ALINKA (END) {REVISI}

Part 68

Haii...

Siapin mental kalian buat dua part terakhir ini, gak kerasa udah mau say good bye sama cerita ini.

Happy reading~

Dan pada akhirnya alinka serta deon, dinar menginap disebuah hotel bintang lima dijakarta.

Saga tidak ikut, dia pulang kerumahnya.

"Ya allah semuanya kayak mimpi bagi aku, kayaknya gak nyata tadi ayah, sama kakak kakakku memeluk inka dengan tulus".

"Bunda... Akhirnya inka bisa ngerasain kasih sayang keluarga inka walau baru baru ini, tapi inka seneng banget".

"Bunda.. Inka juga kangen bunda, semoga bunda ditempatkan ditempat yang paling indah surga aamiin".

Alinka memeluk foto wanita hebat yang telah melahirkannya kedunia ini, ya saat dilondon deon memberikan foto ini padanya, laki laki itu mengatakan dia sudah tahu wajah ibunya, dia pernah merasakan kehadiran ibunya tapi tidak alinka. Alinka tidak pernah melihat wajah ibunya ia juga tak pernah merasakan kehadiran ibunya.

***

Alinka keluar dari kamarnya melangkahkan kakinya menuju rooftof dihotel itu, agak dingin emang tapi alinka menyukai malam ini. Ia akan bermimpi indah.

"Gak sia sia gue nyewa mata mata buat nemuin lo alinka",

*Degg...

Alinka membalikan badannya.

"Kamu siapa? Dan apa maksud kamu?", perempuan itu memakai pakaian serba hitam wajahnya tertutup masker, namun alinka yakin wanita itu tengah tersenyum devil.

"Gue-mau-lo-mati...", alinka menggelengkan kepalanya.

"AAaaa...." seseorang dibelakang menyekal tangannya dengan kasar.

"L-lepas! Siapa kalian?! Lepasin saya!!", alinka berusaha berontok namun kekerasan yang ia dapat.

*Bughh...

"LO UDAH AMBIL SAGA DARI GUE ALINKA! LO UDAH HANCURIN CINTA GUE! LO PEMBAWA SIAL! BIADAB! ANAK HARAM!!!"

Alinka terdiam dengan tubuh bergetar, ucapan itu yang pernah ia dengar dari ayah dan kakak kakaknya, tidak ia tidak boleh lemah jangan biarkan trauma itu kembali, alinka berusaha untuk mengembalikan jati dirinya.

*Buggh...
*Bughh...
*Gplakkk...
*Srett...
*"Dughh...

Wanita berbaju hitam itu memukuli alinka hingga terjatuh, ia menampar wajah alinka hingga hidungnya berdarah.

Alinka masih berusaha untuk mengembalikan jati dirinya, susah memang jika diingatkan kembali pada trauma di masa lalunya untuk kembali sadar, dan kini alinka hanya bisa diam dengan tubuh yang sudah lemas.

***

Saga mondar mandir kanan kiri dikamarnya, ia merasakan hal negatif ia merasa perasaannya sedang tak enak dan gundah, tapi ia tak tahu kenapa.

Mencoba untuk menelfon alinka, namun tak diangkat apa gadis itu sudah tidur?.

Saga meraih kunci mobilnya, tak lupa ia memakai jaket kulitnya lalu pergi.

"Al semoga kamu baik baik aja",

***

"S-saga... K-kak deon.. K-kak dinar..."

"Percuma lo panggil mereka, gak ada yang bisa nolongin lo disini!".

"Sebenarnya siapa kalian berdua?!", wanita berbaju hitam melirik pada wanita berbaju coklat mereka membuka masker wajahnya hingga nampak wajah yang sangat dikenali alinka.