Pagi ini tanpa memberi tau Ohm sudah ada di depan rumah Nanon. Niat Ohm adalah mengajak Nanon jalan jalan berdua. Namun Ohm dibuat kesal saat melihat Chimon juga ada di rumah itu. Entah kenapa ia selalu cemburu, terbesit dalam benaknya untuk menjauhkan Nanon dan Chimon. Tapi ia tepiskan pikiran itu, Ohm tak ingin merusak persahabatannya.
Nanon, Chimon, dan Ohm kini sedang sarapan bersama keluarga Nanon. Sejak tadi, Nanon memasang wajah kesal lantaran kedua orangtuanya malah lebih memperhatikan Chimon ketimbang dirinya, seperti saat ini...
" tambah lagi Mon, makan yang banyak ya, biar cepat gede " ucan New yang mengundang gelak tawa dari Tay, ayah Nanon dan Pluem.
" Chimon udah gede kok Pa " jawan Chimon lembut dan sopan.
" gede apanya sii Mon? Sama Nanon aja kalah tinggi tuh "
" yah jangan sama Nanon dong Pa, coba sama Daddy Tay atau Kak Pluem Hehehe " jawab Chimon sambil memainkan mata jail. Sementara Tay dan Pluem melotot di tempat yang malah terlihat lucu di mata New dan Chimon.
" kamu bener Mon, kamu sama Tay aja hampir sama, apalagi sama Pluem, tinggi Chimon malah, hahahaha " timpal New, Tay dan Pluem langsung memasang wajah serius.
" New, inget kalo aku sama Chimon hampir sama, kamu berarti juga gak lebih tinggi dari Chimon. Tinggi kita kan sama " ucan Tau yang membuat New menggembungkan pipinya kesal. Sementara Pluem malah tersenyum jail.
" emang dirumah ini tu cuma Nanon yang tinggi " bangga Nanon, yang membuat decakan malas dari Tay dan New. Sepertinya mereka mengabaikan Ohm yang ada disamping Nanon. Ohm sengaja terbaik untuk menyadarkan semua orang jika ia juga berada di sana. Chimon tersenyum tipis melirik Ohm yang meliriknya sinis.
" kenapa Ohm, keselek? Butuh minum gak? " tanya Chimon tersenyum manis ke Ohm.
" nggak " kata Ohm sesantai mungkin. Pluem yang mendengarnya memutar bola mata malas, terlalu hapal dengan tingkah Ohm yang emosian.
" Ohm mau minta izin sama kalian, Ohm mau ajak Nanon jalan jalan berdua, boleh gak Om Tay Om New? "
" boleh boleh aja, nggak masalah " jawab New santai. Sedangkan Tay melihat bergantian Nanon, Chimon, dan Ohm.
" kalian nggak ada masalah apa apa kan Ohm Chimon? " tanya Tay pemasaran. Ia melihat ada yang aneh dengan tatapan Ohm pada Chimon dan tatapan mengintimidasi Chimon ke Ohm yang tidak disadari siapapun sejak tadi, bahkan Nanon sekalipun.
" nggak ada apa apa kok Dad, kita emang biasa kaya gini, ya kan Ohm? " jawab Chimon santai, matanya terus menatap lurus Nanon dengan lengkungan tipis yang memperindah wajahnya.
" iya " jawan Ohm singkat, suaranya mulai berubah ketus sekarang, Chimon mengeluarkan smirknya saat mendengar suara Ohm barusan.
" yaudah kalo gitu Dad Tay, Pa New, Chimon pamit dulu ya, Chimon ada urusan soalnya " pamitnya
" mau ngapain Chimon? " tanya New, jelas ada nada khawatir pada suaranya.
Chimon terdiam sesaat, enggan membuka suara, tapi tatapan tajam Tay dan tatapan khawatir New membuatnya mendengus pelan.
" nyelesaiin masalah " jawab Chimon singkat, ia langsung pergi agar tak mendapat pertanyaan lagi dari New ataupun Tay. Mereka pun melanjutkan sarapan mereka.
Ohm dan Nanon selesai sarapan. Nanon dan Ohm segera pamit dan pergi. Mereka duduk dengan tenang di sekarang, Nanon yang memainkan hpnya dan Ohm yang fokus dengan menyetirnya. Sesekali Ohm melirik Nanon yang sibuk tertawa melihat kekonyolan seorang Naruto di series Naruto Shipuden. Ohm tersenyum manis melihatnya, namun senyumnya pudar saat ia kbali mengingat kata kata Frank kemarin.
apa iya gue cuma terobsesi sama Nanon, atau gue beneran cinta sama dia? ~ batin Ohm.
Sementara itu, Chimon memarkirkan motornya di parkiran sebuah caffe. Berjalan santai dengan satu tangan masuk saku celana. Mencari siluet seseorang yang akan ja temui. Ketemu, Chimon menemukannya. Berjalan kearah orang yang sedang menunggunya. Duduk di hadapan orang itu dengan angkuh dan penuh aura kelam yang menyelimuti Chimon. Orang itu meneguk ludah kasar.
