32. Sisi Negatif

286 11 0
                                    

Di lain sisi seorang gadis terlihat sangat marah dengan menghancurkan barang-barang yang ada di kamarnya,semuanya terlihat berantakan dengan teriakan dan tangisan pedih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di lain sisi seorang gadis terlihat sangat marah dengan menghancurkan barang-barang yang ada di kamarnya,semuanya terlihat berantakan dengan teriakan dan tangisan pedih. Tidak ada yang mendengar ataupun mengetahui hal ini karena kamar sang gadis dibuat kedap suara.

"Argh! Hiks...hiks...kenapa kamu ngelakuin ini Alang?!" Risha terduduk lemas dengan bersandar pada ranjangnya. 

Hatinya sakit sampai tak bisa ia ungkapkan, hanya dengan air mata ia melampiaskannya. Gadis surai panjang itu masih mengingat jelas kebenaran yang terungkap dengan tidak sengaja tadi.

Risha baru saja keluar dari kantor ruang guru sehabis membahas beberapa rundingan dengan guru yang ingin mengajak Risha dan teman sebandnya di suatu acara. 

Gadis itu melangkah segera menuju kelasnya, sesekali di tengah jalan ia memerkan senyum manisnya saat teman maupun adik kelasnya menyapa. Tak usah dibicarakan lagi Risha merupakan primadona SMA ALAMANDA, banyak yang mengaguminya selain karena bakat tentunya sifat Risha yang sangat rendah hati tak pernah menyombongkan apapun yang ia miliki.

Risha terdiam saat sampai di pintu kelasanya, karena pandangannya tak menemukan kehadiran Langga di dalam apalagi di suasana istirahat seperti ini. 

"Eh Nalika?"

Gadis dengan bandana di rambut panjangnya menoleh, "Napa Sha?"

"Lo ada liat Alang?" Mereka sudah terbiasa dan paham saat Risha selalu memanggil nama Langga dengan sebuatan Alang. "Oh kayaknya mereka pergi ke rooftop, gue denger sekilas tadi."

Risha mengangguk mengerti, "Owh oke makasi Nalika."

"Wokehh."

Risha kembali melanjutkan langkahnya ia ingin menyusul Langga, mungkin dia sedang bersama teman-temannya. 

Dengan semangat ia langkahi beberapa tangga menuju atap sekolah itu. Saat mencapai ujung ia melihat pintu menuju rooftop tertutup, baru saja ia akan membukanya saat suara teriakan dari balik pintu terdengar jelas.

"Lo selingkuhin Risha kan! Lo jalan dibelakangnya ama cewek bernama Harum itu."

Jantung Risha seakan berhenti mendengar seruan Zeka yang masih belum gadis itu mengerti. 

Risha pun berusaha menggapai kenop pintu karena ia ingin melihat jelas apa yang terjadi, tapi lagi-lagi suara Zeka terdengar. "Lo mau ngelak? Bilang kalau itu salah paham? Pegangan tangan,suap-suapan,sampai pelukan lo bilang salah paham!"

Risha menelan ludah susuah payah, ia berharap bahwa ini hanya sandiwara mereka atau kejutan dari Langga untuk Risha. Suara Surya pun ikut terdengar berusaha menenangkan Zeka dan bertanya kepastian kepada Langga. 

Risha pun ikut diam seakan ingin mendengar bantahan Langga, ia tahu Langga tak akan menghianatinya lagi sapa tahu saja Langga hanya menganggap gadis lain sebagai mainan.

"Iya. Gue jalan sama dia,dan gue udah berhubungan lama." Itu suara Langga, mata Risha langsung memerah karena aliran rasa sakit di hatinya. Gadis itu masih diam menatap kosong pada pintu yang membatasi kejadian di depan sana.

Risha sudah tak mendengar apapun karena otaknya terus tertuju pada pengakuan Langga.

Gue udah jalan sama dia.

Berhubungan lama.

Tangisan Risha semakin menjadi saat suara Langga tentang pengakuan hubungannya dengan gadis lain terngiang-ngiang di kepalanya. "Nggak! Kamu gak akan ngelakuin itu kan! Gadis itu pasti ngegoda kamu kan,dia licik Alang. Dia cuma mau manfaatin harta kamu!"

Risha mengusap air matanya kasar, dan beralih pada handphone yang menampilkan foto dirinya dan Langga setelah jadian. "Kamu bilang kamu selalu cinta dan sayang sama aku kan? Aku tau mungkin ini cuma mainan kamu, mungkin gadis itu buat hiburan semata. Pasti setelahnya kamu ninggalin dia kan? Kamu bakal balik kan A-alang hiks."

Gadis itu menghela napas panjang sambil kembali melihat kenangan mereka bersama sebelum gangguan datang ke hubungan mereka. "Aku janji aku bakalan lebih merhatiin dan bagi waktu buat kamu. Tentunya setelah aku nyingkirin wanita licik itu. Harum! lo benar-benar munafik, sudah cukup gue diam Harum. gue bakal buat lo menyesal dan terbuang." Tak lama senyum miring Risha terbit dengan segelintir rencana yang akan ia susun. 

*****

Sebaik-baiknya dan selemah-lembutnya seseorang pasti punya satu sisi buruknya kan?

Author gak bilang Risha jahat lohh, gak tahu lagi kalo nanti hahhaha

Terus stay sama cerita ini, jangan lupa votenya kawan:)

Terus stay sama cerita ini, jangan lupa votenya kawan:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SALAH RASA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang