Vote dan komennya ya readers yang baik🤗Itu penghargaan yang sangat bernilai buatku
“Via makannya jangan belepotan,liat bedaknya hilang lagi.”
Sedangkan sang bocah hanya cengengesan senang mengerjai Aminya sendiri.
Pagi yang cerah di kediaman yang hanya diisi oleh Harum dan Via yang sedang sarapan bersama.
“Ami Via udah kenyang.Minum?” Via menggeser piringnya ke hadapan Harum.
Harum segera mengambilkan air untuk gadis kesayangannya,ia yang juga baru selesai makan segera membereskan semuanya.
Via melompat kecil agar bisa turun dari kursi makan itu,Harum pun segera menghampiri Via. Gadis itu segera merapikan seragam yang dipakai Via,tahun ini Via sudah masuk sekolah dasar kelas satu.
“Via ingat kata Ami. Gak boleh nakal di sekolah,turuti kata guru kamu. Bekalnya nanti dimakan ya,jangan….”
“Jangan lupa nanti Via kalo pulang tunggu Uti Ira jemput. Terus Via gak boleh nakal sama Uti,biar Uti gak sakit kan?” Harum tersentak saat ucapannya di sambung dengan lancar oleh Via seakan bocah itu sudah hafal betul dengan kata-kata setiap pagi yang diucapkan oleh Aminya.
“Kamu hafal?”
Via tertawa manis, “Iya dong Ami udah bilang waktu Via masuk TK dulu.”
Harum geleng-geleng kepala melihatnya,gadis itu mengusap kepala Via sayang. Via memang berbeda bocah itu cepat tanggap dari apa yang dilihat maupun didengarnya.
“Ami sayang Via.”
“Via sayang sayang sayang banget sama Ami.”
Harum tersenyum haru,“Ayok kita berangkat.”
Sekolah Via masih dekat sekitar, masih satu lingkungan dengan rumah Harum. Jadi setiap pagi Harum akan mengantarkan Via ke sekolah berjalan kaki setelah itu dari sekolah Via ia menaiki angkot menuju SMA ALAMANDA.
🌻🌻🌻
BRAKK!!
Kedua manusia yang tak sengaja mengalami tabrakan di lorong sekolah sama-sama terkejut. Mereka tak tahu ini salah siapa karena keduanya sama-sama tak melihat jalan malah fokus dengan barang masing-masing di tangan mereka.
Yang satu sibuk membaca buku sambil berjalan,yang satu sibuk bermain handphone,lantas siapa yang patut disalahkan?
Harum terdiam saat melihat siapa yang tak sengaja ditabraknya,ia menelan ludah susah payah.
Kenapa dari banyaknya manusia harus pria bermata tajam itu.
Langga terus menatap tajam gadis di depannya, ia pun mendengus kasar mengambil handphone yang sudah tergeletak mengenaskan di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
SALAH RASA (TAMAT)
Fiksi Remaja"Gue bakal sering dateng kesini, dan lo harus menerima gue dengan tangan terbuka. Anggap aja ini pelarian gue saat gue gak bisa sama dia,saat dia lagi sibuk dan saat gue lagi bosen. Itu syarat dari gue,dan gak bisa ditoleransi dengan apapun." "Jang...