Bener bener duplikat off ni anak ~ batin orang itu.
" bagaimana kabarmu Paman? Kau sudah menemukan yang aku minta? " tanya Chimon dengan nada datar dan pandangan yang dingin.
" belum, yang baru aku dapatkan hanya mereka yang ternyata mereka yang sepasang kekasih " jawab orang itu sesantai mungkin, meski sekarang jantungnya sedang berdegub dengan keras. Jika dulu ia harus berhadapan dengan si Arogant Off dan si Egois Gun, maka sekarang ia berhadapan dengan Chimon yang seperti duplikat Off dan Gun.
" hanya itu? Masih belum menemukan yang lain Paman Singto? " tanya Chimon lagi yang hanya mendapat gelengan dari Singto. Chimon mengangguk paham, dia tersenyum manis melihat Singto yang terlihat ketakutan padanya.
" baiklah jika begitu, berusaha lagi. Aku ingin ini semua cepat selesai. Aku lelah " ujar Chimon yang langsung pergi dengan aura aroganya yang kini mendominasi.
Jadwal pertama Nanon dan Ohm adalah menonton bioskop kali ini. Ohm sedang memesankan tiket untuknya dan Nanon. Ohm tidak membeli popcorn atau minuman karna Nanon tidak menginginkannya. Setelah itu, ia dan Nanon masuk dalam bioskop dan duduk di tempat mereka. Sambil menunggu Film diputar, Nankn mengeluarkan hpnya dan membalas pesan New yang belum sempat ia balas tadi. Tak lama kemudian, Film pun mulai diputar dan mereka fokus menontonnya.
Selama Film diputar, mata Nankn tak lepas dari aktor kesukaanya matanya tak pernah lepas dari Chris Hemsworth dalam film terbarunya. Actor itu terlihat tampan, namun lebih tampan Nanon, itu pendapatnya sendiri. Sementara Ohm terus melihat wajah Nanon seakan gak ada waktu lain untuk melihatnya.
Selesai itu, kini Nanon dan Ohm pergi ke Timezone untuk bermain bersama. Mereka bermain dan tertawa bersama. Mereka memainkan segala permainan yang ada dan cocok untuk mereka. Setelah puas mereka beristirahat sebentar sambil bercanda berdua. Mereka bahkan tak malu menggamgu orang lain yang juga ada disana.
Selesai dari Timezone, kini mereka terdampar di sebuah danau yang indah. Danau itu berwarna hijau dan biru, sangat nyaman dipandang mata. Disekitarnya hanya ada pohon pohon tinggi. Angin berhembus, menyejukkan tubuh mereka yang terkena terik matahari. Lagi lagi, kegiatan Ohm hanya memandang Nanon. Ada rasa hangat dihatinya tapi juga ada yang mengganjal, dan Ohm tak tau apa itu.
Lepas dari pemandangan Danau, Ohm membawa Nanon ke restoran. Nanon dan Ohm memesan makanan dan makan dengan lahap karna kelaparan. Saat tengah asyik makan, Nanon menangkap siluet Chimon yang duduk dengan seseorang yang dikenalnya. Itu Jj Chayakorn, salah satu teman dalam kelas. Nanon mencoba tak mempedulikannya, namun saat Nanon melihat orang itu mulai mengelus tangan Chimon, seketika panas memenuhi dada Nanon. Dengan kemarahannya, ia keluar dari restoran itu dan meninggalkan Ohm yang kebingungan.
Sementara Ohm mengejar Nanon yang kini telah duduk di bangku penumpang mobilnya dengan wajah marah.
" kenapa? " tanya Ohm
" kita pindah makan aja Ohm, gue males makan disini " ujar Nanon dengan nada sinis. Ohm yang heran hanya bisa menuruti perintah Nanon. Kini mereka berpindah kesebuah Caffe. Nanon hanya memesan minuman karna tadi makananya sudah hampir habis. Sementara Ohm memesan makanan lagi karna masih lapar. Samhil menunggu Ohm selesia, ia mengeluarkan hpnya, membuka room chat dan mengetik sesuatu pada seseorang. Seseorang di sebrang menjawab pesan singkatnya dan Nanon pun kembali memasukan Hpnya dan menyeruput minumnya sambil melihat Ohm yang akan selesai makan.
Tbc
Typo harap maklum...
Vote jangan lupa...
Komentar kalo bagus...
Kritik kalo kurang bagus...
Saran kalo mau...
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong Feeling ~Namon~
Подростковая литература" terima kasih telah berada dihidubku, terimakasih sudah menemaniku disaat hari hari kelamku, terimakasih telah menjadi sandaranku disaat aku membutuhkan seseorang di sisiku. tapi bolehkah aku berharap lebih darimu, untuk terus ada di sisiku, untuk...
