8. Nanon, Chimon, Ohm, dan First

409 49 10
                                    


Hari ini, Chimon dan yang lain berangkat sekolah bersama karna mereka yang menginap di apartemen First kemarin. Awalnya saat mendengar pengakuan Chimon mereka kaget dan khawatir. Tapi saat Chimon mengatakan bahwa ia jarang minum mereka menjadi lega meskipun khawatir itu masih ada.

Hari ini, Chimon tidak diperbolehkan membawa motor kesayangannya oleh Nanon, dengan alasan takut Chimon kenapa napa karna habis mabuk. Padahal, Chimon sudah berkali kali mengatakan jika ia tidak sempat minum semalam. Namun Nanon dengan rasa khawatirnya lebih mendominasi. Jadilah Drake yang membawa motor Chimon membonceng Frank, sementara Chimon ikut dengan Nanon dan Ohm menggunakan mobil Ohm.

Di dalam mobil, suasana sangat hening. Tidak ada yang berniat membuka percakapan sama sekali. Ohm bahkan juga tidak berminat untuk memutar play musik dalam mobilnya. Sedari tadi, ia hanya fokus pada jalanan dan perasaanya sendiri, First yang memang pendiam lebih memilih untuk membaca comic. Sedangkan, mata Nanon kini fokus pada jalanan, pikirannya melayang ke Chimon yang duduk di belakangnya. Bisa bisanya Nanon kecolongan, ia tidak tau jika Chimon sering melampiaskan amarah dan emosi ke minuman beralkohol.

Chimon yang tengah melamun di bangku belakang mobil menyadari jika Nanon sedang memikirkannya. Ia tau Nanon masih marah, itulah sebabnya dia diam saja dadi tadi. Tapi, Chimon tak mau membujuk Nanon, karna tidak semua yang terjadi pada dirinya Nanon harus tau. Chimon merasa cepat atau lambat, Nano akan memilih pilihanya, entah itu dirinya, atau Ohm, Chimon sendiri tidak tau, perasaan Nanon gak terbaca dan sulit ditebak.

Beberapa menit kemudian, mereka telah sampai di sekolah. Drake segera ke parkiran motor, begitupun juga dengan Ohm yang harus memikirkan mobilnya terlebih dahulu. Mereka berkumpul di parkiran kemudian. Berjalan bersama menuju kelas. Seperti biasa, Drake selalu menggoda Frank, Chimon yang dingin, Nanon yang tebar pesona, First yang pendiam, dan Ohm yang cuek. Sampai di kelas, mereka duduk ditempat masing masing.

First meletakan kepalanya kemeja. Sedari tadi ia mengantuk sebenarnya, tapi ia tahan karna ini masih pagi. Namun sepertinya, kantuknya tidak mau dibantah karna hawa yang bagus, mendukung untuk memejamkan mata, memasuki dunia impian yang sayangnya hanya mimpi. Ohm yang melihatnya hanya terkekeh kecil, mengamati muka First yang terbilang tampan meski manis lebih mendominasi. Sementata di meja depan, Chimon mengamati Nanon yang masih marah. Chimon yang jengah, tanpa penjelasan segera memegang tangan Nanon dan menggenggamnya, membawa tangan itu ke pangkuannya.
" i'm fine " kata Chimon menenangkan Nanon.
" hmm "
Chimon yang masih mengantuk pun meletakkan kepalanya di pundak Nanon, yang dibalas Nanon dengan elusan nyaman di bahunya. Tak lama kemudian, Chimon pun tertidur.

First dan Chimon masih sama sama tidur hingga jam istirahat tiba. Semua murid sudah keluar untuk mengisi perut kosong mereka atau sekedar ke toilet untuk menuntaskan hajat. Sementara Nanon dan Ohm masih di bangku mereka. Nanon yang rela menjadikan bahunya sebagai sandaran bagi Chimon, dan Ohm yang terus mengamati wajah First. Ada gelenyar rasa aneh dihatinya kala melihat wajah lelah First. Sedikit rasa bersalah, juga bimbang.

