Chimon, Off dan Gun sedang ada di pengadilan. Mereka membayar pengacara untuk menubruk kasus kematian Wave dan penipuan atas Off dan Gun. Nanon, Joss dan Singto datang sebagai saksi. Mook dan Oab juga anak mereka datang sebagai pihak pelaku. Yang membuat mereka kaget adalah, anak dari Oab Mook adalah Jj, teman sekelas Nanon Chimon. Karna tuntutan dan perbuatan mereka, akhirnya Oab Mook dihukum seumur hidup penjara dan denda sebanyak 5 milyar kepada pihak Off dan Gun.
Chimon menghela napas lega saat keluar dari pengadilan. Ia tersenyum hangat saat melihat kelima keempat temannya yang sedang menunggunya. Chimin berjalan cepat dan memeluk mereka. Mata Chimon berkaca kaca. Ia sangat sangat lega, akhirnya ia bisa benar benar bisa melepaskan rasa bersalah dalam dirinya.
" selamat ya sahabat gue, akhirnya Lo bisa hisub tenang " ucab Drake.
" iya, Makasih ya kalian semua udah mau dateng kesini " jawab Chimon mereka semua mengangguk. Tiba tiba Tay dan New menghampiri mereka. Chimon kemudian beralih memeluk New dan Tay. Mereka tersenyum bangga dengan Chimon.
" selamat ya sayang, kami akhirnya bisa lepasin Wave " kata New.
" iya Mon, inget kamu harus bahagia lo habis ini. Jangan sedih sedih lagi. Banyak yang sama kamu Mon, termasuk Daddy dan Papa " hibur Tay.
" iya makasih Dad, Pa. Makasih udah mau jadi orang tua dadakan Chimon kalo Chimon kerumah kalian " kata Chimon tulus. Nanon tersenyum melihat keakraban orangtuanya dan Chimon, entah kenapa ada rasa bahagia saat melihat mereka akur seperti ini.
" Chimon jangan lupa, Kalo kamu ada masalah, datang aja kerumah kita. Kita siap kok dengerin curhatan kamu, yakan Tay? "
" pasti dong " jawab Tay, ia mengacak gemas surai lembut Chimon.
" sekali lagi makasih Dad, Pa " ujarnya kembali memeluk Tay New.
" yaudah kalo gitu kita pergi dulu ya, masih ada kerjaan soalnya " kata Tay, Chimon mengangguk.
" makasih ya udah nyempetin waktu buat kesini "
Tay New tertawa.
" mau Sampek berapa kali kamu bilang makasih Mon " ujar New tersenyum manis.
" chimin emang kaya gitu Pa, bilang makasih mulu. Sama Nanon juga kaya gitu, Sampek bosen Nanon dengernya karna terlalu sering " ujar Nanon. Ia bahkan merangkul bahu yang lebih pendek dan mencium pucuk kepalanya, padahal masih ada orang tuanya disana. Bahkan Off Gun juga baru sampai ditempat itu. Tay New juga Off Gun tersenyum kecil melihat rona merah Chimon. Padangan itu juga tak lepas dari mata Ohm. Tapi entah kenapa Ohm tidak marah, ia malah tersenyum dan menggenggam tangan First memunculkan rona malu di wajah First.
" makasih ya Tay New udah mau dateng " ujar Gun lembut
" sekarang malah giliran orang tuanya. Sama aja " jengah New. Mereka semua kemudian tertawa bersama. Tak lama Tay dan New pamit kemudian pergi karna pekerjaan mereka telah menunggu. Chimin mengajak semua temanya pergi dan akan mentraktir mereka. Namun Off dan Gun ingin bicara pada Chimon terlebih dahulu. Chimin meminta Nanon dan yang lain untuk pergi duluan ke Mobil.
Disinilah mereka sekarang, di Caffe depan Pengadilan. Off bahakan sampai meyewa Caffe hanya untuk mereka. Suana disana sangat canggung. Off dan Gun sama sama diam. Sementara Chimon hanya asik menyesap Matcha Latte kesukaanya. Chimon hanya ingin mendengar apa yang akan disampaikan Off Gun.
" Chimon maafin Papa ya, Papa nagak salah sama kamu " ujar Gun lembut
" Papi juga, Papi gak pernah mikirin perasaan kamu setelah Wave pergi " tambah Off, nadanya bergetar.
" kalian tau kenapa kalian kaya nggak peduli sama aku atau Wave sejak kecil, aku ngga tau apa apa tentang itu. Aku selalu berpikir kalo kalian sibuk kerja. Dan setelah Wave pergi aku kira semuanya bakal berubah. Kalian bakal ngrasa kehilangan dan ngurangin pekerjaannya kalian. Tapi nyatanya aku salah. Kalian tetab sibuk kerja bahkan makin nggak peduli sama aku, anak kalian " ujarnya, ia menangis terisak.
" maaf " hanya itu yang bisa dikatakan Off dan Gun saat ini. Bahkan mereka juga ikut menangis.
" kalian nggak paham gimana perasaan aku. Kalian nggak tau aku kehilangan Wave. Aku butuh kalian, tapi apa? Kalian nggak pernah ada buat aku. Aku kesepian Pa, Pi. Kalian nggak paham itu. Aku cuma mau kalian peduli sama aku, cuma itu dan gak lebih. Aku gak butuh uang kalian, aku cuma butuh kasih sayang kalian Pa Pi " Chimon semakin terisak. Off Gun bergerak untuk memeluk erat Chimon.
" maaf Chimon maaf " lirih Gun dalam pelukan Chimon. Tangan panjang off memeluk suami dan anaknya.
" maafin Papi yang egois Papi, Chimon. Papi sayang sama kamu Chimon. Nggak pernah ada pikiran buat nggak peduli sama kamu. Papi cuma mau ngasih yang terbaik buat kamu sama Papa. Tapi Papi nggak pernah nyangka kali kamu bakal kesepian. Apalagi setelah Wave nggak ada. Papi ngrasa bersalah karna nggak bisa jaga Wave. Ngeliat kamu yang slalu ngrung diri dan Papa hang semakin nyibukin Didi kerja buat lepasin Wave buat Papi semakin sakit dan ngrasa gak becus sebagai suami dan ayah. Maafin Papi Chimon, Gun. Maafin Papi " Chimon semakin erat memeluk Gun dan tak kalah erah dengan Gun. Mereka pun melepas pelukan mereka.
" papa juga minta maaf Mon. Papa juga gak bisa ngelak dari pekerjaan papa waktu itu. Papa coba ngalahin rasa bersalah papah karna Aj yang bunuh diri karna Papa. Aj emang bukan anak kandung Papa, tapi Papa sayang dia. Sama kayak kamu dan Wave, sayang Papa buat Aj sama kalian. Makanya Papa sibukin diri Papa dengan pekerjaan. Tapi yang Papa gak tau, Papa malah nyakitin anak kandung Papa sendiri. Maafin Papa Chimon. Dan setelah kehilangan Wave, rasa bersalah Papa makin besar. Papa ngrasa gagal jadi orang tua buay kalian. Maafin Papa Mon " ungkap Gun. Chimon sebenernya mengerti, namun ia takut dengan kedepannya akan jadi apa nanti mereka.
" tapi kenapa kalian malah sama Paman Oab dan Tante Mook. Padahal kalian masih berumah tangga, dan mereka juga sahabat kalian?! " tanya Chimon tajam. Off dan Gun terdiam.
" kita khilaf Mon, waktu itu Papi lagi terpuruk. Mook sekretaris Papi. Setiap hari kita ketemu, dia selalu ngehibur Papi, buat Papi nyaman dan tenang sama dia. Maafin Papi Mon "
" Papa juga khilaf Mon, Oab selalu ada disisi Papa. Oab selalu bilang kematian Wave dan Aj bukan salah Papa tapi karna takdir, makanya Papa nyaman dan tenang sama dia. Papa lupa kalo Papa masih punya Papi "
" dan Chimon? Papa lupa sama Chimon " tanya Chimon terluka
" nggak Chimon, Papa ngga lupa sama Chimon. Chimon yang buat Papa masih bertahan sama Papi " jawab Gun cepat.
" dan berantem setiap hari? " hanya Chimon lagi, dengan luka yang masih sama.
" karna kita bingung kita harus gimana Chimon, Papa Papi sayang sama Chimon. Papa Papi bingung dengan perasaan kita sendiri "
" kalo gitu apa keputusan kalian sekarang? Akan lanjut atau berhenti? Chimon gak mau jadi alasan buat lanjut Pa, Pi. Chimon mau kalian lanjutin hubungan kalian buat kalian sendiri bukan buat Chimon " punya Chimon tegas. Off Gun tertegun dengan kata kata sang putra. Off dan Gun terdiam sesaat.
" kasih kita waktu buat berdiskusi dan ambil keputusan Chimon " pinta Off yang diangguki Gun.
" Chimon kasih kalian waktu. Seminggu. Tapi selama itu kalian harus bersama lagi. Kalian nggak boleh sibuk kerja. Jangan luangin waktu buat Chimon, tapi buat diri kalian satu sama lain. Kalian harus mau sekamar lagi, makan bareng lagi, dan kalian harus sama-sama open minded. Sanggup? " tanya Chimon tajam. Off Gun terdiam sebentar lalu mengangguk menyanggupi. Chimon tersenyum senang.
" kita bakal lakuin selama waktu yang dikasih Chimon " kata Gun yang diangguki Off.
" tapi inget, Chimon gak mau kalian balik karma Chimon. Chimon mau itu karna diri kalian, buat kebahagiaan kalian bukan buat Chimon!!! " peringat Chimon. Off dan Gun kembali tertegun dengan perkataan Chimon. Mereka menyesal tidak bersama saat sang anak mejalani fase fase remaja. Mereka tidak tau jika Chimon sebaik, sepeduli, dan sedewasa sekarang. Off dan Gun mengangguk akhirnya.
" iya kita bakal lakuin ini buat diri kita sendiri bukan buat Chimon " ujar Off. Chimon tersenyum senang. Ia memeluk Off dan Gun dengan erat.
" Chimon sayang kalian Papa Papi "
Dan akhirnya Off dan Gun benar benar menyesal tidak pernah mendampingi Chimon selama ia bertumbuh.
Tbc...
Chap spesial orangtua dan anak...
Jangan lupa komen dan Vote......
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong Feeling ~Namon~
Roman pour Adolescents" terima kasih telah berada dihidubku, terimakasih sudah menemaniku disaat hari hari kelamku, terimakasih telah menjadi sandaranku disaat aku membutuhkan seseorang di sisiku. tapi bolehkah aku berharap lebih darimu, untuk terus ada di sisiku, untuk...
