49. Romantis

301 40 2
                                    

Abaikan typo guys

Lagi dan lagi Frist duduk sendirian disebuah caffe. Matanya tak lepas memandang interior Caffe yang terbilang mewah dan elegan. Ditambah dengan live musik yang membuat para pelanggan nyaman. Malam ini, Ohm membuat janji dengan First pukul tujuh malam. Namun karma tidak ada kegiatan, First pergi ke Caffe pukul setengah tujuh malam. Saat sedang asik asiknya memakan chocolatte Cakenya, First dibuat terpaku pada panggung yang sedang menampilkan seseorang. Orang yang sedang dia tunggu, dia disana menyanyikan sebuah lagu romantis. Dengan mata yang lurus memandang dirinya.

Ohm benar benar membuat First terpesona untuk kesekian kalinya. Disana, diatas panggung. Ohm menyanyikan lagu milik Virgoun berjudul bukti. Tanganya tergerak menggesek senar gitar. Menghasilkan alunan musik yang indah, suaranya yang lembut mengalun merdu, matanya hanya fokus pada First yang menatapnya kagum, sesekali tersenyum tipis saat melihat First berusaha tidak melihat Ohm.

'' tolong kamu camkan itu... ''

Musik berhenti, lagu berakhir. Namun Ohm masih ada disana, tersenyum yang hanya ia tujukan pada First. Namun bukan hanya First, beberapa gadis juga pria manis lainnya ikut terpesona dengan senyuman itu. Mengabaikan segala tatapan memuja yang ditujukan untuk dirinya. Ia mulai menggenggam mik dan mengambil nafas agar sedikit tenang.
" gue disini mau ngomong sesuatu sama seseorang. Dia orang yang spesial buat gue. Dia manis, dia baik, dia sabar, dan yang paling penting dia slalu ada buat gue.
    gue pernah jadi orang paling bodoh yang nolak cinta dari orang setulus dia. Gue pernah jadi orang yang bener bener bego yang cuma mikirin ego gue tanpa mau buka mata kalo gue nyakitin banyak orang karna sikap gue. Gue tau gur salah dan gue mau minta maaf sama dia " ujarnya lagi memberi jeda.
" gue minta maaf udah buat Lo sakit Maaf buat Lo kecewa, maaf buat Lo cemburu, maaf buat Lo patah. Tapi satu hal yang harus Lo tau. Sekarang gue sadar kalo yang tulus cinta sama gue itu Lo. Gue sadar gue cuma butuh Lo, buat jadi kekuatan buat gue tetep jadi kaya gue yang sekarang. Gue butuh Lo buat sandaran dikala seneng, sedih dan terpuruk sekalipun. Gue bener bener jatuh cinta sama Lo.
     Maaf gue baru sadar kalo Lo itu sempurna. Lo baik, Lo manis, Lo pinter, Lo sabar dan yang paling penting Lo pas buat gue. Lo bisa ngendaliin emosi gue. Lo selalu tersenyum walau gue tau Lo banyak terluka " ujarnya lagi. Terdiam sebentar, kembali menarik napas dan menghembuskanya.
" teruntuk Lo First Bimantara. Gue cuma mau bilang I Love You. Gue tau untuk saat ini Lo nggak percaya sama gue dan takut kalo gue bakal nyakitin Lo lagi. Tapi gue bisa jamin, apapun yang Lo takutin ke gue gak bakal terjadi, karna gue nggak bakal nyakitin Lo lagi. Gue nggak akan pernah ninggalin Lo lagi. Gue janji gue bakal slalu ada disini buat Lo. Cuma buat Lo.
     Lo nggak perlu percaya sama gue sekarang. Sama kaya Lo yang banyak usaha buat gue luluh sama Lo. Gue juga bakal banyak berusaha buat Lo percaya sama gue, buat Lo jatuh cinta lagi sama gue " Ohm menyelesaikan kata katanya. Menatab First yang berkaca kaca. Dia menuruni panggung, berjalan pelan ke meja First. Duduk dihadapan First yang menatapnya kaget dan senang dalam satu waktu. Menggenggam tangan First yang bergetar.
" seperti apa yang gue bilang. Gue bakal buat Lo percaya sama gue. Dan gue bakal nunggu buat itu. Gue nggak akan pernah capek. Gue janji " kata Ohm sambil berpindah duduk disamping Ohm dan memeluk First. Mengusap punggung First yang menangis tanpa suara sambil tersenyum.

Chimon menunggu Nanon yang katanya akan menjemputnya tepat di jam 8. Tadi ketika pulang sekolah, Nanon meminta Chimon untuk bersiap siap sebelum pukul 8. Dan saat ini, Chimon sudah berdiri dengan manis dan cantik. Ia memakai celana jeans hitam dengan kemeja over size bewarna putih. Ia memasukan kemeja bagian depan dan membiarkan kemeja bagian belakang menutupi bagian belakangnya, membuka dua kancing teratasnya. Chimon juga memakai anting yang semakin mempercantik penampilannya.

Tak lama kemudian datang Nanon dengan mobilnya. Mereka sama sama terpesona sesaat. Chimon kagum  dengan Nanon yang mengenakan kemeja warna hitam dengan celana pensil yang juga warna hitam. Ia memasukan seluruh kemejanya. Melipat lengan baju hingga kebagian siku, membuka kancing baju 2 teratas menampilkan dada bidangnya. Sedangkan Nanon terdiam terpesona melihat penampilan Chimon yang sempurna.

Wrong Feeling ~Namon~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang