Abaikan Typo
Hari hari yang paling ditunggu oleh para murid tingkat akhir. Hari kelulusan, hari dimana masa masa sekolah di jenjang sekarang selesai, dan mulai masuk ke jenjang yang lebih tinggi.
Meninggalkan pikiran anak anak dan menjadi dewasa. Berpisah dengan teman teman lama, dan menyambut teman baru. Juga kisah baru.
Chimon, Nanon, dan yang lain asyik berfoto kenangan kelulusan. Senyum cerah, Maya berbinar dan tawa indah menghiasi pemandangan latar sekolah. Diantara mereka juga orang tua Nanon dan yang lain, bahkan Off dan Gun pun ada disana, menemani Chimon, meski hanya melihat dari jauh. Menatab Chimon dengan rasa menyesal. Chimon memang tertawa dan tampak bahagia. Namun siapa saja yang mengenal baik Chimon, mereka akan yau bahwa Chimon tidak baik baik saja.
Nanon menyadari mata Chimon. Mata cerah yang hanya melihat pada satu titik sejak tadi. Nanon mengikuti arah pandangan Chimon. Disana, dia melihat sepasang orangtua orang hang dicintainya. Nanon kemudian mengerti apa yang membenahi Chimon. Dengan senyuman yang menenangkan, ia merangkul pinggang Chimon posesif. Ia membawa Chimon ketempat OffGun yang juga ada TayNew disana.
Nanon dan Chimon berhadapan dengan Tay dan New. Menyalami mereka dengan sopan. Pasangan orangtua Nanon itu tersenyum lebar. Ikut bahagia dengan kelulusan anak juga sahabat yang mereka anggap anak juga.
" selamat ya sayang datangnya Papa. Kalian udah lulus. Papa bangga banget sama kalian " kata New lembut, memeluk Nanon dan Chimon.
" Daddy juga bangga sama kalian. Nakal nakal gini, nilai yang paling bagus lho. Sukses ya kesayangan kesayangan Daddy " puji Tay yang kini memeluk Nanon dan Chimon bergantian. Di belakang Tay dan New ada Plume dan Jan yang ikut serta hadir. Nanon pun berganti memeluk Pluem. Pluem membalas pelukan Nanon, dan berniat akan memeluk Chimon. Namun niatnya diurungkan karna mendapat tatapan maut dari Jan dan Nanon.
" pokoknya selamat buat kalian. Kakak bangga banget punya adek sama adek calon adek ipar yang pinter banget " sontak kata kata Pluem mendapat tabokan sayang dari Nanon, tatapan maut dari Chimon dan senyum jahil dari Jan, Tay dan New.
" soon kak " jawab Nanon yang langsung mendapat jiwitan cinta Chimon. Tidak sakit memang, hanya Nanon yang melebih lebihkan ekspresi. Mereka semua kemudian tertawa. Nanon lalu mengalihkan pandangannya ke Off dan Gun yang sedari tadi menatab mereka dengan tatapan tidak bisa diartikan.Nanon menatab Tay dan New, memberi isyarat bahwa ia akan membawa Chimon ke Off dan Gun. Tay dan hanya mengangguk kemudian. Nanon menggandeng tangan Chimon. Awalnya Chimon menurut saja. Tapi ketika semakin melangkah jauh, ia bisa melihat sepasang suami suami yang sebentar lagi akan berpisah. Kakinya berhenti melangkah. Menahan tangan Nanon. Nanon menoleh, mendapati Chimon yang menggeleng ragu. Nanon tersenyum, perlahan memeluk Chimon. Berusaha menenangkan Chimon. Ia tau, Chimon masih kecewa pada mereka.
Nanon kembali menggandeng tangan Chimon. Berjalan kearah yang semakin dekat dengan Off dan Gun. Semakin dekat, Chimon bisa melihat ada binar dimata mereka. Bukan binar karna kelulusan Chimon. Ada yang lain, tapi Chimon tidak tau apa itu.
Off dan Gun memeluk Chimon bersamaan. Ada hangat yang Chimon rasakan. Hangat pernah ia rasakan belum lama ini.
" selamat ya sayang, Papi bangga banget sama kamu. Kamu lulus dengan nilai terbaik " kata Off setelah melepas pelukannya pada Chimon. Ia mengusap lembut surai lembut Chimon. Sementara Gun masih memeluk Chimon. Dengan sedikit terisak.
" kenapa nangis pah? "
" nggak. Papa cuma bangga sama kamu. Papa ngga tau lagi harus ngomong apa Mon. Papa nyesel karma nggak pernah perhatiin kamu. Papa jadi ngga sadar kalo kamu udah sebesar ini. Udah mau kuliah, udah mulai sibuk. Maafin Papa ya nggak bisa ngikutin perkembangan kamu. Papa ngrasa bener bener jadi orangtua yang buruk banget buat kamu, maafin kita ya Mon " kata Gun sesenggukan. Beberapa pasang mata melihat mereka. Chimon terdiam, matanya lurus ke mata sang Papa. Ada penyesalan disana. Chimon tau, ia bisa melihatnya. Tapi Chimon juga tau jika ada binar disana. Entah ada apa. Alih alih menjawab pertanyaan Gun, Chimon malah kembali bertanya.
" Papa lagi bahagia? Kenapa? "
Pertanyaan Chimon disambut senyum oleh Off dan Gun.
" karna kamu lulus dan sayang " jawab Papi Off. Tatapan Chimon berpindah pada Off. Chimon melihat binar yang sama.
" nggak. Ada yang lain, apa? " tembak Chimon kemudian. Off dan Gun terkejut mendengarnya. Mereka tersenyum manis.
" rahasia " kata mereka berdua bersamaan. Chimon mengerutkan keningnya heran. Mengedikkan baju kemudian.
" nggak tau lah. Chimon pusing " ujarnya lalu duduk diantara Off dan Gun. Off dan Gun terkekeh geli. Melihat sifat manja yang tiba tiba dateng entah dari mana.
" Chimon ngrasa ada yang aneh sama kalian "
" apa yang aneh emang? " tanya Off. Tanganya bergerak pelan mengelus kepala Chimon. Tersenyum ketika melihat Gun menyender manja pada Chimon.
" ini. Papa yang tiba tiba manja. Papi yang nggak kayak biasanya "
" lha emang biasanya Papi kenapa? "
" biasanya.... " ujar Chimon ragu " ah taukah. Pokoknya beda aja gitu " pasrah Chimon.
" lha " ujar Off Gun bersamaan.
" nggak jelas kamu Kak "
Chimon mau tidak mau harus mengerutkan keningnya ketika Gun memanggilnya Kak. Sementara sang pelaku hanya tertawa. Lucu melihat wajah Chimon yang malah menggemaskan.
" tuh kan makin gaje " kesal Chimon. Mereka kembali tertawa. Mengabaikan beberapa pasang mata yang melihat mereka kagum. Juga Nanon yang diam diam berdiri di sama sambil sesekali mencuri dengar pembicaraan mereka. Nanon tersenyum mengetahui bahwa mereka baik baik saja.
" ah ya, Chimon ada yang mau Papi Papa omongin ya habis ini "
" apa. Kebanyakan ngomong Papi Papa " cemberut Chimon. Gun sekali lagi tertawa karna kecemasan anaknya ini.
" aduhhh gemesnya anak Papi ini " komentar Off menguyel Nguyen pipi anaknya.
" udah sana main sama temen teman. Tapi inget pulang cepet. Papi Papa mau ngomong soalnya, okay " peringat Gun.
" iya iya. Yaudah kalo gitu, Chimon pamit ya "
" iya sana "
Chimon berdiri, menghampiri Nanon yang ternyata sudah berdiri sedikit jauh dari mereka. Tersenyum saat Chimon mendekat. Senyum yang amat Chimon suka. Nanon mengulurkan tangannya yang disambut Chimon dengan senyuman.Sementara di tempat lain, teman teman mereka menatab mereka jengah. Lega juga sebenarnya, melihat Chimon yang tersenyum, juga Nanon yang tidak lagi memasang wajah galau. Drake dan Frank juga sempat melirik kearah Ohm First yang juga bergandengan tangan.
" gue heran yang sama kalian. Udah nggak galau galau lagi apa gimana nih? Bahagia kayaknya ya " ujar Drake yang merangkul pinggang Frank posesif. Banyak gadis yang menatab Frank genit makalahnya.
" apa udah jadian kalian " tebak Frank.
" belum " First Vhimin kompak menjawab.
" soon " singkat Ohm yang menarik First mendekat.
" liat aja besok " timpal Nanon hang mengerling nakal Chimon.
Sementara wajah First dan Chimon memerah. Drake tertawa dan Frank tersenyum tipis.
" udah. Kita ngga ada acara nih, kelulusan nih " ujar Frank.
" emang mau ngapain sii? "
" nge bar, minum minum " ajak Drake.
" nggak!! " tolak Ohm dan Nanon bersamaan.
" yaelah kenapa si? Biasanya juga biasa aja " ketus Drake.
" biasa sebelum First sama gue, sekarang Frist sama gue, jadi nggak boleh. Nggak gue kasih ijin "
" gue juga ngga bakal izinin Chimon minum minum ya. Gue pernah kecolongan sekali dan gue nggak mau lagi. Jadi gue juga bakal izinin Chimon ke bar atau ke klup lagi "
" possesive Friend zone " cibir Frank
" biarin!!! " timpal Nanon.
" yaudah, gini aja kita makan makan aja. Simpel tapi cari tempat yang nyaman " saran Chimon.
" nah bener, jadi nggak bakal ada alcohol " setuju First.
" good idea " ujar Nanon. Yang diangguki oleh semuanya.
" oke deal, kita makan makan, malem ini ha jam 8. On time " ujar Drake mutlak. Yang lain hanya mengangguk dan segera pulang untuk bersiap diri.Tbc...
Nggak tau lagi, makin gak jelas ni cerita😭😭😭 tiba tiba ujian selesai, tiba tiba kelulusan 😭😭😭 makin gj astaga
Jangan bosen ya sama Story ini... Bentar lagi tamat kok, hingga beberapa Chapter lagiJangan lupa Vote And komen yaa....
![](https://img.wattpad.com/cover/293609176-288-k565650.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong Feeling ~Namon~
Подростковая литература" terima kasih telah berada dihidubku, terimakasih sudah menemaniku disaat hari hari kelamku, terimakasih telah menjadi sandaranku disaat aku membutuhkan seseorang di sisiku. tapi bolehkah aku berharap lebih darimu, untuk terus ada di sisiku, untuk...