Beberapa hari terlewati sampai kembali pada akhir pekan, seperti biasa Harum dengan langkah pelannya menyusuri jalan rotoar menuju terminal beberapa meter lagi.
Gadis itu baru saja dari toko kain tempat biasa Bu Ira memesan kain untuk kebutuhan menjahitnya, beberapa kantong belanja sudah ia pegang. Harum tak terburu-buru karena jadwal angkot yang menuju rumahnya masih satu jam lagi.
Langkahnya memelan saat melihat orang dengan pakaian sobek dengan wajah cengonya berjalan cepat di depan sana, seseorang yang mengidap gangguan kejiwaan baru saja meewatinya.
Melihat itu membuat Harum kembali memikirkan Om Adi, bagaimana jika orang-orang tau bahwasanya seseorang yang dianggap gila itu sangatlah normal.
Jangan ditanya bagaimana perasaan Harum saat Om Adi mengetahui keberadaan Ayahnya sampai saat ini, meskipun beberapa hari terlewati dirinya berusaha bersabar. Terkadang ia juga selalu ingin berbuat nekat datang ke tempat itu lagi, dan memaksa Om Adi mengatakan yang sebenarnya.
Brak!
"Astaga jatuh semua kan."
Harum mengalihkan pandangan pada asal suara, di sana ia melihat seorang wanita sedang memunguti buah-buahan yang berjatuhan, spontan saja gadis itu menghampiri untuk membantu.
Setelah menaruh kantong belanjaannya Harum mengambil beberapa buah yang berserakan di trotoar itu dan memberikannya kepada sang pemilik.
"Ini Tante."
Sang wanita pun mendongak memperlihatkan wajahnya yang tak asing menurut Harum, seperti pernah bertemu. "Eh iya makasi ya nak. Ini plastik belanjanya tiba-tiba sobek mungkin karena kebanyakan ya jadi gak muat.Taruh di situ dulu aja buahnya," ucap wanita itu.
Harum pun menuruti ia kembali pada kantong belanjanya yang ditinggal, tetapi yang ia lakukan adalah memindahkan beberapa bawaan di dalam kantong belanjaannya yang sedikit ke kantong belanja yang lebih besar. Setelahnya ia bawa kantong itu kembali kepada wanita paruh baya yang masih terlihat awet muda menurutnya.
"Tante? Pake ini aja Tan, kebetulan saya bawa lebih kantong belanjanya."
Wanita tadi melihat gadis di depannya, "Eh kamu beneran gak dipake ini?"
Harum tersenyum kecil, "Iya Tante, gapapa kok. Daripada nanti tante kesusahan bawanya."
Wanita itu pun menerima dengan senang hati, "Sekali lagi terimah kasih ya nak."
Keduanya sama-sama memasukkan kembali buah-buahan yang berjatuhan pada kantong belanja yang Harum berikan. "Tante makasi banyak ya, kamu baik banget."
Harum menggeleng kecil, "Saya cuma bantu segini Tante, kalau orang lain di posisi saya pasti melakukan hal yang sama."
Wanita dengan kemeja cream dan celana kulot putihnya terseyum haru, "Semoga kebaikan kamu dibalas sama yang diatas ya. Tante terimah kasih ya, mau balik duluan keburu soalnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
SALAH RASA (TAMAT)
Novela Juvenil"Gue bakal sering dateng kesini, dan lo harus menerima gue dengan tangan terbuka. Anggap aja ini pelarian gue saat gue gak bisa sama dia,saat dia lagi sibuk dan saat gue lagi bosen. Itu syarat dari gue,dan gak bisa ditoleransi dengan apapun." "Jang...