Sebelum membaca ada kalanya jari kelingkin kalian menghampiri bintang di pojok sana:)
🌻🌻🌻
"Harum!"
Harum tersentak kaget dari lamunannya, bahkan ia tak sadar semua temannya sudah keluar kelas yang berarti baru saja bel istirahat sudah berbunyi.
"Ish kamu kok aneh sih akhir-akhir ini? Kemarin ngantuk sekarang malah ngelamun, kamu ada masalah?" Derin gadis berkacamata itu menatap Harum yang sejak tadi hanya diam menatap dengan pandangan kosong.
"Eh- Rin nggak aku gak apa-apa kok. Biasa mungkin lagi badmood aja.Udah istirahat ya? Yuk kita makan."
Derin menghembuskan napas kasar,"Bekal aku tadi ketinggalan di rumah Rum. Kamu mau kan ikut aku ke kantin, aku mau beli roti udah laper banget ini."
Harum terdiam mendengar kata kantin. Masalahnya dirinya dan juga Derin sangat jarang datang ke tempat ramai itu, setiap harinya mereka makan dari bekal yang dibawa. Ke kantin hanya sesekali dan itu pun saat tempat itu sudah sepi dan makanan hampir habis. "Kamu yakin ke kantin sekarang? Pasti rame banget loh."
"Ya mau gimana lagi, lagian aku udah lama gak makan roti yang isi tumis daging ayam itu. Nanti setelah beli kita langsung ke kelas kok."
*****
Benar saja suasana kantin penuh dengan manusia yang berdesekan, kedua gadis yang menatapnya dari jauh saja sudah sama-sama menghela napas. Dengan langkah pelan dan hati-hati Derin dan Harum berjalan bahkan tangan mereka sudah saling bertaut takut akan kehilangan satu sama lain.
Akhirnya keduanya sudah sampai pada salah satu kedai yang tidak terlalu ramai karena hanya menjual beberapa makanan ringan dan minuman. Sambil menunggu Derin, Harum mengedarkan pandangan pada seisi kantin. Saat itu juga matanya menatap kedua pasangan yang baru datang dengan sang wanita yang memegang lengan kekasihnya.
Harum langsung mengalihkan pandangannya. Bukan karena sakit hati melihat pemandangan itu, yang ada malah Harum harus menahan emosi saat mengingat kejadian kemarin. Bahkan Harum merasa kasian kepada sang gadis karena memiliki pacar yang tak setia dan seenaknya.
"Ayo Rum." Derin sudah siap dengan makanan dan minuman di tangannya.
"Ayo."
Keduanya pun berbalik, sampai tiba-tiba seseorang mendorong Harum membuat gadis itu terhuyung ke arah Derin untung saja keduanya tidak jatuh karena saling berpegangan. Namun naas makanan dan minuman Derin pun harus jadi korbannya.
"OMG! Eh eh maaf ya cewek-cewek sumpah tadi gue gak liat kalian. " Seorang pria dengan penampilan acaknya memasang wajah sangat bersalah karena dirinya berlari tanpa melihat keadaan tadi.
Harum mendongak melihat cowok berperawakan tinggi itu, "Bisa hati-hati kan, ini tuh bukan tempat bermain."
Cowok itu terdiam melihat Harum, dia memasang wajah terkejut. "Lo murid baru?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SALAH RASA (TAMAT)
Teen Fiction"Gue bakal sering dateng kesini, dan lo harus menerima gue dengan tangan terbuka. Anggap aja ini pelarian gue saat gue gak bisa sama dia,saat dia lagi sibuk dan saat gue lagi bosen. Itu syarat dari gue,dan gak bisa ditoleransi dengan apapun." "Jang...