Double up! ( ̄3 ̄)
1 bulan kemudian..
"lin ini tolong kasih ke pelanggan dimeja no. 05 ya kak vita mau anterin orderan dulu", alinka yang tengah mengelap meja terhenti karena kedatangan savita. Masih ingat? Savita adalah orang pertama yang menyambut ia sangat ramah saat pertama ia bekerja dicafenya saga.
"yaudah kak, bentar aku cuci tangan dulu", ucap alinka tersenyum, savita mengangguk kecil.
"sini kak", selang 2 menit ia kembali dan menerima nampan dengan makanan dari savita.
"makasih ya lin kalo gitu kaka duluan yah",
"iya kak hati hati", setelahnya alinka berjalan menuju meja no. 05
"ini pak pesanannya silahkan dinikmati", ucap alinka ramah.
"hm makasih-", orang itu mendongak, matanya membulat.
"a alinka, ngapain disini?", tanya orang itu heran, refleks alinka menoleh betapa terkejutnya ia saat tau didepan matanya ialah kakak sulungnya.
"kak kak deon?", ucap alinka pelan.
"kamu kerja disini?", alinka terkesiap dengan pertanyaan deon yang terkesan dingin ya memang dingin sih kakak sulungnya ini. Setelah 2 bulan tak pulang kerumah dan selama itu pula alinka tidak pernah melihat kakak sulungnya dan sekarang ia terkejut apalagi mereka bertemu disaat yang tidak tepat menurut alinka.
"i iya kak", jawab alinka dengan gugup selama ini ia jarang berkomunikasi dengan kakak sulungnya, walau saat dirumah pun deon hanya melihat alinka yang disiksa tanpa menolongnya, pernah saat itu kakaknya memberikan perban dan antek anteknya saat alinka disiksa oleh ayahnya walau hanya memberikan tanpa diobati alinka merasa bersyukur masih ada yang peduli dengannya walaupun kakak sulungnya itu ah sudahlah.
Deon meminum kopinya yang mungkin sudah sedikit dingin, ia kembali menatap alinka dengan tatapan datarnya.
"Gimana keadaan kamu?", alinka menatap deon.
"bbaik, kalau kak deon?", deon mengangguk pelan.
"seperi yang kamu lihat," alinka tersenyuk tipis rasanya sangat canggung walaupun mereka bersaudara tapi rasanya ada tembok yang menghalanginya.
"Kalau gitu inka mau lanjut kerja dulu ya kak", baru saja alinka akan pergi dari sana deon mencekal lengannya.
"buat lo", deon memberikan 3 lembar uang berwarna merah, alinka menatapnya heran.
"gak usah kak, inka masih-",
"gak usah ngebantah terima", deon menatap alinka dengan lekat ada tersirat rasa kerinduan didalam matanya, ingin rasanya ia memeluk erat adik kecilnya ini namun ini bukan waktu yang tepat, ia masih harus menyelesaikan sesuatu.
Alinka menerima uang itu dengan ragu, "gak usah ragu gitu, ambil". Alinka mengangguk, iya dan sekarang uang itu beralih ketangan mungil alinka.
"ma makasih kak deon", ucap alinka dengan tulus ia tersenyum lebar walau tidak menampilkan deretan giginya. Deon terpaku beberapa saat, ia sangat merindukan senyum itu.
"hmm..", saga yang melihat interaksi dua orang itu dari lantai dua mengerutkan keningnya.
"alinka bicara sama siapa? Pakek ngasih uang lagi, bukannya bayar dikasir". Monolognya, saat alinka berbalik ia tak sengaja melihat kelantai dua, disitu saga berdiri dengan menyender ketembok dengan tangan hang berada disaku celananya.
Saga yang tertangkap basah, memalingkan wajahnya kearah lain.
Alinka tersenyum tipis, lalu ia berjalan kembali untuk bekerja.*****
*ceklklekk
*
"Assalamualaikum",
KAMU SEDANG MEMBACA
ALINKA (END) {REVISI}
Teen FictionIni kisah alinka hermion darma, gadis yang dibenci keluarganya karena alasan yang tidak logis. Start: 16-09-2021 End: 21-04-2022