"Gue bakal sering dateng kesini, dan lo harus menerima gue dengan tangan terbuka. Anggap aja ini pelarian gue saat gue gak bisa sama dia,saat dia lagi sibuk dan saat gue lagi bosen. Itu syarat dari gue,dan gak bisa ditoleransi dengan apapun."
"Jang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Langga memutar-mutar barang panjang berwarna putih ditangannya. Pria itu terlihat sangat bingung,dengan hembusan napas kasar yang sering keluar dari mulutnya.
Beberapa kejadian yang ia alami dari beberapa hari lalu seakan terus terngiang di otaknya.
Dirinya pun tidak mengerti kenapa pikirannya dibuat penasaran karena hanya satu gadis.
Padahal selama ini tidak ada gadis lain dipikiran Langga selain Risha.
Ia jujur merasa aneh saat matanya tertuju pada gadis itu,seakan ada yang menariknya untuk menyelami lebih jauh.
Karena gadis itu juga sampai membuat Langga berani berbohong kepada Mamanya soal gaun yang belum selesai kemarin.
Sebenarnya apa perasaan ini hanya bersifat sementara atau malah selamanya?
Langga mengacak rambutnya frustrasi, baru saja ia akan memantik benda panjang itu sebelum tangan lain merampasnya.
"Hey! Ngapa lo?Tumben pagi-pagi udah ada di rooftop sekolah mau ngerokok lagi, masih waras Lang?" Zeka langsung mencerca pertanyaan kepada Langga yang terlihat banyak masalah.
Seseorang dari arah lain menepuk bahu Langga,"Boss kalau si Risha tau lo ngerokok lagi. dah Habis lo!"
Mengingat itu membuat Langga tersenyum kecil. Yah dulu Langga bukanlah perokok berat, ia menghisap barang itu jika pikirannya terlalu rumit.
Tapi semenjak datangnya Risha, Langga pun sedikit berubah. Karena jika Risha mengetahui Langga merokok, gadis itu akan mendiami Langga sampai berhari-hari.
"Gila kan dia Zeka. Liat temen lo tadi uring-uringan sekarang senyum-senyum. Hemmm patut diperbincangkan."
Zeka tak menghiraukan pernyataan Surya,ia tetap mencerca pertanyaan lagi kepada Langga, "Kenapa Lang?Cerita. Jangan kayak gini. Hampir tiga tahun lo ama kita, udah tau kita gelagat lo kayak gimana."
Langga berganti menatap langit pagi yang cerah, "Pernah gak sih kalian penasaran sama cewek lain? Padahal kita udah punya seseorang di hati?"
Sontak saja pertanyaan dari pria itu membuat kedua temannya terkejut. Terutama Zeka yang langsung menatap tajam Langga.
"Loh mau jadi pengkhianat dan nyakitin Risha?"
Langga mendengus kasar mendengar tuduhan itu. "Gue sayang sama dia. Kalo emang gue main-main dari dulu udah gue lakuin. Kalian tahu sendiri Risha itu_"
"Cinta pertama lo. udah berkali-kali lo bilang Langga. Kisah kalian itu kayak drama dipertemukan saat kecil lalu berpisah dan beberapa tahun kemudian kalian dipertemukan lagi dengan hubungan yang berbeda," ucapan Surya langsung diangguki benar oleh Langga.
Risha itu cinta pertamanya bahkan saat dia berumur tujuh tahun,mungkin ini terdengar gila tapi semenjak perpisahan itu membuat Langga bersikeras di masa depan nanti ia harus menjadikan Risha sosok kesayangannya.
