10. Kenangan Menyakitkan

390 45 1
                                        


Chimon terbangun dari tidurnya. Matanya membelak, dadanya sesak, air matanya mengalir deras, tubuhnya berkeringat dingin, nafasnya serasa habis seakan ditarik paksa dari tubuhnya. Ia sadar, ia kembali memimpikannya, hal yang seharusnya ia lupakan, karna menyimpan kenangan buruk yang membuat mentalnya sedikit tergganggu. Kini Chimon meringkuk, menangis sekeras kerasnya melimpahkan segala kesedihan dan rasa bersalahnya. Chimon bahkan mengabaikan tangan tangan yang berusaha menenangkannya dan suara suara lembut yang berusaha meredakan tangisnya. Nanon, Ohm, First Drake dan Frank bingung. Apa yang terjadi, seingat mereka, tadi dikantin mereka sedang makan dan tiba tiba Chimon pingsan. Mereka membawa Chimon ke UKS dan mengobatinya. Namun bukanya membaik, ia malah terlihat semakin buruk. Keringat dingin keluar dari tubuhnya, badanya bergerak gelisah, dengan mulut yang terus memanggil nama Wave. Karna panik, Nanon sampai menelfon Daddy dan papanya.

Sampai Tay dan New datang, Chimon masih terpuruk dalam mimpinya. Tay dan New bahkan membawa Off dan Gun. Chimon masih terus menyebutkan nama Wave meski New sudah membisikan kata-kata penenang. Akhir dari mimpi itu adalah Chimon hang terbangun dengan keadaan buruk. Tay dan New memeluk Chimon, New jelas menangis, Gun bahkan sampai memeluk Off, lupa akan pertengkaran mereka selama ini. Chimon melepas paksa kedua pelukan Tay New. Ia kembali meringkuk, menjambak rambutnya sendiri. Tangan kanannya ia gunakan untuk memukul dada tepat bagian jantung yang terasa sakit. Dadanya sesak kala mengingat wajah Wave yang sangat ia rindukan.
" Wave......Wave......Chimon kangen sama Wave. Kenapa Wave ninggalin Chimon. Chimon mau sama Wave.....Chimon gak mau disini..... Mau sama Wave " Isak Chimon. Tangis Gun semakin deras kala mendengar kata Chimon. Bahkan teman temanya pun ikut menangis meski tak tau apa yang terjadi sebenarnya.
" Chimon udah ya, Wave udah tenang disana. Chimon Jagan minta Wave jemput Chimon sekarang, Wave bahagia kalo Chimon masih disini sayang " bujuk New.
" Chimon kangen Wave.... Chimon nggak mau disini.... Tolong bawa Chimon ketempat Wave.... Tolong.... Chimon nggak mau disini " Isak Chimon sekali lagi.
" Chimon sini dengerin Dad Tay, Wave nggak akan bahagia kalo Chimon kaya gini terus, Wave bakal sedih. Chimon mau Wave sedih? Nggak kan? Kalo nggak Chimon berhenti nangis, kita doain Wave sama sama ya " bukanya berhenti, Chimon malah semakin meringkuk.
" ini semua salah..... Chimon. Wave pergi..... Karna Chimon. Harusnya Chimon....nggak ajak.....Wave ketaman waktu itu.....harusnya Chimon yang mati bukan Wave.... Harusnya Chimon..... Harusnya.....Chimon "
Gun yang susah tak tahan pun berlari memeluk Chimon.
" jangan salahkan Diri Chimon sendiri sayang....ini salah papa dan papi yang nggak bisa jagain kalian. Maaf sayang maaf " Gun gak sanggup bicara lagi, yang hanya bisa ia lakukan adalah memeluk Chimon memberinya rasa nyaman dan aman. Off ikut memeluk Chimon. Tak ada kata yang keluar dari sana, hanya ada isakan penuh penyesalan dan rasa bersalah.

Tak lama datang dokter UKS. Dokter itu segera menyuntikan obat penenang pada Chimon. Dalam beberapa menit kemudian, mata Chimon kembali menutub, dengan nafas yang mulai teratur dan kembali tertidur.
" makasih Tay New udah bilang ke aku kalo Chimon kambuh lagi. Maaf ya ngerepotin terus " ujar Gun.
" santai aja Gun, Chimon udah gue anggeb anak sendiri kok "
" Off, coba pikirkan ini baik baik. Chimon udah cukub terpuruk dan menderita sama perasaanya sendiri. Jangan kalian tambahin sama keegoisan kalian masing-masing. Kalo kalian ngga bisa lakuin itu buat diri kalian sendiri, seenggaknya lakuin ini buat Chimon " saran Tay, Off menatab Tay dengan tatapan terima kasih. Mereka kemudian pamit pergi karna ada pekerjaan yang harus diselesaikan.

