16. Diputuskan Harapan

423 12 0
                                    

Satu jam sebelum malam ulang tahun Risha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu jam sebelum malam ulang tahun Risha.

Harum dan Derin sudah siap dengan gaun serba navy dan make up tipis mereka, kebetulan Derin senang menonton video orang berdandan di internet jadi dia aplikasikan untuk acara ini.

Sejak tadi Derin tak berhenti berucap terimah kasih karena gaun buatan tangan harum sangat pas dan terlihat cocok ditubuhnya. Derin yang terbiasa mengenakan kacamata, dengan berani membuka benda itu dengan syarat ia harus terus berada di samping Harum, karena mata Derin tak terlalu jelas melihat objek yang jauh.

Harum sendiri ikut merasa terkagum dengan penampilan Derin yang sangat berbeda dari basanya, aura Derin benar-benar keluar. 

Tentu saja Harum pun begitu, ia sangat cantik mengenakan gaun pilihan Langga kemarin dipadukan dengan flatshoes berwarna silver. Gadis itu terlihat mempesona bahkan Derin dan Via tak berhenti menatap Harum.

"Ayo aku titip Via ke Bu Ira dulu, kamu pesen taksinya aja," usul Harum yang segera dilaksanakan oleh Derin. Ketiganya segera keluar menuju rumah Bu Ira.

"Assalamualaikum Bu Ira."

"Iya Waalaikumsalam Harum. Kamu udah siap?"

"Iya Bu, Harum titip Via sebentar ya bu." 

Harum pun segera beralih pada Via di bawahnya, "Via, Ami pergi dulu ya, cuma sebentar kok Ami janji. Nanti Ami bawain makanan kesukaan Via. Kamu jangan nakal ya."

Via sedikit memasang wajah sedih, ini pertama kalinya Harum meninggalkannya di malam hari. Padahal hanya untuk sementara waktu. "Via bakalan izinin Ami pergi dengan satu syarat." 

Harum tersenyum kecil. "Oke syaratnya apa gadis cantik?"

"Via mau foto sama Ami Via yang cantik Ini. Nanti fotonya harus dicetak." Mendengar itu membuat Harum terharu, dengan segera ia menyuruh Derin untuk mengabadikan dirinya dan Via. Gadis kecil itu tampak senang saat beberapa jepretan kamera handphone diambil, dengan berbagai pose pun keduanya terlihat sangat cocok.

"Dah sudah, ish kalian kalo kayak gini keliatan mirip banget," ucap Derin sambil memberikan handphone Harum.

"Harum!" sebuah suara pria terdengar dari dalam, munculah Raden dengan pakaian rapinya. 

Raden terdiam saat melihat kecantikan Harum, bahkan ia tak sadar mengucapkan kata 'cantik' yang membuat semuanya menertawakan tingkah Raden.

"Aduhhh anak Ibu ketahuan banget nih sukanya."

Lelaki itu tersadar dan menggaruk tengkuknya salah tingakh, "Ekhmm! Harum kamu sama temen kamu naik apa kesana?" tanya Raden.

"Udah pesen taksi kok Raden, paling bentar la---"

"Batalkan!"

Semuanya terdiam menatap Raden bingung.

"Maksud kamu?"

SALAH RASA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang