Awas ada bawang merah dibawah, maaf ya kalau ceritanya ngga ngefeel T_T
"SINI KAMU SIALAN!!",
"JALAN CEPAT ANAK SIALAN!!",
"Ayah hikss ampun yah hikss maafin inka, ayah inka mohon maafin inka yah hiikss", setelah acara pestanya selesai bima langsung menghampiri kamar alinka dan menyeret gadis itu kegudang dilantai dua. Dengan tidak berprikemanusiaannya ia menggusur alinka menaiki tangga lantai dua,
"AYAH TUNGGU!", bima berhenti dan melihat kebelakang.
"Lepaskan dia yah, ayah tidak perlu mengotori tangan ayah dengan menyiksa gadis itu". Ucap putra sulungnya dengan tatapan datarnya, bima tidak mengindahkan ucapan deon.
"kamu diam saja deon, ini urusan ayah dengan anak sialan ini!".
"Mas udah mas jangan siksa alinka, kasian dia mas". Oke drama queen si feby, ia menitikan air mata buayanya.
"tidak sayang, aku harus menghukum anak ini. Dia sudah melanggar perintahku! Dan kali ini aku tidak akan mengampuninya!".
"dia hampir saja membuat teman kolega bisnis mas jatuh didapur dia juga sudah membuat banyak masalah dia harus dihukum!". Alinka menangis sesenggukan ia terus berucap 'ampun ayah'dan lagi ucapannya tak didengar, deon mengalihkan mukanya saat mata mereka tak sengaja bertemu.
"Ayah biar deon aja yang siksa anak itu ayah pasti capek, serahkan semuanya sama deon". Ucap deon meyakinkan ayahnya namun bima keukeuh dengan pendiriannya, ayoklah jangan sampai mereka curiga dengannya.
"Ayah tidak yakin dengan kamu deon, kau pernah membantu dia dan apakah sekarang kau mulai luluh dengan anak sialan ini? Atau dia juga memantraimu huh?". Deon membuang mukanya kelain arah tangannya mengepal keras,.
"udahlah kak biarin aja ayah yang siksa anak gak guna itu biar tau rasa hh", ucap revan dengan santainya sambil melipatkan tangan didadanya.
Bima melanjutkan langkahnya tak mendengar ucapan ucapan mereka dibawah sana, ia terus menyeret alinka kegudang yang gelap dengan cahaya remang remang banyak debu disana dan barang tak terpakai.
*GUDUBRRAKK...
Alinka meringis merasakan hebatnya tubuh lemah miliknya dihempaskan pada lemarin bekas disana.
Bima mengambil cambuk dipojok pintu, alinka menatap takut ayahnya.
"ay ayah mau ng ngapain hikss", dengan tak berperasaannya bima mencambuk kaki alinka sehingga membuat sang empu menjerit.
"Hikss ayah am Aaarrghh..",
*Ctaakk... Ctaakk ctaakk cttakk.. Cttakk...
Bima terus melayangkan cambuk pada sekujur tubuh alinka, kaki tangan dan punggung alinka mengeluarkan darah segarnya akibat cambukkan yang kuat dari ayahnya.
"Ini hukuman buat kamu karena kamu telah melanggar perintah saya anak sialan!!!",
*Cttaakk...
*
"dan ini untuk kamu yang sudah menjatuhkan anak dari kolega saya!",*cttakkk..
Alinka tak mampu berkata lagi, tenaganya sungguh terkuras. Apalagi ia belum makan dari pagi karena semua orang sibuk membuat makanan banyak untuk pesta ia tak diizinkan untuk menyentuhnya barang seujung kukupun, bi iyem disibukkan oleh ibu tirinya agar ia tak dapat bersama alinka.
Sekujur tubuh alinka rasanya seperti remuk, seperti ada listrik yang menyetrumnya. Darah mengalir dari lubang hidung alinka, dengan tak berperasaan bima menjambak rambut alinka dan membenturkan kepala alinka kedinding.
"Ay ayah hikss itu sakit yah jangan benturin kepala alinka yah! Hikss ayah berhenti ayah!!! Sakitt!! Bundaa!!!", kepala alinka berdarah di dinding itu terdapat sebuah paku berukuran sedang yang menempel disana membuat kepala alinka mengeluarkan banyak darah. Bima berhenti dengan tatapan kosongnya ketika alinka menyembut 'bunda' setelah itu bima pergi dari sana tanpa sepatah kata lagi meninggalkan alinka dengan tubuh penuh luka.
"hhh.. Kapan aku ngerasa bahagia yang sesungguhnya? Ini sakit tuhan sangat sangat sakit hikss", tepat setelah itu pandangan alinka memburam dan gelap.
*****
Jam menunjukkan pukul 01.16 dini hari, deon pergi menyelinap kegudang. seluruh anggota keluarganya sudah tertidur ia membuka pintu gudang dengan hati hati, hatinya merasa teriris melihat keadaan alinka yang menyedihkan.
"Inka, maafin kakak in kak deon emang pengecut". Deon membawa kepala alinka untuk tertidur diatas pahanya,
"inka maafin kak deon, kakak janji ini akan segera berakhir setelah itu kita akan pergi jauh dari sini". Tanpa sadar deon meneteskan air matanya dan mengenai pipi alinka, deon menyentuh hidung dan kepala alinka yang penuh darah yang sudah mengering.
Tanpa babibu lagi deon menggendong alinka ala brydal style, ia membawanya ke kamar alinka.
Deon dengan telaten membersihkan luka luka diwajah, kaki, dan yangan alinka. Lalu membalutnya dengan perban.
"Cepat sembuh in, kak deon sayang inka. Kakak pergi dulu ya kamu istirahat yang cukup mimpi indah baby girl". Deon mengecup kening alinka lalu beralih pada hidunpnya ia menyelimuti alinka hingga sebatas dada, setelah itu ia pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALINKA (END) {REVISI}
Teen FictionIni kisah alinka hermion darma, gadis yang dibenci keluarganya karena alasan yang tidak logis. Start: 16-09-2021 End: 21-04-2022