Part 15

1.4K 75 1
                                    

Happy reading!

Seorang cowok kini tengah mendudukkan dirinya disingle sofa ruang tamu, ghavia a. k. a mama saga menghampiri anaknya itu yang cemberut.

"bang, maafin mama deh sumpah tadi tuh abisnya abang lucu tau mukanya putih putih semua jadikan mama ngakak liatnya", ucap ghavia seberusaha mungkin ia menahan tawanya.

"Ck saga malu banget tadi mah, mana pada ngetawain semua lagi tuh cewek juga maen dorong dorong saga segala orang niat mau bantuin malah didorong". Ucapnya dengan nada kesal, ia jadi teringat kembali kejadian di supermarket tadi sungguh ia sangat malu mana dilihatin banyak orang terus diketawain lagi sudah jatuh tertimpa tangga pula.

"kasian juga tau tadi gadis itu sampe keringatan terus tangannya juga bergetar kayaknya takut banget deh, dan dia juga tadi bilang nama kamu bang, kalian kenal?". Saga terdiam, ia mengangguk pelan.

"dia satu sekolah sama saga, juga kerja dicaffenya saga mah". Ghavia membulatkan matanya,

"serius kamu? Kok gak pernah bilang sama mama kalo ada cewek cantik kayak dia dicaffe kamu bang?".

"Mama ngga nanya, lagian itu ngga penting juga mah". Ghavia memutar bola mata malas,

"gini amat punya anak laki", gumamnya yang hanya bisa didengar olehnya.

"tadi dia jiga pasti kaget sama malu banget makanya sampe dorong kamu segitu kuatnya sampe nyusruk gitu bang, soalnya kalian kepergok sama mama". Ucap ghavia sambil mengusap dagunya dengan jarinya, telinga saga memerah mendengar ucapan ibunya.

"btw tadi kamu ngga ngapa ngapain anak orangkan bang?!", ucapnya sambil menyipitkan matanya. Saga memutar bola mata malas,

"yakali aku cium dia ditempat umum gitu mana ada cctv lagi yang ada nanti-",

"ilih ilih cieee... Kamu suka ya sama dia ya". Saga melototkan matanya, 'sial kenapa sih nih mulut lemes' ucapnya dalam hati.

"ah udahlah mama jangan ngadi ngadi, saga mau bogan dulu". Ucapnya ia meninggalkan ghavia dengan ekspresi tak bisa diartikannya.

"eh bang btw bogan apaan?!", teriaknya karena saga sudah berada dilantai dua.

"bobo ganteng", ucapnya dengan santai lalu menutup pintu kamarnya.

"dih bobo ganteng? Dapet darimana tuh kata kata, kepedean banget, ck tapi emang ganteng sih anak gue goyangan siapa dulu dong hahha...".

                       ******

Seminggu sudah setelah kejadian di supermarket itu, alinka sangat jarang bertemu dengan saga bahkan ia selalu menghindar ketika akan berpapasan dengannya karena ia sangat takut dan malu setelah kejadian itu.

"yaampun gimana ini, hari inikan bakal ada kumpulan dicaffenya saga buat acara aniversary caffe, otomatis nanti aku bakal ketemu dong sama dia yaallah tolonglah hambamu ini", ucapnya ia sangat deg degan sekali hari ini, jam menunjukkan pukul 15.00 satu jam lagi acaranya akan dimuali ucap alinka dalam hati. Saat ini ia sedang membantu bi iyem memasak didapur,

"Bi tolong buatin jus jambu bawain kekamar deon ya!",

"eh iya den siap".

"Alinka", alinka yang sedang memasak menghentikan aktivitasnya dan meoleh pada deon.

"Iya kak?", deon menggelengkan kepalanya lalu pergi dari sana membuat bingung alinka.

*****

Jam 16.05 alinka terus merapalkan do'a agar nanti ia bisa aman saat dicaffenya saga, hari ini ia memakai outfit kemeja baby blue dan jeans panjang berwarna hitam rambutnya ia kuncir dan menyisakan anakan rambut dipelipisnya.

ALINKA (END) {REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang