Alinka on mulmed ♡
Happy reading readers ^o^
*11 tahun kemudian*
Alinka hermion darma gadis itu tumbuh dengan cantik, rambut lurusnya bertebrangan tertiup angin.
Alinka duduk dihalte bus untuk menunggu jemputan sekolahanya.
*Tiiidd..
Ia melihat kebanyakan anak perempuan didalam bis, ia melihat ada satu kursi yang kosong disamping seorang laki laki.
"Aku duduk disini ya," laki laki itu menoleh, matanya bertabrakan dengan netra coklat terang milik alinka.
"Hmm..", singkat amat alinka membatin.
Alinka mengeluarkan bukunya didalam tas hitamnya, ia mempelajari ulang buku buku itu karena hari ini adalah ulangan harian.
Tak lama bus berhenti didepan sekolah, seluruh murid berhamburan keluar bus termasuk alinka.
*Tukk..
Laki laki itu menunduk, ia meraih kalung perak berbandul bunga matahari itu yang jatuh diatas sepatunya.
Dibelakang bandul itu tertulis nama Alinka H.D, ini milik cewek itu? Pikirnya, ah nanti ia akan mengembalikannya.
"Alinka!", alinka menoleh pada asal suara, ia tersenyum tipis.
"fina, maya kalian belum masuk kelas?", tanya alinka.
"ya belum kita nungguin lo, hari inikan ulangan harian jadiii.. Kita nanti nyontek ya ya ya," ucap fina yang berambut sebahu.
"Nggak, kalian jangan curang dong gak baik kalian gak belajar apa kemarin?".
"Yaelah lin, kali ni ajakan kita kemarin lupa baru diingetin sams si sesil tadi". Ucap maya sirambut panjang dengam memutar bola mata malas.
"Ck ya tetep aja udah ah aku mau ke kelas masih ada waktu 10 menit lagi mending kalian belajar".
"10 menit? Ya kali gak bakal nerap sama otak kita kita ya ngga may?". Jawab fina yang diangguki maya.
"huhfftt yaudah iya kali ini aja, nanti nanti belajar kalian!", mereka menggangguk antusias.
"yaudah ayok kita ke kelas!",..
**
-Ruang kelas 10 ipa 3-
Kelas yang tadinya bising kini hening karena pak agus datang si guru killer.
"Selamat pagi nak anak!, siapkan kertas dua lembar karena kita akan ulangan harian hari ini!", ucapnya sangar.
"yahh.. Pak gak bisa diundurin aja gitu? Kita belum siap nih pak!", ucap seorang murid berkacamata bulat.
"iya pak, lagian bapak kemarin ngadih taunya ngedadak jadi kita mana sempet buat belajar ya ngga guys!",
"BETUUULL..", pak agus menggeram kesal.
"Ya terserah sayalah kalian itu harus disiplin otaknya biar gak tumpul! Makanya belajar itu bukan pas ulangan doang!",
"Tapi-",
"Sekali lagi kalian protes, satu kelas bapak hukum suruh bersihin gudang dilantai tiga sampe lantai 1", semua murid langsung kicep terdiam, yasudahlah daripada suruh bersihin gudang mana banyak tikus lagi pikir mereka.
2 jam berlalu, bell istirahat berbunyi membuat para murid bersorak senang, akhirnya bisa terbebas dari siksaan fisika ini.
"Sekarang kumpulkan semuanya dimeja bapak, dan tina tolong bawakan keruang guru!". Setelah itu pak agus melengos pergi.
"Aahh.. Akhirnya istirahat juga pegel tau tangan gue nyatet mulu, mana jawabannya panjang semua lagi".
"yeuuhh segitu aja pegel noh alin mana lebih capek dah mikir nulis terus kasih contekan ke kita dasar lu". Fina cemberut tapi ia tetap membenarkan juga, alinka tersenyum tipis.
"Yaudah yuk aku haus kita kekantin", ucap alinka sambil membereskan alat tulisnya.
"iyaaa..",
/**
"Bu dinaa.. Beli mineral sama roti satu ya!", ucap alinka pada stan penjual makanan yang diacungi jempol oleh bu dina.
"Lin lo gak ada niat buat makan yang lain aja gitu?", ucap maya heran.
