Part 63

1.5K 62 0
                                    

*lima tahun kemudian~*


Seorang perempuan tengah berlarian bersama seorang gadis kecil, mereka saling merebutkan sebuah cup ice cream coklat kesukaan.

"AUNTY GIVE ME MY ICE CREAM!!!",

"NOOO I CAN'T BABY GIRL HAHA...", sementara dua orang beda jenis kelamin itu menertawakan mereka.

"Udah udah hey sini mama ada banyak ice cream buat kamu nala!", gadis kecil itu menjulurkan lidahnya pada perempuan itu.

"Wleee aku dapat banyak ice cream aunty cuman satu", perempuan itu mendengus kesal.

"Kakak mah ish malah dikasih banyak nala", wanita itu terkekeh.

"Udah ah kamu tuh 21 tahun al, jangan kayak bocah deh ambekan". Kekehnya, perempuan itu menyengir lebar.

*Drttt drrtt...

"Bentar ya kak al mau angkat telfon dulu", wanita itu mengangguk.

"Ya?",

"....",

"Okay". Perempuan itu mematikkan telfonnya sepihak.

"Kok cuman sebentar telfonnya?", ucap seorang laki laki.

"Ck sekertaris aku kak biasa, sekarang aku harus disuruh ke kantor". Pria itu terkekeh.

"Yaudah sana pergi, keburu ngamuk tuh sekretaris kamu al". Perempuan itu tersenyum.

"Yaudah aku pergi ya, assalamualaikum".

"Wa'alaikumsalam". Baru beberapa langkah suara berat seseorang membuat langkah gadis itu terhenti.

*saga pov.

Ini kali kedua gue menginjakkan kaki dilondon, namun gue gak pernah ketemu sama dia.

Bahkan orang orang suruhan gue gak pernha kasih kabar baik dari dia, setiap hari gue luncurin beberapa anak buah gue buat cari dia dilondon.

Semenjak dua tahun itu, kak deon udah lost kontak sama gue. Gak tahu kenapa, nomornya susah dihubungi begitu juga kak dinar yang memutuskan untuk tinggal dilondon, dia juga udah lost kontak sama gue.

Sekarang gue gak tahu mereka dimana, semenjak lima tahun itu, kak deon gak pernah pulang lagi ke indonesia.

Bahkan janji dia yang bakal bawa alinka kegue itu gak tahu kemana, apa mungkin dia baik baik aja disana? Atau dia sudah mempunyai pendamping hidup? Ah gue nyesel terlambat ungkapin perasaan ini sama dia.

Sekarang pasti alinka udah dewasa, dia pasti udah gak sedih lagi.

Namun saat gue berjalan ditaman london, gue ngelihat cewek persis alinka. Wajahnya mirip dengan dia, tapi apa mungkin itu dia? Namun saat gue buka suara, dia berhenti berjalan.

*saga pov end.

"Alinka lo alinka kan?", laki laki itu mendekat pada perempuan bermantel coklat.

"Sa saga...", lirihnya.

*Greepp...

"Gue kangen sama lo al, lo kemana aja hah? Lo tega ninggalin gue, fina sama maya disana hah? Kenapa lo nggak kembali lagi setelah bertahun tahun? Atau lo udah lupa sama kita semua?", ya perempuan itu alinka. Alinka hermion darma, kini gadis itu sudah lebih dewasa dengan penampilannya.

Rambutnya coklat terurai panjang, terbang tertiup angin.

"Gue terus hubungin kak deon, kak dinar tapi mereka gak tahu kemana, selama dua tahun itu mereka lost kontak sama gue sampai sekarang, dan gue ketemu sama lo disini alinka, kak deon bohong dia bilang bakal kembali kesini tapi gue nunggu lama kalian gak pernah kembali, bahkan kak dinar milih tinggal dilondon, gue juga gak tahu dia dimana sekarang, gue bahagia bisa nemuin lo lagi al gue.. Gue sayang sama lo".

*Degg...

Air mata alinka jatuh, ia memeluk balik saga tak kalah eratnya. Ia juga merindukan laki laki ini, yang selama itu menyemangatinya menjadi motivasinya, dan cintanya.

"Ma maafin aku... Aku gak bermaksud buat ngilang dari kalian hikss.. Aku.. Aku-",

"Shhtt... Udah gak usah ngomong gue mau peluk lo alinka, biarin kerinduan ini tersalurkan selama bertahun tahun". Alinka terisak dalam tangisnya, ia begitu merasa nyaman berada dipelukan laki laki yang ia cintai, ya selama ini alinka memiliki perasaan yang sama namun ia takut untuk sekedar mengatakannya pada laki laki ini.

Sementara mereka berpelukkan, deon dan dinar menatap mereka haru. Ya wanita dan pria tadi adalah deon juga dinar, mereka sudah menikah dan memiliki satu anak, nala.
"Yon aku terharu sama saga, sebesar itu cintanya buat alinka, aku gak nyangka dia bakal nyusuk kita kesini". Deon mengangguk dengan memeluk pinggang dinar posesif.

"Iya sayang, aku kira setelah aku coba untuk lost kontak sama saga dia bakal nyerah, dia bakal berhenti untuk cinta sama alinka tapi ternyata dia sampai begitunya, cintanya besar buat alinka".

Deon mengajak dinar untuk menghampiri saga dan alinka yang masih berpelukkan.

"Mama papa mau kemana?", ucap nala yang baru membeli camilan.

"Ayok ikut mama sayang",

"Saga, alinka". Alinka melepas pelukkannya dengan saga.

Saga menatap terkejut pada deon dan juga dinar.

"Bbang deon? Kak dinar? Kalian?", deon dan dinar saling menatap lalu mengangguk.

"Maafin kita saga, kita udah jauhin lo dari alinka bukan hanya lo tapi maya dan juga fina", deon menghela nafas pelan.

"Gue mau lihat seberapa besar perjuangan lo buat alinka, dan ternyata lo bener bener buktiin ucapan lo itu sekarang gue percaya buat lo jaga alinka saga, jangan buat alinka sedih apalagi samoe murung". Saga menunduk lalu mengangguk.

"Lo jahat tahu gak bang? Lo udah jauhin alinka selama lima tahun dari gue!",

"Tapi gak papa, yang penting sekarang gue udah ketemu orang yang gue cinta itu", mata alinka terpejam hatinya berdenyut.

Saga menatap alinka yang menunduk malu, ia mengangkat wajah memerah milik alinka.

"Gue cinta sama lo al",






GIMANA NIH MAEN LONCAT KELIMA TAHUN AJA!!!!

😩😩😩

ALINKA (END) {REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang