kata kakucho langsung kembali ke kesadaranya yg awal.

Izana memperhatikan interaksi mereka dari jauh...lalu mendatangi aira yg tengah menyapu beberapa salju di poni dan sekitar pucuk kepala.

"Hei."panggil izana namun tak digubris oleh aira.

"Hei aku memanggilmu bocah."izana menarik paksa bahu aira lalu memaksanya untuk menghadap ke arahnya.

Saat itulah izana kemudian terdiam setelah melihat wajah aira.

Saat itulah izana kemudian terdiam setelah melihat wajah aira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Just For You (HIATUS SELAMANYA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang