Part 02

2.6K 115 0
                                    

Happy reading maaf kalo kurang ngenaaa maklum baru author pemula 😊

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Seorang anak perempuan yang baru menginjak usia 5 tahun itu berlari ceria kelantai atas menaiki anak tangga, ia memakai dress selutut bergambar pohon kelapa berwarna orange soft dengan bandana dikepalanya.

*Tok tok tok...

"Ayah!! Buka pintunya hali ini inka ulang tahun yah! Ayo kita rlayakan!",

"Aduh non ayo kita kebawah aja ya, tuan masih tidur, nanti non inka kena marah tuan bima". Ucap seorang pelayan wanita paruh baya yang mewaratnya sejak bayi itu,

"Ngga bi iyem diam aja, ayah ga akan malahin inka kok, kan hali ini inka ulang tahun bi". Bi iyem menggaruh kepalanya bingung,

"Aduh non udah nanti saja ya, kalo tuan sudah bangun, non inka makan aja dulu yah". Bujuknya,

"ga mau bi, inka mau ketemu ayah inka mau layain ulang tahunnya inka!".

*toookk tok tok tok...

"Ayaahh banguunn!!!", ketukan gadis kecil bernama alinka itu semakin keras.

*Ceklkek..

"ADA APA INI KENAPA BERISIK SEKALI HAH?! DAN KAMU ANAK PEMBAWA SIAL NGAPAIN KAMU DILANTAI INI HAH?!", Alinka terjngkit kaget ia memeluk kaki bi iyem erat.

"Ma maaf ayah, ha hali ini inka ulang tahun in-",

"Ulang tahun?!", ucap pria itu tertegun ia baru menyadari bahwa hari ini adalah hari dimana istrinya tewas dan ia lebih menyelamatkan anak ini daripada nyawanya sendiri.

"Maryam, tolong bawa anak ini pergi dari hadapan saya sekarang juga!", pria itu membuang muka kearah lain.

"ba baik tuan," bi iyem menggendong tubuh kecil alinka dengan hati hati.

Didalam gendongannya alinka menangis sesenggukan,
"loh kok non inka nangis hm, jangan nangis dong kan lagi ulang tahun non inka ga boleh sedih nanti cantiknya ilang lagi",

"Hikss.. Bi bi iyem, ayah gak sayang ya sama inka, ayah malah tadi, pa padahalkan inka cuma mau ngelayain ulang tahun inka doang hikss..hiks.. ",

Bi iyem menghapus air mata alinka yang terus menetes itu dengan tangannya.

"Tuan bima sayang sama non inka, cuma kan tadi tuan baru bangun tidur jadi gitu deh marah marah, apalagi sekarangkan peringatan dimana bundanya non inka meninggal hm". Bi iyem memeluk inka dan mengusap usap lembut punggungnya,

"Be benelan bi? Hiks..,"

"Iya masa bibi boong sih," bi iyem melepaskan pelukannya dan mencubit gemas hidung alinka.

"Aww.. Bibi sakit tau," ucapnya cemberut

"hehe.. Maafin deh, nih bibi ada hadiah buat non inka". Mata alinka berbinat melihat kado kecil ditangan bi iyem, ia meraihnya.

"Loh loh kok jadi murem lagi?," ucap bi iyem setelah melihat perubahan raut wajah alinka.

"inka sedih, bunda ga ada disini", ucapnya menunduk bi iyem tersenyum pilu.

"Kata siapa bundanya non inka ga ada disini, bundanya non inka akan selalu disini". Ucap bi iyem menunjuk dada inka.

"disini bi?," ucap alinka menyentuh tangan bi iyem, bi iyem menggangguk semangat.

"Yaudah deh inka ga akan sedih lagi, inka bakalan senyum terus karena harli ini ulang tahunnya inka". Bi iyem memeluk alinka dengan eratnya.

"KAK DEON!", orang yang dipanggil itu berhenti melangkah tanpa melihat siapa orang itu.

ALINKA (END) {REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang