Maaf typonya bertebaran, haply reading!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Seorang wanita yang sedang hamil besar berjalan ketaman dengan langkah terburu buru, sesekali ia meringis ketika tersandung bebatuan kecil.
"hh Akhirnya datang juga kamu desy," ucap seorang wanita dengan pakaian yang begitu ketat dan pendek.
Wanita yang disebut desy itu mendengus kesal,
"tidak usah basa basi, sekarang cepat katakan apa maumu?". Wanita berpakaian ketat itu menyelipkan rambutnya kebelakang,"Singkat saja, desy. Gue mau lo ceraikan bima, maka lo dan bayi lo itu akan selamat selesai bukan?". Wanita yang disebu desy itu membulatkan matanya ia menatap feby tajam.
"Dengar feby, aku bakal mempertahankan pernikahanku dengan mas bima juga anak anakku! Kamu hanya masa lalu mas bima!, bahkan kamu yang membunuh ibu kandungnya mas bima, kamu gak pantas sama sekali untuk mas bima! Jadi aku mohon kamu berhenti untuk mengganggu rumah tanggaku dengan mas bima!", feby menggeram marah mendengar perkataan desy ia melangkah maju dan menarik rambut desy kencang.
"Desy desy Lo itu cuma sampah yang kebetulan dipungut sama si bima! Lo lebih gak pantes buat dampingin bima, dan ya gue ngebunuh ibu cerewet itu karena dia mergokin gue lagi cari berkas perusahaan milik bima, so gue akan lebih tega untuk bunuh lo dengan bayi lo itu kalau lo ngeyel". Desy berusaha untuk melepaskan tarikan feby dirambutnya,
"Feby kamu jangan nekat feb, bagaimanapun aku akan tetap mempertahankan milikku, aku tau kamu punya maksud buruk sama mas bima dan keluargaku!"."Bagus kalau lo udah tau, gue emang ngincar hartanya dia. Dan gue bakal ngebuat hidup lo menderita karena lo udah rebut bima dari gue sialan!", Feby mendorong desy sampai terjatuh, sedangkan desy meringis menahan sakit diperutnya ia berusaha bangkit.
"Sekarang gue mau lo mati ditangan gue desyra hermion Darma!", feby kembali mendekati desy yang sudah kesakitan dan darah mengucur dikakinya ia pendarahan.
"Gak feby aku mohon jangan lakukan itu feb, kita itu sahabat kenapa kamu berubah gini, kamu-kamu..-",
"Diam sialan! Gue bukan sahabat lo, dan lupakan kita pernah bersahabat, gue sahabatan sama lo cuma mau deket doang sama si bima supaya gue bisa morotin duitnya," Desy menggeleng tidak percaya ia menangis sejadi jadinya, ternyata sahabat yang ia anggap sauadara hanyalah untuk memanfaatkannya saja.
"Feby aku mohon aku lagi hamil, jangan lukain aku sama bayiku feb," desy berjalan mundur sambil memegangi perut buncitnya.
Feby melihat ada mobil melaju kearah mereka, dan seringaian muncul diwajah tebalnya.
"Terlambat desy, ada kata kata terakhir sebelum kematian lo menjemput?", desy mengernyit bingung ia melihat kearah feby melihat, desy membolakan matanya.
"Feby feb aku mohon jangan," desy menggeleng lemah ia sudah tidak kuat lagi, ia terduduk lemas diatas aspal sebelum mobil itu menghantam tubuhnya.
"BUNDAAA...!!!!," Seorang anak lelaki berlari kearah desy yang sudah berlumur darah, feby terjengit kaget melihat anak sulung desy dan bima.
"Gawat gue harus cepat kabur!", feby berlari sekuat tenaga.
"Bunda!!! bun bangun bun deon gamau kehilangan bunda! !", anak lelaki berusia 5 tahun itu menangis histeris melihat tubuh ibunya tergeletak lemah, ia memeluk ibunya.
"De.. Deon ssayangh..jang an nangish, mama bbaik ajak nak, bu.. bunda sa sayang ddeon ddan ka kalianh.. Hhheuuhh...", ucapnya dengan terbata desy bernafas tak beraturan. Tak lama setelah itu bima berlari kearah mereka.
"Astagfirullah apa yang terjadi sama bunda kamu deon?!", mereka menangis histeris melihatnya berlumuran darah.
"bu bunda hiks.. ditablak mobil yah, hiks..", ucap deon terbata. Tanpa aba aba bima menggendong desy ala brydal style ia menyuruh deon untuk pergi kerumah.
**Rumah sakit
"Keluarga bu desy?," ucap seorang dokter.
"iya dok saya suaminya, ba bagaimana keadaan istri saya dok?".
"maaf pak, kita harus menyelamatkan salah satu dari mereka, kalau tidak dua duanya akan meninggal dunia pak, kecelakaan yang istri bapak alami sangat serius". Bima terpatung, ia meneteskan air matanya.
"bo boleh saya masuk keruangan istri saya dok?," dokter itu mengangguk.
*Ceklkekk..
"Desy sayang,"
"Mas bima, ak aku mmohon selamatkan bayi kita mas, aku aku-, "
Bima meletakkan jari telunjuknya dibibir desy,
"ngga sayang, aku mau kamu selamat, kita bisa bikin dede bayi lagi, aku mohon jangan korbanin nyawa kamu sayang". Desy menggeleng lemah,"Mas, zalvin dan revan menginginkan adik perempuan, ddan ba bayi kkita ad adalah perempuan mas, aku gamau ngecewain mereka, aku mohon, iya selamatkan bayi kita sa sajjahh.." ucapnya dengan lemah.
"maaf mengganggu pak, kita tidak punya banyak waktu, kita harus segera melakukan operasi secepatnya", seorang dokter mengintropkesi bima. Desy menatap bima dengan tatapan teduhnya,
"Mas aku mohon,"
"ngga sayang, aku ngga mau, aku gamau bayi itu, aku mau kamu, aku-,"
"mas ap apa yyang kamu bi bicarakanh, aku ing in meng abulkan impian anak anak kita un tuk pu punya adik perempuan mash to olong sayangi bayi kita",
Setelah itu dokter dan para perawat mendorong brankar desy ketempat operasi.
"Ngga dokter selamatkan istri saya dok!", ucapannya tertelan karena pintu operasi sudah ditutup.
*3 jam kemudian
Pintu operasi dibuka menampilkan brankar yang ditempati istrinya, seluruh tubuh istrinya ditutupi oleh kain putih bersih.
*dipemakaman.
"hikss.... Bunda kenapa ninggalin deon, zalvin, sama revan bun?, kenapa bunda pergi ngga ngajak kita hikss..," bima memeluk ketiga anaknya,
"kita pulang sekarang," ucapnya lirih.*Flashback of

KAMU SEDANG MEMBACA
ALINKA (END) {REVISI}
Novela JuvenilIni kisah alinka hermion darma, gadis yang dibenci keluarganya karena alasan yang tidak logis. Start: 16-09-2021 End: 21-04-2022