Drake dan Frank mengamati dari belakang. Drake dengan tatapan kasian dan Frank dengan tatapan datar khasnya.
" menurut Lo, siapa yang bakal bahagia? " tanya Drake random
" maksud Lo? "
" antara Ohm sama Chimon, siapa yang bakal dapetin Nanon? Dan apa First bakal dapet cinta dari Ohm? "
" nggak tau. Urusan mereka masih terlalu rumit "
" rumit gimana? "
" Ohm sama Chimon sama sama suka Nanon, First suka Ohm, sementara Nanon sendiri nggak tau suka siapa " jelas Frank singkat.
" ribet banget emang, tapi gue takut deh Frank "
" takut kenapa? "
" persahabatan kita bakal jadi berantakan karna masalah hati "
Frank menghela napas.
" gue juga takut jujur. Tapi kita nggak bisa apa apa, itu masalah hati, kita ngga bisa ikut campur. Yang gue harapin, mereka dewasa pas ambil keputusan, soal perasaan mereka sendiri yang rasa soalnya "
" iya " timpal Drake.

Sementara itu, Chimon yang tepat didepan Frank mendengar percakapan mereka, namun ia hanya diam dan masih berpura pura tidur. Nanon yang juga mendengarnya hanya diam, ia merasa perasaan mereka memang rumit. Nanon kemudian lebih memilih untuk membangunkan Chimon.
" Mon, bangun yuk, Lo nggak laper, kita ke kantin, makan " kata Nanon pelan sambil mengelus lembut pipi Chimon. Chimon pura pura menggeliat dan membuka mata. Ia tersenyum saat melihat senyum tampan Nanon. Tapi kemudian senyum itu hilang saat Ohm menghampiri Nanon bersama First yang masih menguap.
" ayo ke kantin Non " ajak Ohm
" iya, ayo. Ayo Mon " ajak Nanon sbil menarik tangan Chimon. Chimon berusaha melepas genggaman tangan Nanon namun sulit karna tenaga yang Nanon miliki, genggaman itu malah mengerat, dan Chimon terpaksa berjalan di samping Nanon. Di sisi kiri Nanon, Ohm merangkul pundak Nanon, matanya terus melirik ke Nanon dan Chimon. Di belakang, First, Drake dan Frank berjalan berdampingan, wajah First terlihat murung. Sementara Chimon terus berdoa agar ia tak lepas kensali menangis disini melihat Nanon dan Ohm yang sekarang bergandeng tangan.
" Nanon goblok " lirih Frank yang didenger Drake. Meskipun dari belakang, Frank bisa melihat jelas Chimon yang berusaha memalingkan pandangannya. Karna kesal, Frank kemudian Frank menarik tangan Chimon hingga Chimon limbung ke belakang, dan genggaman Nanon terlepas. Untung saja Frank segera menangkan Chimon jika tidak, maka Chimon akan jatuh ke lantai.
" apa apaansih Frank?!! " marah Nanon.
" kalo Lo udah gandengan sama Ohm lepasin tangan Chimon bisa?! Jangan suka nyiksa perasaan anak orang Nanon! Nggak baik! " ketus Frang yang langsung menarik tangan Chimon melewati Nanon. Sekilas Nanon bisa melihat mata Chimon yang berkaca kaca, sesaat kemudian, disusul Drake yang menyeret paksa First mengikuti Frank dan Chimon.

Kini mereka di kantin, hanya tertinggal Ohm dan Nanon yang masih ada dibelakang mereka. Chimon makan dengan diam, sedangkan First hanya mengaduk ngaduk makanannya tanpa minta untuk memakainya.
" dinamakan napa? Diaduk aduk muku kaya perasaan " canda Drake yang ditanggapi Chimon dengan wajah datar dan tatapan dingin dan tajam.
" mampus! " timpal Frank terkekeh pelan, gak lama datanglah Nanon dan Ohm membawa makanan pesanan mereka. Suasana canggung seketika. Chimon kembali fokus pada makanannya dan First mulai memakan makanannya meski sudah tidak nafsu. Diam diam mata Chimon terus melirik ke Nanon dan Ohm. Hal yang sama pun juga First lakukan.

Apa bener perasaan ini salah? Kalo salah, kenapa harus ada? ~ batin Chimon

Gue tau suka sama Lo bakal sakit, tapi kenapa harus sesakit ini Ohm? ~ batin First

Sementara Ohm dan Nanon sadar jika sedang diperhatikan, namun mereka lebih memilih untuk tetab makan dengan perasaan canggung.

Gue minta maaf, tapi gue belum bisa milih siapa yang gue cinta, gue gak mau lebih nyakitin nantinya ~ batin Nanon

Maaf, sampe sekarang aja gue masih belum faham sama perasaan gue sendiri. Maaf First, gue gak mau nyakitin Lo, tapi gue juga gak paham sama perasaan gue sendiri ~ batin Ohm

Tbc...

Vote jangan lupa, komen juga ya

Wrong Feeling ~Namon~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang