"Lan? Kamu yakin bawa aku sama Via?Aku takut ada yang kenal kita?" tanya sekali lagi Harum, pasalnya ia tak mau kejadian saat Risha memergoki mereka kembali terjadi meskipun Langga masih tidak tahu akan hal itu.
"Gak akan, gue bawa kalian ke taman yang jarang dikunjungi orang-orang. Lagian gue tahu lo jarang bawa Via jalan-jalan, dia juga butuh mengenal dunia luar," balas Langga.
"Ami! Kakak! Ayo Via sudah siap, Via udah bawa mainan sama buku gambar Via." Langga tersenyum kecil dengan segera ia bawa bocah cantik itu kegendongannya, "Tasnya pegang Aminya dulu ya." Harum menerima tas kecil kesukaan Via dari tangan Langga.
Gadis itu menghela napas kasar, sebenarnya ia takut apalagi ini pertama kalinya mereka keluar bersama. Tapi saat melihat keantusiasan Via rasanya Harum ikut bahagia.
Ketiganya pun segera memasuki mobil Langga dengan Via kembali di pangkuan Harum. Mobil itu mulai berjalan perlahan meninggalkan kediaman Harum untuk sementara.
Raden yang diam-diam melihat kejadian barusan dari kaca jendela rumahya hanya menunduk sedih. Hatinya sakit karena Harum jatuh hati kepada laki-laki lain, tapi di lain sisi ia juga bersyukur karena melihat Harum dan Via terlihat sangat bahagia apalagi Langga merupakan laki-laki terpandang yang tak pantas disandingkan dengannya.
"Aku harap dia bisa bahagiain kamu Harum."
*****
Ucapan Langga benar di taman ini jarang sekali dikunjungi oleh orang-orang apalagi remaja, mungkin hanya ada beberapa orangtua yang sedang berolahraga atau sekedar duduk-duduk. Pasalnya taman ini jauh dari keramaian kota dan fasilitasnya hanya berupa bangku-bangku taman dan air kolam di tengahnya.
Harum duduk di atas alas yang sudah ia gelar beserta beberapa kotak makanan yang sengaja ia bawa dari rumah. Sedangkan Via sedang asik bermain gelembung sabun bersama Langga di depan sana.
Melihat itu membuat hati Harum berbunga, rasanya ia benar-benar memiliki seseorang yang bisa menjadi pelindung baginya dan Via.Tapi nyatanya ia tak boleh terlalu banyak berharap saat posisinya hanya sebagai yang kedua.
Tak lama Langga kembali menghampiri Harum dengan tetap mengawasi Via yang bermain di depan sana.
"Air?" tangan Langga mengadah kepada Harum. Gadis itu mengerti langsung memberikan sebotol air yang sudah dipersiapkannya.
Harum segera mengalihkan pandangan saat melihat cara minum Langga, pasalnya jakun laki-laki itu bergerak naik turun membuat Harum sedikit salah tingkah.
Setelah meminum beberapa tegukan Langga kembali bertanya, "Bawa apa aja?"
"Ha?Oh itu, aku bawa nasi goreng,siomay,bakwan goreng,sama puding."
Laki-laki itu menatap satu-satu makanan yang ditata Harum, sebenarnya ia tidak pemilih asalkan itu buatan Harum. Sungguh, tapi yang mengenal Langga pasti tidak akan percaya, di rumahnya Langga selalu pemilih soal makanan. Tapi jika buatan Harum bahkan mie instan sekalipun ia makan, sebegitu besarnya pengaruh gadis ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SALAH RASA (TAMAT)
Fiksi Remaja"Gue bakal sering dateng kesini, dan lo harus menerima gue dengan tangan terbuka. Anggap aja ini pelarian gue saat gue gak bisa sama dia,saat dia lagi sibuk dan saat gue lagi bosen. Itu syarat dari gue,dan gak bisa ditoleransi dengan apapun." "Jang...