"Kak sekretarisnya barusan telfon, sudah dalam perjalanan menuju ke butik Kak, kira-kira sepuluh menit lagi nyampe."
Mendengar penuturan Ratu, Harum pun segera mempersiapkan diri. Sambil memperbaiki pakaiannya agar terlihat rapi wanita itu berjalan dengan langkah anggunya.
Entah mengapa tiba-tiba Harum menjadi gugup, padahal ia sudah terbiasa bertemu dengan orang-orang penting demi membeli hasil karyanya.
Menuruni tangga menuju lantai satu di mana semua karya desainnya dipajang, wanita itu sudah melihat butik yang kosong dari pengunjung. Memang hal ini disengajakan agar pertemuan mereka lebih privasi, bahkan beberapa karyawan Harum yang lain sudah berjajar rapi menyambut kedatangan tamu penting itu.
Harum pun berhenti setelah sampai di pintu utama yang dibiarkan terbuka lebar, mereka memutuskan menunggunya di sana.
Kok jadi deg-degan gini sih? Batin harum.
"Eh iya kok saya lupa, siapa nama direktur utama perusahaan Purakarya itu?"
Ratu yang akan menjawab di urungkan saat suara langkah kaki terdengar jelas dan tegas. Otomatis semua yang ada di sana langsung terdiam.
Harum melihat tak jauh beberapa meter di sana dua orang pria berjas menghampiri, tapi sedetik kemudian melihat wajah salah satunya membuat Harum membeku nyaris jatuh.
Tak mungkin matanya salah lihat, jelas-jelas Harum selalu ingat wajah itu laki-laki yang menjadi cinta pertama Harum.
Langga telah berubah, laki-laki itu tumbuh menjadi pria dewasa yang sangat berkharisma. Bahkan Harum yakin tidak ada satupun wanita yang tak menyukai Langga.
Mata Harum sampai dibuat berkaca-kaca dengan takdir yang tak direncanakan ini membuatnya terkejut sekaligus bahagia.
Begitupun dengan yang dirasakan oleh Langga, rasanya hatinya kembali hidup setelah sekian lama bisa bertemu kembali dengan cinta pertama yang sesungguhnya.
Di balik wajah datar itu menyimpan banyak kebahagiaan di detik ini, sudah lama sejak dirinya hanya bisa melihat melalui foto sekarang sudah bisa dilihat di depan mata.
Ternyata Harum terlihat lebih cantik dari foto, wanita itu benar-benar menjadi sosok yang indah di mata Langga. Gadis yang dulu berambut hitam panjang, sekarang sudah berubah menjadi pendek lurus sebahu.
Tapi Langga tetap suka, dan merasa Harum terlihat semakin manis.
Waktu seakan berhenti ketika dua insan manusia yang dipertemukan oleh takdir saling berdiri berhadapan dengan segala perasaan kecamuk yang mereka simpan.
Keheningan terjadi selama beberapa menit hanya disii dengan kedua pasang mata itu saling menatap seakan menyampaikan sebuah rindu yan tak terlihat.
"Selamat siang Nona Harum Putri Gerisha, saya Alangga Pritampurana Direktur utama perusahaan Purakarya. Sepertinya kita butuh ruang privasi, berdua." Jantung Harum tak akan berhenti berdetak jika dekat dengan laki-laki ini, mendengar suara berat dan tatapan tajam itu selalu mampu membuat Harum lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SALAH RASA (TAMAT)
Ficção Adolescente"Gue bakal sering dateng kesini, dan lo harus menerima gue dengan tangan terbuka. Anggap aja ini pelarian gue saat gue gak bisa sama dia,saat dia lagi sibuk dan saat gue lagi bosen. Itu syarat dari gue,dan gak bisa ditoleransi dengan apapun." "Jang...