"Ngga may", alinka menggeleng.
"tapi mana kenyang makan roti doang lin kali kali gitu makan nasgor, bakso atau apa gitu", ujar fina.
"ngga fin, mending uangnya aku tabung". Mereka menghela nafas pasrah, susah sama orang yang hemat ini.
Setelah memesan makanan mereka memilih duduk dipojok kantin, "Eh lin kak zalvin sama kak revan masih suka nyakitin lo?", alinka menghentikan acara menyuap rotinya ia terdiam mengulum bibirnya, maya menyikut fina.
"eh maaf maaf bukan nyinggung gitu maksud gue, gue cuma ga mau lo disakitin terus sama mereka lin". Alinka menggeleng lemah,
"nggga papa kok fin, mereka ya begitu kalian tau kan, huhfft makasih kalian udah khawatirin aku". Alinka tersenyum tulus,
"lo tenang aja kalo lo disakitin sama mereka lagi lo tinggal lari ke kita, kita bakal jadi pelindung lo lin", ucap maya.
"Makasih maya, fina, kalian sahabat yang baik". Mereka mengangguk,
"yaudah lanjut makan gaes",
10 menit mereka menghabiskan waktu dikantin, dan alinka mengajak mereka ke kelas takut segera bell katanya, iya mana ada bel istirahat 20 menit lagi kali masih lama pikir mereka.
Ditengah perjalanannya alinka tak sengaja menabrak tubuh seseorang karena ia sedang melihat kesamping mengobrol dengan fina.
*Gudubbrrakk..
"Aww, lo punya mata nggak sih! Liat liat dong goblok kalo jalan!", alinka mendongak ia tertegun. Kak revan ucapnya dalam hati,
"ma maaf kak inka ngga sengaja ta tadi-",
"Alah bacot lo anjing!". Ucapan alinka terpotong oleh revan, alinka tersungkur kembali karena dorongan kakaknya.
"WOOYY COWOK GAK ADA AKHLAK GUE SUMPAHIN LO NYEBUR DIGOT SEKOLAH!!!" teriak fina, revan melirik kebelakang ia tersenyum sinis.
"Dih sok cakep lo muka rengginang aja bangga huuuu", fina menyoraki revan tanpa menghiraukan tatapan tatapan berbeda dari para murid lainnya yang lewat dikoridor.
"udah udah fin, kasihan nanti suara lo habis gara gara neriakin bajingan kayak gitu". Ucap maya diakhiri kekehan garingnya, alinka tersenyum masam.
"Eh lin lo ngga papa kan? Gak ada yang lukakan?", fina memutar mutar tubuh alinka membuat sang empu merasa pusing.
"Aduh fin udah berhenti kepala aku pusing tau," ucap alinka memegangi kepalanya, fina melotot.
"Yaampun lin sorry gue gak bermaksud buat lo pusing, sini sini gue pijitin". Fina memijat kepala alinka yang malah mengacak acak rambut sang pemilik.
"Iiihhh... FINA OGEB LU YANG ADA ALINKA TAMBAH PUYENG BEGO!!!", teriakan maya menggundang berbagai cibiran.
"berisik banget sih lo, mingkem bisa gak sih?!".
"Tau lo gedek gue", maya melebarkan bola matanya dengan mulut membentuk huruf o.
"iihh ini semua gara gara lo, gue dihujatkan sama mereka", ucap maya dengan menghentakkan kakinya kesal.
"loh kok jadi gue sih?", fina menunjuk dirinya sendiri.
"yakan lo-", alinka membungkam mulut keduanya dengan kedua tangannya.
"udah deh kalian berantem mulu, udah aku gak papa, sekarang kita masuk kelas bentar lagi bell masuk!". Ucap alinka yang sedari tadi diam, ia melepaskan tangannya dari mulut mereka.
"tapi lin-", alinka menatap fina tajam membuat sang empu menciut, seram juga tatapan tajam alinka. Mereka akhirnya terdiam dan berjalan kembali ke kelasnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALINKA (END) {REVISI}
Genç KurguIni kisah alinka hermion darma, gadis yang dibenci keluarganya karena alasan yang tidak logis. Start: 16-09-2021 End: 21-04-2022