Nanon dibuat kesal saat pagi berangkat melihat Chimon yang turun dari mobil Sing. Bisa dipastikan bahwa mereka berangkat bersama pagi ini. Nanon yang kesal datang menghampiri mereka. Tanpa banyak bicara Nanon langsung menarik tangan Chimon menjauh dari Sing. Mengabaikan Sing yang menyeringai kearah mereka.
Nanon langsung membawa Chimon kekelas. Memerintah dengan nada dingin kepada Chimon untuk duduk disampingnya. Hal itu memginsnah tatapan bingung untuk anak anak yang ada di kelas. Sejak kapan Nanon bisa sedingin itu dengan Chimon. Belum hilang kebingungan mereka, Sing datang dan langsung menarik tangan Chimon untuk duduk denganya. Namun Chimon tak bisa bergerak karna sebelah tangannya ditahan oleh Nanon.
" Chimon duduk sama gue! " ketus Nanon.
" kali ini Chimon sama gue " kata Sing selembut mungkin.
" sejak awal Chimon masuk sekolah ini, dia duduk sama gue Sing!! " desis Nanon tajam.
" maka dari itu. Dia udah terbiasa sama Lo jadi biar duduk sama gue. Jadi belajarnya Chimon gak monokrom! " timpal Sing tak kalah tajam. Lagi lagi tingkah mereka yang merebutkan Chimon menjadi perhatian kelas. Hanya Drake dan Frank juga Ohm, First dan Prame yang acuh. Drake Frank sibuk bermesraan tanpa tau malu salam kelas. Sementara Ohm terus menatap tajam Prame yang sedari tadi terus menggoda First.
" Lo siapa berhak mutusin Chimon duduk sama siapa?! " tanya Nanon tajam. Ia menyeringai merasa First tak punya jawaban atas pertanyaannya. Namun seringaian itu hilang saat Sing memutar balik pertanyaan.
" Lo siapa berhak ngatur hidub Chimon?! Lo cuma sahabatnya kan? Nggak lebih! Jadi Lo nggak berhak ngatur hidub Chimon! Paham! " ujar Sing penuh penekanan. Ia langsung menarik Chimon yang sayangnya masih ditahan oleh Nanon. Aura Nanon menggelap sekarang, matanya begitu tajam mellihat Sing, wajahnya datar namun tetab menunjukan sisi dominanya terhadap Chimon, tanganya menggenggam tangan Chimon erat seolah diberi lem perekat kualitas paling bagus di dunia. Merasa ada aura bahaya jika gak segera dihentikan, Chimon menghempas tangan mereka.
" Sing, Lo duduk sama Prame aja ya, gue sama Nanon aja. Nggak papakan? " tanya Chimon pelan. Sing hanya mengangguk sambil tersenyum manis. Menyempatkan mencubit gemas pipi Chimon. Nanon yang kesal kemudian menghempaskan tangan Sing dan menarik Chimon untuk duduk di sampingnya dan merangkul pinggangnya posesif. Membuat jantung Chimon berdegub kencang.
" dih posesif amat, emang siapanya Chimon dia? " geram Frank.
" sahabat " jawab Drake
" sahabat kok cemburu! Aneh! " julid Frank yang mendapat delikan tajam Nanon, tapi Frank tidak peduli.
Kelas menjadi tenang saat seorang guru yang terkenal killer dan sadis masuk. Ditambah dengan proporsional tubuhnya yang besar, semakin tidak ada yang berani melawannya.
" baik anak anak silahkan buka buku paket Matematika halam 100 dan kerjakan 20 soalnya salam dua jam pelajaran. Silahkan kumpulkan buku kalian si meja saya setelah jam pelajaran berakhir. Selesai tidak selesai harus dikumpulkan. Hari ini juga! Paham?! " ujar guru itu yang bernama Joss Wayar. Pelan tapi penuh penekanan.
" paham pak " jawab seisi kelas.
" baik kalau begitu saya permisi. Saya masih ada urusan. Ingat kerjakan dengan baik "
Lagi lagi anak anak itu hanya bisa menurut daripada menjadi samsak tinju seorang Joss Wayar. Mereka pun mulai fokus mengerjakan tugas.
Dua jam pelajaran berlalu. Lily sang ketua kelas meminta yang lain untuk menumpuk bukunya di meja guru lalu ia akan mengumpulkannya di meja Pak Joss. First yang hendak berdiri dihentikan oleh Prame. Prame merebut buku ditangan First dan mengumpulkannya. Lalu ia kembali ke meja First.
" makasih ya Prame "
" sama sama manis " balas Prame
" dih dasar kang kardus!! " sinis Ohm yang dibalas tatapan tajam oleh Prame. Lagi dan lagi, suasana kelas menjadi canggung. Setelah Nanon Sing tadi pagi kini malah ada Ohm Prame.
" apaansih Lo?! " ketus Prame.
" dasar tukang modus! Jangan mah sama dia First. Orang orang kaya dia nggak bakal setia "
" kenapa emangnya? Lo cemburu gue deketin First? " tanya Prame To The Point. Prame tersenyum tipis saat melihat tatapan Ohm menajam. Tanganya terkepal kuat. Membuat seisi kelas takut.
" nggak bisa jawab kan?! Makanya kalo Lo cuma sebatas sahabat tu ya berlakulah sesuai porsinya. Jangan ngaku sebagai sahabat tapi posesif dan cemburuan! Nggak gantle itu namanya!! " tajam Prame. Ia kemudian menatab First sambil tersenyum manis penuh arti. Sementara Ohm hanya diam mendengar kata kata Prame barusan.
" gue duluan ya First. Mau kekantin laper. Lo mau ikut gak? "
" nggak usah Prame. Gue mau sama yang lain aja. Nggak papakan? " jawab First. Prame mengangguk kemudian menyusul Sing yang sudah keluar terlebih dahulu.
Prame berjalan bersama Sing. Seringaian tajam keluar dari wajah tampan mereka.
" gimana acting gue, bagus gak? " tanya Prame.
" bagus banget. Sampek bisa bikin seorang Ohm Zibrano semarah tadi " puji Sing.
" Lo mau lanjutin rencana Lo? " tanya Prame.
" yailah. Kasian gue sama sepupu gue. Cinta dalam diam mulu sama Nanon. Nanon juga goloknya gak ketulungan. Gue tau dia mulai sadar sama perasaanya Buat Chimon, kenapa malah diem aja. Dia gak kasian apa sama Chimon. Lo sendiri gimana? Masih mau bantuin First? Lily gak marah emang? Gak cemburu gitu? " kata Sing panjang lebar.
" gue bakal teteb bantuin First kok. Gue tau rasanya jadi First waktu ngejar Lily. Lo tau sendiri kan? Nggak gampang gue bisa dapetin Lily. Ya walaupun ujung ujungnya harus back street sih. Dan syukurnya Lily ngerti, jadi ya aman aman aja. Kak Gun gimana? Dia kan cemburuan parah, dia gak cemburu? "
" kata dia buang buang tenaga sama sepupu pacar. Toh kita sama sama Submifive, ngga akan ada apa apa. Gitu kata dia "
" tapi gue masih heran, kenapa Lo milih back street sii? LDR pula "
" karna dia alumni sini. Lagipula gak terlalu LDR juga, orang cuma beda sekolah sama kampus. Nggak sampe beda kota apalagi negara. Jadi amanlah, kalo kangen ya tinggal ketemu " jelas First. Prame hanya mengangguk paham.
Suasana canggung terlihat jelas di meja tempat Nanon dan sahabat lain duduk. Sementara Chimon dan First memilih untuk keperpustkaaan. Ohm dan Nanon masih memasang wajah keras. Bahkan sejak tadi Ohm dan Nanon sama sama tak membuka mulut untuk makan, berbicara pun tidak. Hingga Frank membuka mulutnya dan mengeluarkan kata kata pedas.
" jangan kaya anak kecil bisa gak?! Gue heran ya sama kalian? Katanya sahabat tapi marah kalo Chimon sama First sama yang lain! Childhis tau gak?! "
" maksud Lo apa Frank?! " emosi Ohm dengan mudah tersulut.
" yang dimaksud Frank bener kok. Kalian jangan sok sokan gak tau apa apa! Gue tau kalian sadar sama perasaan merekakan?! Ohm Lo jelas tau kalo First sejak awal memang suka sama Lo! Dan Nanon, Lo jelas tau kalo Chimon diem diem suka sama Lo! Mau sampe kapan kalian kaya gini! Nggak kasian sama Chimon First?! Kalo kalian emang gak mau ada apa apa ya udah! Stop kasih mereka harapan! Stop nyakitin mereka! Bisa?! " sela Drake tajam. Jujur saja ia jengah dengan sikap seenaknya Ohm dan Nanon.
" kalo kalian emang nggak mau ada hubungan sama mereka jangan kasih mereka harapan apapun Non Ohm. Mereka punya hati! Mereka punya rasa capek! Mau Sampe kapan kalian nyakitin mereka?! Sampe mereka nggak sanggup lagi dan pergi gitu?! Itu mau kalian?! Berhenti seenaknya mainin perasaan mereka bisa nggak sih?! " saling marahnya Drake, ia tak sadar jika sudah menaikan satu oktaf suaranya. Frank segera mengelus punggung tangan Drake. Drake memang orang paling santai dan ceroboh sepanjang hang mereka tau. Dan ini pertama kalinya mereka melihat kemarahan Drake seperi ini.
" intinya, kalo kalian nggak ada rasa apa apa sama mereka, tolong lepasin mereka. Mereka juga berhak bahagia, mereka berhak cari orang lain yang bisa buat mereka bahagia. Sing sama Prame contohnya " kata Frank lembut.
" kalo gue nggak iklas Chimon sama Sing, gimana? "
" dan gue juga gak rela First sama Prame "
Frank menghela napas, sementara Drake harus menahan emosinya yang kembali ingin meluap.
" kalian sadar gak sih mulai ketergantungan sama kehadiran mereka?! Sadar gak kalo kalian mulai ada rasa sama mereka?! Lo sadar gak Ohm rasa Lo sama Nanon itu cuma obsesi dan rasa Lo sama First itu tulus?! Dan Nanon Lo sadar gak Lo nyakitin Chimon dengan terus terusan berpikir nggak mau nyakitin Ohm sama Chimon?! Sadar gak kalian?! " tajam Drake to the point.
" Drake udah! Nggak usah diperpanjang. Kasian mereka, mereka juga lagi bingung sama perasaan mereka Drake " Frank merasa kasian melihat wajah Ohm dan Nanon yang takut melihat Drake.
" intinya kalian jangan nyesel kalo Chimon sama First berpaling. Dan jangan pernah salahin mereka kalo mereka udah nggak cinta sama kalian. Karna itu juga karna sikap kalian sendiri. Tapi kali kalian emang gak mau mereka berpaling dari kalian, kalian tau kan apa yang harus kalian lakuin? Saran gue, kalian harus gercep sebelum terlambat "
" tapi kita butuh keyakinan sama perasaan gue sendiri " kata Ohm.
" itu urusan kalian. Mau dengan cara apapun itu terserah kalian. Yang penting jangan pernah pake cara yang akan semakin nyakitin mereka. Paham! " ucab Drake yang berhasil meringankan emosinya.
Tbc....
Typo benerin sendiri ya😊
Jangan lupa Vote & Komen ya
Bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong Feeling ~Namon~
Teen Fiction" terima kasih telah berada dihidubku, terimakasih sudah menemaniku disaat hari hari kelamku, terimakasih telah menjadi sandaranku disaat aku membutuhkan seseorang di sisiku. tapi bolehkah aku berharap lebih darimu, untuk terus ada di sisiku, untuk...
