Gimana setelah aku boom?
Kalian nyesek gak? Apa part Ini akan lebih nyesek lagi? Simak cerita berikut dan jangan lupa pencet bintang ditombol kiri ya bestie!Tiga jam kemudian ruang ugd terbuka memperlihatkan dokter dengan seorang suster, pintu ugd langsung tertutup.
"Dokter gimana keadaan alinka?", itu suara saga.
"Kami habis membersihkan darah pasien, dan dari hasilnya terdapat luka dalam pada punggung pasien dan beberapa titik dibagian pundak dan kepala, beliau juga kehabisan darah kami akan segera melakukan operasi untuk pasien dan". Semua orang menunggu lanjutan ucapan dokter itu.
"Hanya ada lima persen kesempatan pasien untuk hidup, karena sumsum tulang belakangnya kini retak akibat dari pukulan sebuah benda, dan kami menemukan sebuah paku dikepalanya". Dalam hitungan detik, hanya dalam hitungan detik dunia semua orang hancur.
Adik mereka, zalvin baru menyadari kesalahannya zalvin baru akan memulai semuanya dari awal lagi bersama alinka, tapi seolah dunia tak mengizinkan kini alinka malah dihadapkan anatara hidup dan mati.
Begitu juga dengan deon dan dinar, mereka baru baru ini menjadi sosok yang selalu ada untuk alinka, baru menjadi sosok kakak yang siap siapa, baru menjadi sosok kakak yang selalu melindungi dan memberikan kasih sayangnya pada adiknya. Tapi kini semangatnya seakan pudar, dunianya runtuh alinka yang menjadi pusatnya kini diambang kematian.
Saga baru menyadari perasaannya pada gadis itu, alinka. Sahabat masa kecilnya yang selalu ia rindukan, dan baru bertemu lagi dengannya, dan baru baru ini juga perasaan itu timbul didalam hatinya perasaan cinta pada alinka, baru ia akan mengungkapkan isi hatinya itu pada alinka setelah pulang sekolah, namun kini. Alinka berada diatas ranjang rumah sakit, matanya yang biasa menyinarkan sinar bahagia kini redup dengan mata yang terpejam entah kapan ia akan bangun.
Dan maya, fina. Mereka sangat sedih, bahu mereka semua merosot. Tak ada lagi semangat dimata mereka, sahabatnya yang paling polos plus bego itu kini terbaring sakit. Akhir akhir ini alinka jarang sekolah dan ternyata alasannya membuat mereka marah, sedih, kecewa.
Semua orang disana merasakan kesedihan yang mendalam, orang istimewa disana tengah bertaruh nyawa.
"Tolong tandatangani persetujuan pengajuan operasi pada pasien dokter deon," dengan tangan bergetar deon menandatangani kertas putih itu.
Dokter itu menerima kertas yang sudah ditandatangai deon.
"Kami akan memeriksa stok donor darah golongan Ab resus negatif", deon mengangguk.
Dokter itu masuk kembali ke ruang ugd, dan suster yang memeriksa stok donor darah.
Ranjang alinka mulai keluat dibantu oleh beberapa perawat, semua orang memberhentikan dokter.
"Dok sebentar aja", dokter itu mengangguk.
"Alinka, kamu kuat ya sayang lihat disini ada kak deon, kak dinar, kak zalvin, saga sama fina dan maya sahabat kamu. Kamu cepat sembuh ya, biar kita sama sama lagi sama kakak dan yang lain".
"Al kak dinar bakal nunggu kamu sampe sembuh, kamu pengen lihat keluarga kamu sayang kamu kan? Makanya kamu harus kuat kamu pasti bisa lewain masa masa sulit Ini".
"Lila gue sayang sama lo, gue gue cinta sama lo. Maaf baru bilang sekarang, gue sadar perasaan ini tumbuh gak kenal waktu, gue bakal tetap nungguin lo, gak akan ada yang bisa rebut lo diposisi hati gue, hati ini cuman buat lo lin, jadi cepat siuman ya gue kangen sama lo". Semua orang terkejut mendengar ucapan saga.
"Inka, maafin kak zalvin ya. Kakak selama ini udah benci kamu, kakak sakitin kamu, bahkan permintaan maaf aja rasanya gak cukup buat tebus semua kesalahan kakak sama kamu in, tolong cepat sembuh demi kami".
"Alinka gue gak mau tahu lo harus cepet sembuh, kalau lo baringan mulu gini gue gak mau lagi temenan sama lo ya nggak may?". Maya mengangguk dengan air mata mengalir.
"Bener kata fina, gue gak mau temenan lagi sama lo kalau lo nggak bangun, lo harus bangun al semua udah nungguin lo sadar".
"Maaf semua, waktunya sudah habis kami harus segera membawa pasien ke ruang operasi".
"Silahkan dok", dokter dibantu perawatnya mendorong brankar alinka menuju ruang operasi.
Sementara mereka mengikuti para perawat dibelakang, fina masih sesenggukan dinar menepuk nepuk pundak fina untuk menenangkannya.
***
"Lo beneran cinta sama adek gue?", saga mengangguk mantap.
Setelah tadi, deon mengajak saga ke rooftof rumah sakit.
"Jangan cinta sama alinka kalau lo cuman main main doang", saga menggeleng.
"Gue gak pernah main main soal perasaan bang", deon mengangguk.
"Apa buktinya?",
"Gue bakal jaga alinka sepenuh hati gue, gue akan lindungi dia dari orang orang jahat gue bakal mencintai dia disetiap kekurangannya, gue bakal sayang sama dia setiap saat". Deon tertawa hambar.
"Gue gak butuh ucapan dan janji lo, tapi buktikan ucapan lo itu jika memang lo cinta sama adik gue". Tekan deon, saga mengangguk.
"Gue bakal buktikan itu bang",
"Bagus karena lo sumber senyum alinka, lo semangat baru dia, gue gak mungkin ambil kebahagiaan adik gue karena keegoisan gue". Saga tersenyum tipis.
"Thanks bang, gue bakal buktikan itu semua".
***
Bima terduduk dengan menekuk siku tangannya diatas kedua kakinya, ia menunduk dalam.
Tidak tahu perasaan bersalah mana yang ia rasakan sekarang, semuanya terjadi begitu saja. Ucapan maya terbayang bayang dibenaknya, kenapa. Kenapa ia merasa sesak, kenapa ia merasa dunianya runtuh.
*Ceklekk...
"Dokter bagaimana keadaan anak saya?",
"Anak bapak baik baik saja, pasien hanya memiliki luka memar dibagian wajahnya ada sedikit bengkak, tangannya harus digips karena tulangnya retak". Bima menghela nafas lega.
"Saya menemukan ponsel disaku pasien ini pak", dokter itu memberika ponsel revan yang sebagian sudah retak. Bima menerimanya, ia duduk kembali dan membolak balikkan ponsel revan, ada bekas bercak darah dicassing ponselnya.
*Click
Seketika ponsel revan terbuka, menampilkan pilihan menu. Bima mengernyitkan dahi ketika melihat kotakan pencarian ponsel revan, rekaman?.
Setahu ia, revan tidak pernah merekam sesuatu. Apa mungkin merekam suaranya? Tapi itu tidak mungkin, hanya ada satu rekaman berdurasi satu menit disana.
*click
Gantungin ah 😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
ALINKA (END) {REVISI}
Teen FictionIni kisah alinka hermion darma, gadis yang dibenci keluarganya karena alasan yang tidak logis. Start: 16-09-2021 End: 21-04-2022