Penulis pov"Hooaammm,ya ampun aku harus minum kopi ke 12 ku setelah ini."guman aira pelan sambil mengucek matanya yg agak berair karena mengantuk.
"Aichan."sapa senju langsung masuk keruang osis tanpa permisi.
"Senchan,kalau mau masuk ketuk dulu...kebiasaan kamu selalu masuk saat aku tengah ganti baju."kata aira segera berdiri dari kursi untuk membuatkan senju cemilan dan teh.
"Oreki-senpai,bisa tolong koreksi kesalahan di dokumen ini,katanya ada dua atau tiga kalimat yg salah."pinta aira pada oreki yg tengah tidur diatas meja.
Dengan lunglay oreki berdiri dan memeriksa dokumen yg diserahkan aira padanya.
Senju masih setia menunggu dengan duduk di sofa limited edition harga mulai 10 juta saat di lelang.
*sekolah smp aira adalah sekolah yg khusus dengan anak2 terpandang dan kaya,namun prestasi mereka juga tak kalah maju.
"Jadi ada perlu apa senchan?"tanya aira sambil melepas kacamatanya.
*mata mc rabun jauh jadi pas disekolah dia lebih sering pakai kacamata daripada dirumah.
"Hei,kapan kamu ada luang buat main kerumahku?"tanya senju cemberut,padahal aira sangat luang tapi dia lebih memilih mengerjakan tugas osis yg harusnya di kerjakan esok hari.
"Bukannya aku ngak mau,tapi nanti kalau abang keduamu pulang terus terjadi hal yg tak terduga...yg repot kan aku juga."batin aira dengan senyum paksa dan kakunya.
Senju lalu memegang kedua pundak aira dengan sangat kencang lalu mengoyangkannya sampai membuat aira terombang-ambing kedepan belakang.
"Wuaaaaa hidoiiiiii tomodachi nanoni dousteeeee."kesal senju terus menggoyangkan badan aira sampai ia pusing tujuh keliling.
"Huaaaa........pusinggggggg."kata aira hampir saja muntah pelangi kalau saja aktifitas senju tak dihentikan oleh ayanokouji.
"Akashi-san,tidak boleh membuat kaichou sakit...nanti kami bisa kesusahan."kata ayanoukoji menstabilkan tubuh aira agar kembali duduk.
"Hhh...arigatou ayanokoji-senpai,tasukata yo."kata aira lirih lalu membetulkan seragamnya.
"Jaa pokoknya besok harus datang kerumahku ngak boleh nolak."tegas senju dibalik pintu osis lalu menghilang dari pandangan mata mereka.
"Periang seperti biasa."kata ayanokoji.
"Hahaha dia memang anak yg hiperaktif,baiklah...aku juga harus pulang....senpai jangan lupa kalau kita sedang diawasi sekolah....jangan bergerak terlalu mencolok."kata aira disamping ayanokoji sambil sedikit berbisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just For You (HIATUS SELAMANYA)
Teen FictionMati karena nyelamatin bocah dakjal si kembaran sama yg bunuh gin? Gadis bernama Aira mati lebih cepat dari yg seharusnya dan akhirnya sang dewa memberikan satu kesempatan lagi. *agak typo *gaje *sering ada spoiler *agak melenceng dari cerita seharu...