Chimon masih terbaring lemah di ranjang UKS. Tidurnya tenang kali ini. Diruangan yang sama masih ada Off, Gun, Nanon dan Frank. Gun masih menangis, dan Off diam termenung, suasana terus canggung hingga akhirnya Nanon membuka suara.
" sebenernya apa yang terjadi sama Chimon papi Off, papa Gun? Chimon kenapa? "
Pertanyaan Nanon dibiarkan menggantung di udara oleh Off dan Gun. Mereka diam beberapa saat, hingga Off menghela napas lelah.
" Chimon punya syndrome panic attack sejak kecil " jawab Off.
" Apa!!! " kejut Nanon dan Chimon
" tapi kenapa kita nggak pernah tau Om? " tanya Frank sedikit panik.
" karna kalian baru ketemu Chimon saat Chimon merasa lebih baik " jawab Gun membuat Nanon dan Frank bingung.
" panic attack terjadi karna salah satunya trauma masa lalu, apa Chimon punya masalah di masa kecilnya? " tanya Nanon hati hati. Off dan Gun sama-sama terdiam. Mereka harus membuka kenangan lama tentang Wave jika mereka menjalankannya pada Nanon dan Frank, dan pasti akan menyakiti hati mereka berdua Off dan Gun. Tapi, mereka juga berharap ada yang membantu Chimon untuk keluar dari beban yang ia ciptakan sendiri.
" Chimon dulu punya saudara kembar, Wave Adendra Adikari. Dia Deket banget sama Chimon, kemana mana selalu bareng " ungkap Off, Nanon dan yang lain seketika kaget, karna setau mereka Chimon adalah anak tunggal dari pasangan OffGun. Mereka tak pernah menyangka jika Chimon memiliki saudara kembar.
" Wave orang yang dewasa meski saat itu usianya baru 9 tahun. Dia sangat menjaga Chimon saat kami sibuk kerja, dan hanya menitibkan mereka pada pengasuh. Awalnya semuanya memang baik baik aja, hingga..... hari itu terjadi " jelas Off, Gun kembali menangis.
" hari? " tanya Nanon, Ohm, First Frank, dan Drake bersama.
" hari kecelakaan Wave " jawab Gun sambil terisak
" Chimon ada disana waktu Wave kecelakaan. Kecelakaan itu bener bener memukul mental Chimon, sejak tragedi kecelakaan itu, Chimon memiliki trauma sama kecelakaan apapun. Chimon bahkan dinyatakan mengalami panic attack karna traumanya " Off selesai menjelaskan. Nanon dan yang lain hanya diam mematung, tidak menyangka jika hal separah itu terjadi pada sahabat terdekat mereka.
" sejak kecelakaan itu pula Chimon jadi pendiam dan anti sosial. Kami ingin membantu Chimon, tapi kami selalu sibuk oleh pekerjaan kami yang benar benar tidak bisa ditinggalkan " kata Gun setelah mampu menenangkan dirinya.
" saking sibuknya kalian sampai punya orang lain ya dibelakang satu sama lain? " tanya Nanon ketus. Off dan Gun refleks menoleh ke Nanon, yang dibalas Nanon dengan tatapan tajam.
" kalin tau kondisi Chimon seburuk ini dan kalian semakin menambah luka Chimon dengan keegoisan kalian? Kalian ngga kasian sama anak kalian sendiri?! Atau kalian emang mau anak kalian hancur?!! " Nafas Nanon memburu, mempertanyakan pertanyaan yang jelas membuat nafas Off dan Gun tercekat. Nanon terus memandang Off dan Gun dengan tatapan tajam seolah meminta penjelasan dari sikap mereka selama ini.
" kalian tau?! Tanpa kalian sadari, kalian sendiri yang ngehancurin hidub Chimon sejak awal!!! "
Setelah mengatakan hal itu, Nanon pergi meningglakan Off, Gun dan keempat sahabatnya dalam keheningan.

Tbc....

Vote....
Komen....

Wrong Feeling ~Namon~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang