Part 11

1.4K 63 0
                                    

I'm back, dont forget for vote and coment in this my story, and thank you i love you so much readers and happy reading!

~♥~ Hope u like this part ~♥~

Maya dan fina benar benar sangat marah ketika mendengar penjelasan alinka kemarin, mereka hendak menyemprot revan namun alinka menahan mereka dengan wajah lugunya dan mereka akhirnya luluh.

Dan pagi ini alinka benar benar merasa sedikit lebih baik meskipun wajahnya masih memar dan tubuhnya sedikit sakit, pagi ini ia membujuk bi iyem lagi agar diperbolehkan untuk sekolah setelah mendengar kejadian disekolahnya kemarin, ya alinka setelah diuks ia diajak bolos oleh maya dan fina mereka membawa alinka kerumah fina, karena jika mereka membawa pulang alinka kerumahnya bisa bisa alinka kena tampol lagi.

"biii udaah alinka gak mau nilai inka nol bii kan hari ini ada ulangan harian mendadak bi", seribu satu smcara sudah ia lakukan agar bi iyem mengizinkannya tapi bi iyem tetep keukeuh dengan pendiriannya ia berusah untuk tidak melihay wajah polos alinka agar ia tak luluh.

"nantikan bisa nyusul non udah deh non jangan sekolah dulu bibikan jadi makin khawatir non", alinka Memanyunkan bibirnya, matanya berkaca kaca.

Bi iyem yang merasa alinka diam, ia langsung menoleh dan mendapati alinka dengan wajah cemberutnya dan mata yang berkaca kaca, bi iyem menghela nafas pelan.

"yaudah non boleh sekolah, tapi inget ya non harus-",

"iya iya biii bi iyem tenang aja inka bakal jaga diri baik baik kok kali ini janji deh", ucap alinka memotong ucapan bi iyem ia memeluk bi iyem dengan erat.

"aduh non jangan erat erat dong bibi ntar gak bisa nafas lagi", alinka Segera melepaskan pelukkannya.

"makasih ya bi, inka sayang bibi". Bi iyem tersenyum tulus,

"bibi juga saya non inka", setelah itu alinka berpamitan dengan bi iyem ia menyalimi tangan bi iyem.

***

Alinka memasuki bus sekolahnya ia tetap memakai masker hitamnya, dilihatnya semua sudah penuh hanya kursi disebelah cowok itu yang kosong.

"eh ha hai, ak aku ikut duduk disini ya", ucap alinka. Cowok itu menoleh mereka saling bertatapan sebelum cowok itu tersadar dan mengangguk.

"ehmm.. Maaf kemarin aku bolos kerja, padahal aku baru kerja dicafe kamu", cowok itu kembali menoleh ia baru tersadar kalau gadis disampingnya ini kerja dicafennya.

"hm.. Gimana keadaan lo?", ucap cowok itu tanpa mihat pada alinka.

"alhamdulillah baik kok, oh iya aku lupa nanyain nama kamu hehe nama kamu siapa?", ucap alinka. Cowok itu mengangguk,

"Saga", ucapnya singkat membuat alinka terdiam sendiri dan ber "oh" ria.

*tiiddd...

"aku duluan ya saga, eh iya makasih buat kemarin kata maya kamu yang gendong aku ke uks". Alinka menampilkan senyum tulusnya alinka tidak mendapatkan jawaban dark cowok itu ia langsung saja keluar dari bus.

Sementara itu saga terpaku dengan senyuman alinka meskipun tertutup masker saga bisa melihat dari matanya, ia teringat dengan seseorang senyum itu mirip dengan senyuman lila pikirnya, setelah alinka pergi barulah ia tersadar dan turun dari bus sekolah.

****

"Alinka!", pekik fina sontak maya yang sedang menghadap kebelakang menoleh dan membulatkan matanya.

"Haii", ucap alinka dengan kaku karena tatapan maya yang seperti mengintimidasinya.

"Lo susah ya kalo dibilangin lin, kepala batu banget sih!". Alinka menunduk dalam,

ALINKA (END) {REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang