Readers yang baik vote kalian sangat berharga untuk cerita ini, Terimah kasih ya🤗
Ruang kelas itu terlihat sangat ramai,meskipun mereka sudah menginjak kelas tiga beberapa bulan lalu tak membuat mereka bersifat dewasa.Apalagi dalam keadaan begini guru yang mengajar sedang berhalangan hadir, ada saja yang mereka lakukan dari hal-hal absurd menghitung berapa banyak lidi dalam satu ikat sapu lidi, sampai menganggu temannya sendiri yang membuat teriakan menggema di ruangan itu.
Lain halnya dengan dua orang yang sedang dimabuk asmara berada di pojokan,bahkan kacaunya dunia mereka tak peduli.
“HEH! Bisa gak sih kalian gak ngapel sehari aja? Mata gue sepet liatnya astaga ni couple gak ada bosennya.” Seru seorang pemuda yang sudah terlihat berantakan,baju yang tidak di kancing, rambut acak adul apalagi ditambah bandana pink yang entah ia dapatkan atau mencuri milik siapa.
Kedua pasangan yang sedang dituduh itu saling melirik,sampai sang wanita hanya terkekeh kecil sambil menggelengkan kepalanya melihat sahabat pacarnya yang sangat gila.
Sedangkan sang pria hanya menatap datar sambil melirik orang yang sudah menganggu acaranya. “Gak usah diliat,beres.” Balas dengan nada dingin seerti biasa.
Tiba-tiba seorang pria yang duduk depan kedua pasangan itupun berbalik setelah mendengar keributan di belakangnya.
“Lang lo gak tau dia itu dengki karena gak punya pasangan. Biasa lah jomblo mengenaskan seperti Sundai.”
“Panggil gue Surya bukan Sundai!” Bantah sang pemuda yang masih dengan penampilan absurdnya.
“Nama tengah lo kan Sundai. Surya Sundai Agustin. Matahari yang lahir dihari Minggu bulan Agustus,” kata pria tadi dengan nada puitis.
Mendengar itu gelak tawa murid yang mendengar pun tak bisa ditahan,apalagi pria yang dijuluki si dingin itu menarik sudut bibirnya menahan tawa.
Sedangkan pemuda yang bernama Surya itu sudah mendengus kasar, ia baru akan menghajar temannya sebelum suara melengking memenuhi kelas itu.
“SURYA BANDANA GUE JANGAN LO PAKE!RAMBUT LO BAU TERASI!”
“Astaga gue harus lari sebelum kuntilanak itu datang.”
Dari arah jauh sudah terlihat seorang gadis dengan wajah garang ditambah rambut panjangnya yang berterbangan menatap Surya tajam.
Mereka berdua berakhir dengan aksi kejar-kejaran di dalam kelas yang tiada akhirnya.
“Surya nakal banget sih,udah tau Nalika gak suka barang-barangnya dipinjem sembarangan.” Gadis berambut hitam itu menoleh menatap pacarnya untuk meminta pendapat.
“Udah dari lahir dia nakalnya.”
Gadis itu merenggut tak suka dengan perkatannya. “Ish jangan bawa-bawa dari lahir, gak baik Alang.”
KAMU SEDANG MEMBACA
SALAH RASA (TAMAT)
Fiksi Remaja"Gue bakal sering dateng kesini, dan lo harus menerima gue dengan tangan terbuka. Anggap aja ini pelarian gue saat gue gak bisa sama dia,saat dia lagi sibuk dan saat gue lagi bosen. Itu syarat dari gue,dan gak bisa ditoleransi dengan apapun." "Jang...