"Alang?" panggil Risha saat melihat kekasihnya hanya melamun sejak masuk kelas tadi.
Langga tersentak kecil, "Iya, kenapa? Kamu butuh sesuatu?"
"Nggak, kamu tumben melamun mulu dari tadi? Kamu ada masalah?" tanya Risha sambil menggenggam lembut tangan Langga di atas meja.
Laki-laki itu menatap tautan tangan mereka berdua. Rasanya Langga benar menjadi laki-laki brengsek menjalani hubungan lain disaat kekasihnya sendiri selalu mengkhawatirkannya.
Langga percaya dirinya selalu mencintai Risha karena gadis itu sangat berarti dalam hidupnya. Tapi kenapa hatinya bisa tertarik dengan gadis lain, apa benar ini hanya godaan sementara?
"Aku gak apa-apa kok. Istirahat nanti kita mau kemana?" Langga berusaha mengalihkan topik pembicaraan lain. Mendengar itu membuat Risha menatap sendu Langga, "Padahal aku pengen ngajak kamu ke taman belakang, tapi tadi katanya Bu Eli manggil aku buat ngisi MC di acara penyambutan."
Langga mengusap lembut kepala Risha, "Lain kali masih bisa kan."
"Kamu beneran gapapa kan?" sekali lagi Risha bertanya karena biasanya Langga akan selalu memasang wajah kecewa bila dirinya selalu sibuk.
"Iya gapapa, manis." Mendengar panggilan itu kembali membuat pipi Risha memerah. Sampai akhirnya datang teman sekelasnya yang ingin bertanya tentang pelajaran kepada Risha yang langsung disambut ramah oleh gadis itu.
Langga melihat ketelitian Risha dalam mengajar temannya, membuatnya tersenyum kecil.
Selama Risha masih sibuk dengan yang lain laki-laki itu beralih pada ponselnya, ia ingin mengirim pesan kepada seseorang.
Langga : P
Langga : P
Langga mengernyit heran saat pesannya tak kunjung dibalas, padahal orang itu masih online. Mungkin Langga mencoba untuk ketiga kalinya.
Langga : Harum?
Laki-laki itu mendengus kasar saat lagi-lagi pesannya tak kunjung dibaca, merasa kesal ia mengetik beberapa kata di handphonenya.
Langga : Masih gak dibaca, gue samperin ke kelas lo.
Semenit kemudian semua pesan dari Langga sudah centang dua berwarna biru, yang berarti sudah dibaca oleh sang penerima.
Harum : Maaf,barusan dari toilet. Hpku ketinggalan di kolom meja.
Langsung saja Langga membalas pesan itu.
Langga : Hmmm
Harum : Kenapa?
Langga : Istirahat pertama ke taman belakang.
Harum : Ngapain?
Langga : Ketemu!
Di ujung sana Harum yang mendapat balasan seperti itu dari Langga sedikit terkejut, apa benar Langga mengajaknya bertemu di lingkungsan sekolah seperti ini. Rasanya Harum masih tak percaya ia menjalani hubungan nekat ini, Langga benar-benar melakukan seperti yang ia katakan. Sikap Langga sudah tak sedingin dulu sejak tadi malam, apa benar Langga mencoba membuka hati untuk Harum?
KAMU SEDANG MEMBACA
SALAH RASA (TAMAT)
Teen Fiction"Gue bakal sering dateng kesini, dan lo harus menerima gue dengan tangan terbuka. Anggap aja ini pelarian gue saat gue gak bisa sama dia,saat dia lagi sibuk dan saat gue lagi bosen. Itu syarat dari gue,dan gak bisa ditoleransi dengan apapun." "Jang...